Nama : Sari Febriani
Class : 6A
NPM : 136311206
Laporan
Observasi
Video Keterampilan Melakukan Variasi Di Dalam
Proses Pembelajaran
No
|
Aspek yang diamati
|
Deskripsi Hasil Pengamatan
|
A
|
Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Kurikulum Tingkat Satuan
Pembelajaran (KTSP)
|
Tidak terlihat
adanya Kurikulum Tingkat
Satuan Pembelajaran (KTSP)
|
|
2. Silabus
|
Tidak terlihat
adanya Silabus
|
|
3. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
|
Tidak terlihat
adanya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
|
|
B
|
Proses Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Membuka pelajaran
|
· Terlebih
dahulu guru memberi salam pada saat memasuki kelas.
· Kemudian siswa berdoa.
· Menanyakan
kabar siswa-siswa tersebut.
· Menanyakan
kehadiran siswa-siswa dikelas tersebut.
· Kemudian
guru menanyakan kesiapan belajar siswa
|
|
2. Penyajian materi
|
· Sebelum
memasuki pelajaran, guru membahas dan mengulang kembali materi yang telah
dipelajari sebelum nya dan setelah itu menyambung materi sebelumnya dengan
pertemuan hari ini.
· lalu
guru mulai memasuki topik yang akan
dipelajari nya itu.
· Dalam
penyajian materi guru melakukan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1) Apresiasi
2) Ekplorasi
melaluli tanya jawab
3) Penyampaian
tujuan pembelajaran.
4) Pembentukan
kelompok.
6) Penilaian
autentik.
7) Mengamati.
8) Menanya.
9) Mengasosiasi.
10 Mengkomunikasikan.
11
|
|
3. Metode pembelajaran
|
Metode pembelajarannya baik. Dalam proses belajar mengajar guru
mengunakan metode tanya jawab terhadap siswa,adanya interaksi yang intens
antara guru dan siswa . lalu guru memberikan media (model) dalam pelajaran
lalu bertanya lagi kepada setiap siswa dan membentuk kelompok kecil,setelah
itu diskusi dalam pembelajaran. Dimana siswa di bagi menjadi beberapa grup
kemudian berinteraksi saling memberi opini pada setiap pembahasan mereka.
|
|
4. Penggunaan bahasa
|
Penggunaan bahasanya baik. Selama melaksanakan proses belajar mengajar
guru mengunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
|
|
5. Penggunaan waktu
|
Penggunaan waktunya baik
|
|
6. Gerak
|
Geraknya cukup baik. Guru melakukan gerakan-gerakan tubuh
seperti gerakan tangan pada saat memberikan apresiasi kepada peserta didik
selama proses belajar mengajar.guru juga melakukan pemusatan model dan
peragaanserta gerak pindah guru.
|
|
7. Cara memotivasi siswa
|
Cara memotivasi siswanya cukup baik
|
|
8. Teknik bertanya
|
Teknik bertanyanya baik
|
|
9. Teknik penguasaan kelas
|
Teknik penguasaan kelasnya baik
|
|
10. Penggunaan media
|
Penggunaan medianya cukup baik. Dalam proses belajar mengajar guru
memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia didalam kelas seperti gambar,model
benda tampak seperti asli
|
|
11. Bentuk dan cara evaluasi
|
Bentuk dan cara evaluasi baik
|
|
12. Menutup pelajaran
|
Menutup pelajaran baik
|
|
C
|
Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
|
|
1. Perilaku siswa di
dalam kelas
|
Perilaku siswa di dalam ruangan
cukup kondusif
|
|
2. Perilaku siswa di luar
kelas
|
Tidak terlihat
adanya Perilaku
siswa di luar kelas
|
Kondisi Fisik Sekolah
No
|
Aspek
yang diamati
|
Deskripsi
Hasil Pengamatan
|
1
|
Kondisi
fisik sekolah
|
Untuk
kondisi ruangan kelas tersebut
cukup bagus
|
2
|
Potensi siswa
|
Siswa
memiliki potensi yang sangat baik, itu terlihat pada saat proses belajar
mengajar dan tanya jawab serta interaksi kelompok dan guru. Siswa mampu
mengikuti pelajaran dengan baik.
|
3
|
Potensi guru
|
Guru
memiliki potensi yang baik itu ditunjukan dengan kemampunya dalam menguasai
materi, memberikan penjelasan dan contoh yang baik dalam satu materi serta
mampu mengelola kelasdengan cukup
kondusif.
