Thursday, March 3, 2016

LAPORAN OBSERVASI VIDEO OLEH : SARI FEBRIANI (136311206) KELAS : 6A

Nama          : Sari Febriani
Class           : 6A
NPM           : 136311206

Laporan Observasi
 Video Keterampilan Melakukan Variasi Di Dalam Proses Pembelajaran


No
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
A
Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP)
Tidak terlihat adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP)
2. Silabus
Tidak terlihat adanya Silabus
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tidak terlihat adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
B
Proses Pelatihan/Pembelajaran
1. Membuka pelajaran
·         Terlebih dahulu guru memberi salam pada saat memasuki kelas.
·         Kemudian siswa berdoa.
·         Menanyakan kabar siswa-siswa tersebut.
·         Menanyakan kehadiran siswa-siswa dikelas tersebut.
·         Kemudian guru menanyakan kesiapan belajar siswa
2. Penyajian materi
·         Sebelum memasuki pelajaran, guru membahas dan mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelum nya dan setelah itu menyambung materi sebelumnya dengan pertemuan hari ini.
·         lalu  guru mulai memasuki topik yang akan dipelajari nya itu.
·         Dalam penyajian materi guru melakukan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1)      Apresiasi
2)      Ekplorasi melaluli tanya jawab
3)      Penyampaian tujuan pembelajaran.
4)      Pembentukan kelompok.
6)      Penilaian autentik.
7)      Mengamati.
8)      Menanya.
9)      Mengasosiasi.
10    Mengkomunikasikan.
11   
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajarannya baikDalam proses belajar mengajar guru mengunakan metode tanya jawab terhadap siswa,adanya interaksi yang intens antara guru dan siswa . lalu guru memberikan media (model) dalam pelajaran lalu bertanya lagi kepada setiap siswa dan membentuk kelompok kecil,setelah itu diskusi dalam pembelajaran. Dimana siswa di bagi menjadi beberapa grup kemudian berinteraksi saling memberi opini pada setiap pembahasan mereka.
4. Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasanya baikSelama melaksanakan proses belajar mengajar guru mengunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. 
5. Penggunaan waktu
Penggunaan waktunya  baik
6. Gerak
Geraknya cukup baikGuru melakukan gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan tangan pada saat memberikan apresiasi kepada peserta didik selama proses belajar mengajar.guru juga melakukan pemusatan model dan peragaanserta gerak pindah guru.
7. Cara memotivasi siswa
Cara memotivasi siswanya cukup baik
8. Teknik bertanya
Teknik bertanyanya baik
9. Teknik penguasaan kelas
Teknik penguasaan kelasnya baik
10. Penggunaan media
Penggunaan medianya cukup baikDalam proses belajar mengajar guru memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia didalam kelas seperti gambar,model benda tampak seperti asli
11. Bentuk dan cara evaluasi
Bentuk dan cara evaluasi baik
12. Menutup pelajaran
Menutup pelajaran baik
C
Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
1. Perilaku siswa di dalam kelas
Perilaku siswa di dalam ruangan cukup kondusif
2. Perilaku siswa di luar kelas
Tidak terlihat adanya Perilaku siswa di luar kelas




Kondisi Fisik Sekolah
No
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Kondisi fisik sekolah
Untuk kondisi ruangan kelas tersebut cukup bagus
2
Potensi siswa
Siswa memiliki potensi yang sangat baik, itu terlihat pada saat proses belajar mengajar dan tanya jawab serta interaksi kelompok dan guru. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik.
3
Potensi guru
Guru memiliki potensi yang baik itu ditunjukan dengan kemampunya dalam menguasai materi, memberikan penjelasan dan contoh yang baik dalam satu materi serta mampu  mengelola kelasdengan cukup kondusif.
4
Potensi karyawan
Tidak terlihat adanya Potensi karyawan
5
Fasilitas KBM, media
Fasilitas KBM, media cukup memadai
6
Perpustakaan
Tidak terlihat adanya Perpustakaan
7
Laboratorium
Tidak terlihat adanya Laboratorium
8
Bimbingan konseling
Tidak terlihat adanya Bimbingan konseling
9
Bimbingan belajar
Tidak terlihat adanya  Bimbingan belajar
10
Ekstrakurikuler (pramuka, PMI, basket, drumband, dsb)
Tidak terlihat adanya  Ekstrakurikuler (pramuka, PMI, basket, drumband, dsb)
11
Organisasi dan fasilitas OSIS
Tidak terlihat adanya  Organisasi dan fasilitas OSIS
12
Organisasi dan fasilitas UKS
Tidak terlihat adanya  Organisasi dan fasilitas UKS
13
Administrasi (karyawan, sekolah, dinding)
Tidak terlihat adanya  Administrasi (karyawan, sekolah, dinding)
14
Karya Tulis Ilmiah Remaja
Tidak terlihat adanya  Karya Tulis Ilmiah Remaja
15
Karya Ilmiah oleh Guru
Tidak terlihat adanya  Karya Ilmiah oleh Guru
16
Koperasi siswa
Tidak terlihat adanya  Koperasi siswa
17
Tempat ibadah
Tidak terlihat adanya  Tempat ibadah
18
Kesehatan lingkungan
Tidak terlihat adanya  Kesehatan lingkungan
19
Lain-lain ...













































BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapakan.
Sebagai pendukung untuk tercapainya tujuan tersebut, yakni tentang variasi dalam mengajar, yang dalam hal ini pendidiklah yang sangat berperan dalam mengatur variasi yang tepat dan baik bagi peserta didik. Pengembangan variasi mengajar merupakan suatu hal yag harus dimiliki oleh seorang pendidik, yang mana dengan kemampuan mengembangkan variasi mengajar, pendidik mampu menciptakan suasana belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mempu menyerap pelajaran dengan baik. Di dalam ketrampilan mengajar yang Beraneka ragam begitu banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Hal ini di perlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam memahami materi pelajaran tidak sama.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian variasi mengajar ?
2. Apa saja tujuan dan manfaat variasi mengajar ?
3. Apa saja jenis-jenis variasi mengajar ?
4. Bagaiman prinsip dalam penggunaan variasi mengajar ?
5. Sebutkan komponen-komponen variasi mengajar ?

C.Tujuan Pembahasan

1.   Mengerti mengenai pengertian dari Variasi.
2.   Mengerti mengenai tujuan dan manfaat dariketrampilan variasi.
3.   Mengetahui jenis variasi mengajar .
4.   Mengerti mengenai prinsip dalam penggunaan variasi
5.   Mengerti mengenai komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar
Variasi adalah keanekaan yang membuat suatu tidak monoton. Variasi didalam pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan meningkatkan minat dan keingintahuan siswa. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variasi mengajar adalah perubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki tingkat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan antusiasme serta penuh partisipasi. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dari ketiga aspek ini, penulis hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.

B. Tujuan Variasi Mengajar
1.    Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar perhatian siswa terhadap materi pelajaran sangat di tuntut. Sedikitpun tidak di harapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan pelajaran/ penjelasan guru, karena itu akan menyebakan siswa tidak mengerti akan bahan yang di berikan oleh guru.
2.      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap suatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh boleh jadi siswa menyukainya, tetapi untuk bahan yang lainnya siswa bisa tidak menyukainya. Ini merupakan sebuah masalah bagi guru di setiap kali melakukan pertemuan. Guru salalu di hadapkan pada masalah motivasi. Guru sealau ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang menperhatikan materi pelajaran yang sedang di sampaikan.
3.      Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
Ketika mengajar, guru dengan santainy duduk tenang di kursi, tidak peduli bagaimana tingkah laku peserta didik, adalah jalan pengajaran yang cepat membosankan. Guru yang pandai adalah guru ynag menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Sehingga siswa ingin selalu dekat dengan guru.
4.      Memberikan kemungkinan pilihan fasilitas belajar individual
Fasilitas merupakan belajar yang harus ada di sekolah, fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat peraga. Lengkap tidaknya fasilitas balajar mempengaruhi pemilihan yang harus guru lakukan. Sangat terbatasny fasilitas belajar cenderung lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk melakukan pemilihan, misalnya, kurangnya buku yang tersedia untuk suatu bidang studi menyebabkan metode mencatat lebih dominan dan sulit bagi guru untuk melakukan pendekatan individual.
5.      Mendorong anak didik untuk belajar
Gejala adanya anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah di perlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan berlajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini cara akurat yang mesti guru lakukan adalah mengembangklan variasi mengajar, baik dalam gaya mengajar, dalam menggunakan media dan bahan pengajaran.

C.   Jenis-jenis Variasi Mengajar

1.      Variasi Gaya Mengajar.
Variasi ini meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Perilaku guru dalam mengadakan variasi tersebut dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi antara guru dan peserta didik, menarik perhatian peserta didik, menolong penerimaan bahan pengajaran dan memberikan stimulasi (dorongan atau pemberi semangat). Variasi dalam gaya mengajar ini adalah:

a.    Variasi suara.
b.    Penekanan (focusing).
c.    Pemberian waktu (pausing).
d.   Kontak pandang.
e.    Gerakan anggota badan (gesturing).
f.     Rendah posisi.
2.      Variasi  Media dan Bahan Ajar.
Tiap peserta didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih enak atau lebih senang membaca, ada yang lebih senang mendengar dulu baru membaca, dan ada yang sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media –­­­­­­­­­­­­­ media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan ­­­-­­­­­­­­­­­ kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara terlebih dahulu, kemudian  menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi seperti itu dapat memberi stimulus terhadap peserta didik. Yang mana media mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar yang tidak bisa ditinggalkan, karena media dapat:
a.    Menghemat waktu belajar
b.    Memudahkan pemahaman,
c.    Meningkatkan perhatian siswa
d.   Meningkatkan aktivitas siswa.
e.    Mempertinggi daya ingat siswa.
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang, media dengar dan media taktil. Ketiga komponen tersebut dapat diperjelas sebagai berikut:
a.    Variasi Media Pandang.
Penggunaan media pandang dapat diartikan  sebagai penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi, sperti buku, majalah, globe, peta, majalah dinding, film, film strip, TV, Radio, tape recorder, gambar grapik, model, dukumentasi, dan lain-lain. Penggunaan yang lebih luas dari alat-alat tersebut akan memiliki keuntungan:
§  Membantu secara konkrit konsep berpikir, dan mengurangi respon yang kurang bermanfaat.
§  Memiliki secara potensial perhatian peserta didik pada tingkat yang tinggi.
§  Dapat memberi hasil belajar yang riil yang akan mendorong kegiatan mandiri peserta didik.
§  Mengembangkan cara berpikir yang berkesinambungan, seperti halnya dalam film.
§  Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain.
§  Menambah frekuensi kerja, lebih dalam dan variasi belajar.
b.      Variasi Media Dengar.
Pada umumnya dalam proses belajar mengajar di kelas, suara guru adalah alat utama dalam berkomunikasi. Variasi dalam penggunaan media sangat memerlukan saling bergantian atau kombinasi dengan media pandang dan media taktil. Sudah barang tentu ada sejumlah media dengar yang dapat dipakai untuk itu, di antaranya ialah pembicaraan peserta didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman musik, rekaman  drama, wawancara, bahkan rek suara ikan lumba-lumba, yang semua itu dapat memiliki relevansi dengan pengajaran.
c.       Variasi Media Taktil.
Komponen terakhir dari keterampilan menggunakan variasi media dan bahan ajaran adalah penggunaan media yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran. Dalam hal ini akan melibatkan peserta didik dalam kegiatan menyusun pembuatan model, yang hasilnya dapat disebut sebagai media taktil.[1][4]
3.      Variasi Metode
Yang dimaksud dengan variasi metode yakni guru dalam proses belajar mengajar tidak terpaku dengan satu metode atau bisa memvariasikan penggunaan berbagai metode dengan tujuan agar anak didik ridak merasa jenuh atau bosan sehinggga proses pembelajaran bisa tetap berjalan lancar.
Berbagai macam metode yang sering kita dengar seperti : metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, resitrasi, diskusi dan sebagainya.[2][5]

D.    Prinsip Penggunaan Variasi

Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.

E.      Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi
Komponen-komponen variasi mengajar dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, serta variasi interaksi. Uraian yang mendalam dari ketiga komponen tersebut sebagai berikut :
1.      Variasi gaya mengajar guru ini meliputi
a.       Variasi suara(Teacher Voice)
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b.      Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik  perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c.       Pemusatan perhatian(focusing)
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya : “Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan sebagainya.
d.      Kontak pandang(eye contact)
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e.       Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi. Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin baik.
f.       Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.

2.      Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran
Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat(visual aids):alat atau media yang  termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama,specimen, gambar film, slide.
b.      Variasi alat atau bahan yang dapat didengar(auditif aids): suara guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas.
c.       Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik): Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswaalam membentuk dan memeragakan kegiatannya, baiksecara perseoranganataupun secara kelompok.
d.      Variasi alata atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids): penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua indera yang kita miliki.
3.      Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa.
a). Polaguru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi sebagai aksi (satu arah)
b).Pola guru--murid-guru ada balikan (feedback)bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa(komunikasi sebagai interaksi)
c).Pola gu baru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d).Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid dan antara murid (komunikasi  sebagai transaksi, multi arah)
e). melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Variasi mengajar adalah perubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki tingkat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya.
Variasi mengajar sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru untuk tercapainya tujuan pendidikan. Untuk mengadakan variasi yang baik perlu dilengkapi oleh media yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Tujuan mengadakan variasi mengajar adalah untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang menarik dan kondusif, sehingga dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang diberikan. Komponen-komponen variasi mengajar itu dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, serta variasi interaksi.
Variasi mengajar memiliki bermacam-macam tujuan, yaitu sebagai berikut:
·         Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
·          Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
·          Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
·          Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
·          Meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar
·         Menghilangkan kejenuhan dalam belajar mengajar

   Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang


Prinsip penggunaan variasi
a.       hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b.      Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c.       Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut :
a.       Variasi suara(Teacher Voice)
b.      Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
c.       Pemusatan perhatian(focusing)
d.      Kontak pandang(eye contact)
e.       Gerakan anggota badan atau mimik
f.       Perpindahan posisi guru


















DAFTAR PUSTAKA

Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru professional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.
            Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
          Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
https://kirimtugas.wordpress.com/2014/06/27/variasi-mengajar-2/




3 comments:

miss putri said...

Bagus ni, thanks sari

Unknown said...

okee.makassi putri sudah mengunjungi blog saya. :)

miss putri said...

Yapp