|
4
|
Potensi karyawan
|
Tidak
terlihat adanya Potensi karyawan
|
5
|
Fasilitas KBM, media
|
Fasilitas KBM, media cukup memadai
|
6
|
Perpustakaan
|
Tidak
terlihat adanya Perpustakaan
|
7
|
Laboratorium
|
Tidak
terlihat adanya Laboratorium
|
8
|
Bimbingan konseling
|
Tidak
terlihat adanya Bimbingan
konseling
|
9
|
Bimbingan belajar
|
Tidak
terlihat adanya Bimbingan
belajar
|
10
|
Ekstrakurikuler
(pramuka, PMI, basket, drumband, dsb)
|
Tidak
terlihat adanya Ekstrakurikuler (pramuka, PMI,
basket, drumband, dsb)
|
11
|
Organisasi dan fasilitas OSIS
|
Tidak
terlihat adanya Organisasi dan
fasilitas OSIS
|
12
|
Organisasi dan fasilitas UKS
|
Tidak
terlihat adanya Organisasi dan
fasilitas UKS
|
13
|
Administrasi (karyawan, sekolah, dinding)
|
Tidak terlihat adanya Administrasi (karyawan, sekolah,
dinding)
|
14
|
Karya Tulis Ilmiah Remaja
|
Tidak
terlihat adanya Karya Tulis
Ilmiah Remaja
|
15
|
Karya Ilmiah oleh Guru
|
Tidak
terlihat adanya Karya Ilmiah
oleh Guru
|
16
|
Koperasi siswa
|
Tidak
terlihat adanya Koperasi siswa
|
17
|
Tempat ibadah
|
Tidak
terlihat adanya Tempat ibadah
|
18
|
Kesehatan lingkungan
|
Tidak
terlihat adanya Kesehatan
lingkungan
|
19
|
Lain-lain ...
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan
lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik.
Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung
oleh tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan
dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan
belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapakan.
Sebagai pendukung untuk tercapainya tujuan tersebut, yakni tentang variasi dalam
mengajar, yang dalam hal ini pendidiklah yang sangat berperan dalam mengatur
variasi yang tepat dan baik bagi peserta didik. Pengembangan
variasi mengajar merupakan suatu hal yag harus dimiliki oleh seorang pendidik,
yang mana dengan kemampuan mengembangkan variasi mengajar, pendidik mampu
menciptakan suasana belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka
mempu menyerap pelajaran dengan baik. Di dalam ketrampilan mengajar yang
Beraneka ragam begitu banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa
bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi
dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Hal
ini di perlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal karena
kebutuhan setiap dalam memahami materi pelajaran tidak sama.
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian variasi mengajar
?
2. Apa saja tujuan dan manfaat
variasi mengajar ?
3. Apa saja jenis-jenis variasi
mengajar ?
4. Bagaiman prinsip dalam
penggunaan variasi mengajar ?
5. Sebutkan komponen-komponen
variasi mengajar ?
C.Tujuan Pembahasan
1. Mengerti mengenai pengertian dari Variasi.
2. Mengerti mengenai tujuan dan
manfaat dariketrampilan variasi.
3. Mengetahui jenis variasi mengajar
.
4. Mengerti mengenai prinsip
dalam penggunaan variasi
5. Mengerti mengenai
komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar
Variasi
adalah keanekaan yang membuat suatu tidak monoton. Variasi didalam pembelajaran
dapat menghilangkan kebosanan meningkatkan minat dan keingintahuan siswa. Dari
definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variasi mengajar adalah perubahan
tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar sebagai
tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki tingkat belajar
yang tinggi terhadap pelajarannya. Menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan
mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasa menunjukan ketekunan antusiasme serta penuh partisipasi. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam
keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek,
yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dari ketiga aspek ini, penulis
hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini
meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang,
ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan
adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar
mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan
keinginan (minat) belajar siswa.
B.
Tujuan Variasi Mengajar
1.
Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar
mengajar.
Dalam proses belajar mengajar
perhatian siswa terhadap materi pelajaran sangat di tuntut. Sedikitpun tidak di
harapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan pelajaran/
penjelasan guru, karena itu akan menyebakan siswa tidak mengerti akan bahan
yang di berikan oleh guru.
2.
Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
Dalam proses belajar mengajar di
kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap suatu bahan.
Untuk bahan tertentu boleh boleh jadi siswa menyukainya, tetapi untuk bahan
yang lainnya siswa bisa tidak menyukainya. Ini merupakan sebuah masalah bagi
guru di setiap kali melakukan pertemuan. Guru salalu di hadapkan pada masalah
motivasi. Guru sealau ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang
menperhatikan materi pelajaran yang sedang di sampaikan.
3.
Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
Ketika mengajar, guru dengan
santainy duduk tenang di kursi, tidak peduli bagaimana tingkah laku peserta
didik, adalah jalan pengajaran yang cepat membosankan. Guru yang pandai adalah
guru ynag menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Sehingga siswa
ingin selalu dekat dengan guru.
4.
Memberikan kemungkinan pilihan fasilitas belajar individual
Fasilitas merupakan belajar yang
harus ada di sekolah, fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat
peraga. Lengkap tidaknya fasilitas balajar mempengaruhi pemilihan yang harus
guru lakukan. Sangat terbatasny fasilitas belajar cenderung lebih sedikit
alternatif yang tersedia untuk melakukan pemilihan, misalnya, kurangnya buku
yang tersedia untuk suatu bidang studi menyebabkan metode mencatat lebih
dominan dan sulit bagi guru untuk melakukan pendekatan individual.
5.
Mendorong anak didik untuk belajar
Gejala adanya anak didik yang
kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu
akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah di perlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan
berlajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar.
Untuk hal ini cara akurat yang mesti guru lakukan adalah mengembangklan variasi
mengajar, baik dalam gaya mengajar, dalam menggunakan media dan bahan
pengajaran.
C. Jenis-jenis Variasi Mengajar
1.
Variasi Gaya Mengajar.
Variasi ini
meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan
posisi guru dalam kelas. Perilaku guru dalam mengadakan variasi tersebut dalam
proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi antara
guru dan peserta didik, menarik perhatian peserta didik, menolong penerimaan
bahan pengajaran dan memberikan stimulasi (dorongan atau pemberi semangat).
Variasi dalam gaya mengajar ini adalah:
a. Variasi suara.
b. Penekanan (focusing).
c. Pemberian waktu (pausing).
d. Kontak pandang.
e. Gerakan anggota badan (gesturing).
f. Rendah posisi.
2.
Variasi Media dan Bahan Ajar.
Tiap peserta
didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun
penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih enak atau
lebih senang membaca, ada yang lebih senang mendengar dulu baru membaca, dan
ada yang sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media – media
adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan -
kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik misalnya, guru dapat memulai
dengan berbicara terlebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis,
dilanjutkan dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi seperti itu dapat
memberi stimulus terhadap peserta didik. Yang mana media mempunyai peranan yang
penting dalam proses belajar mengajar yang tidak bisa ditinggalkan, karena
media dapat:
a.
Menghemat waktu belajar
b.
Memudahkan pemahaman,
c.
Meningkatkan perhatian siswa
d.
Meningkatkan aktivitas siswa.
e.
Mempertinggi daya ingat siswa.
Ada tiga
komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang, media dengar dan
media taktil. Ketiga komponen tersebut dapat diperjelas sebagai berikut:
a. Variasi Media Pandang.
Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan
bahan ajaran khusus untuk komunikasi, sperti buku, majalah, globe, peta,
majalah dinding, film, film strip, TV, Radio, tape recorder, gambar grapik,
model, dukumentasi, dan lain-lain. Penggunaan yang lebih luas dari alat-alat
tersebut akan memiliki keuntungan:
§ Membantu secara konkrit konsep berpikir, dan mengurangi respon yang kurang
bermanfaat.
§ Memiliki secara potensial perhatian peserta didik pada tingkat yang tinggi.
§ Dapat memberi hasil belajar yang riil yang akan mendorong kegiatan mandiri
peserta didik.
§ Mengembangkan cara berpikir yang berkesinambungan, seperti halnya dalam
film.
§ Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain.
§ Menambah frekuensi kerja, lebih dalam dan variasi belajar.
b.
Variasi Media Dengar.
Pada umumnya
dalam proses belajar mengajar di kelas, suara guru adalah alat utama dalam
berkomunikasi. Variasi dalam penggunaan media sangat memerlukan saling
bergantian atau kombinasi dengan media pandang dan media taktil. Sudah barang
tentu ada sejumlah media dengar yang dapat dipakai untuk itu, di antaranya
ialah pembicaraan peserta didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman musik,
rekaman drama, wawancara, bahkan rek suara ikan lumba-lumba, yang semua
itu dapat memiliki relevansi dengan pengajaran.
c.
Variasi Media Taktil.
Komponen
terakhir dari keterampilan menggunakan variasi media dan bahan ajaran adalah
penggunaan media yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyentuh
dan memanipulasi benda atau bahan ajaran. Dalam hal ini akan melibatkan peserta
didik dalam kegiatan menyusun pembuatan model, yang hasilnya dapat disebut
sebagai media taktil.[1][4]
3.
Variasi Metode
Yang dimaksud dengan variasi
metode yakni guru dalam proses belajar mengajar tidak terpaku dengan satu
metode atau bisa memvariasikan penggunaan berbagai metode dengan tujuan agar
anak didik ridak merasa jenuh atau bosan sehinggga proses pembelajaran bisa
tetap berjalan lancar.
Berbagai macam metode yang sering kita dengar seperti : metode ceramah,
tanya jawab, demonstrasi, resitrasi, diskusi dan sebagainya.[2][5]
D. Prinsip Penggunaan
Variasi
Dalam
proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu
agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar
tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu
adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam
mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud
tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan
berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
menganggu proses belajar mengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit
dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus
benar-benar berstruktur dan direncanakan.
E.
Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi
Komponen-komponen variasi mengajar dibagi
ke dalam tiga kelompok besar, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan
bahan, serta variasi interaksi. Uraian yang mendalam dari ketiga komponen
tersebut sebagai berikut :
1.
Variasi gaya mengajar guru ini meliputi
a.
Variasi suara(Teacher Voice)
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras
menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang
guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam
intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b. Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara
tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut
merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian
siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa
menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan
demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya
apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa
mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa
menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa
digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika
seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswa untuk berfikir
dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara,
sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru
memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan
yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c.
Pemusatan perhatian(focusing)
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal)
atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi
yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa
menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan
perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat
menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya :
“Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan
sebagainya.
d. Kontak pandang(eye contact)
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan
sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani
mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya
mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa
memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan
hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap
atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang
positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e. Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat
penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk
menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi. Orang akan
lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai
indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya
semakin baik.
f. Perpindahan
posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik
perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah
selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara
berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan
saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.
2.
Variasi dalam
penggunaan media dan alat pengajaran
Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah
sebagai berikut:
a.
Variasi alat
atau bahan yang dapat dilihat(visual aids):alat atau media yang termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat
dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama,specimen, gambar film,
slide.
b.
Variasi alat
atau bahan yang dapat didengar(auditif aids): suara guru termasuk kedalam media
komunikasi yang utama didalam kelas.
c.
Variasi alat
atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik):
Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian
siswa dan dapat melibatkan siswaalam membentuk dan memeragakan kegiatannya,
baiksecara perseoranganataupun secara kelompok.
d.
Variasi
alata atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids):
penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua
indera yang kita miliki.
3. Variasi pola
interaksi dan kegiatan siswa
Variasi pola interaksi dan kegiatan
siswa Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat
beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai
kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa.
a). Polaguru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi sebagai
aksi (satu arah)
b).Pola
guru--murid-guru ada balikan (feedback)bagi guru, tidak ada interaksi antar
siswa(komunikasi sebagai interaksi)
c).Pola gu
baru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d).Pola
guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid
dan antara murid (komunikasi sebagai
transaksi, multi arah)
e).
melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau
jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum
mendapat giliran
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Variasi mengajar adalah perubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki tingkat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya.
Variasi mengajar sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru untuk tercapainya tujuan pendidikan. Untuk mengadakan variasi yang baik perlu dilengkapi oleh media yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Tujuan mengadakan variasi mengajar adalah untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang menarik dan kondusif, sehingga dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang diberikan. Komponen-komponen variasi mengajar itu dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, serta variasi interaksi.
Variasi mengajar adalah perubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar sebagai tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki tingkat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya.
Variasi mengajar sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru untuk tercapainya tujuan pendidikan. Untuk mengadakan variasi yang baik perlu dilengkapi oleh media yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Tujuan mengadakan variasi mengajar adalah untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang menarik dan kondusif, sehingga dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang diberikan. Komponen-komponen variasi mengajar itu dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, serta variasi interaksi.
Variasi mengajar memiliki bermacam-macam tujuan, yaitu sebagai berikut:
·
Meningkatkan
dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
·
Memberikan
kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
·
Membentuk sikap
positif terhadap guru dan sekolah
·
Memberikan
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
·
Meningkatkan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar
·
Menghilangkan
kejenuhan dalam belajar mengajar
Tujuan Variasi Gaya
Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1)
Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar
yang relevan.
2)
Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin
menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3)
Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang
baik.
4)
Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran
yang
Prinsip penggunaan variasi
a.
hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu
yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan
berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
menganggu proses belajar mengajar.
c.
Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan
dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar
berstruktur dan direncanakan.
Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut :
a. Variasi suara(Teacher Voice)
b. Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
c. Pemusatan perhatian(focusing)
d. Kontak pandang(eye contact)
e. Gerakan anggota badan atau mimik
f.
Perpindahan posisi guru
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru professional,Bandung,PT Remaja
Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru
dan Anak Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
https://kirimtugas.wordpress.com/2014/06/27/variasi-mengajar-2/
3 comments:
Bagus ni, thanks sari
okee.makassi putri sudah mengunjungi blog saya. :)
Yapp
Post a Comment