TUGAS
INDIVIDU
“Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil”
DOSEN
PEMBIMBING :
Marhamah,
S.Pd,.M.Pd
Disusun oleh :
Hairunnisa
/ 136311221
KELAS
6A
BAHASA
INGGRIS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam menjalankan
kewajiban mengajar pun tentu saja seorang guru dituntut untuk menguasai materi
yang diajarkannya. Selain itu guru berperan aktif untuk mengelola kelas agar
tercipta situasi yang kondusif demi kenyamanan para siswanya belajar.
Ada suatu
anggapan bahwa orang yang akan mengajar harus menguasai bahan atau ilmu yang
akan diajarkan, berarti sudah dapat mengajar dengan baik.
Anggapan ini kurang tepat, karena
mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu (proses informatif), tetapi juga
menganung unsur-unsur educatif (mendidik). Seorang pendidik dalam proses
pembelajaran harus mempu mentransfer ilmu pengetahuan, punya keahlian, dan
memiliki nilai-nilai (transfer of knowledge, skill and value)
Seorang guru
dalam mengajar tentu saja harus berperan aktif untuk menghidupkan suasana
kelas. Seperti halnya untuk mengaktifkan para siswa dalam membentuk
kelompok-kelompok kecil untuk sebuah diskusi. Diskusi sebagai metode
pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif berkelompok dan bekerjasama dengan
teman sebayanya tentu saja memerlukan bimbingan dari seorang guru. Dan di sini
guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing diskusi dengan baik dan benar.
Kemampuan guru untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari oleh guru
maupun calon guru. Dalam makalah kami ini, kami hendak memaparkan mengenai
membimbing diskusi kelompok kecil
1.2.Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan ketrampilan
membimbing kelompok kecil?
2.
Apakah tujuan dan manfaat diskusi
kelompok?
3.
Bagaimanakah cara membimbing diskusi
kelompok kecil?
4.
Apa sajakah yang perlu diperhatikan
oleh seorang guru ataupun calon guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil?
5.
Apa keunggulan dari diskusi kelompok
kecil?
6.
Apa kelemahan
dari diskusi kelompok kecil?
1.3.Tujuan penulisan
1.
Mengetahui dan memahami hakikat
ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
2.
Mengetahui tujuan dan manfaat dari
kegiatan diskusi kelompok kecil.
3.
Dapat mempraktikan langkah-langkah
membimbing diskusi kelompok kecil.
4.
Mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikan seorang guru dalam membimbing diskusi.
5.
Mengetahui
keunggulan dari diskusi kelompok kecil.
6.
Mengetahui kelemahan dari diskusi
kelompok kecil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “Diskusi
kelompok adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan
tujuan berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan
suatu masalah”.
Depdikbud
merumuskan pengertian diskusi kelompok adalah siswa melaksanakan diskusi dalam
kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi
informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan (1985).
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu
konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan
untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan
demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina
kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
Diskusi kelompok
kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.
Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya 5-9
orang).
2.
Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada
tekanan dan paksaan ) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling berkomunikasi
dengan yang lain.
3.
Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota
kelompok.
4.
Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan.
Dengan memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang
teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan tujuan untuk mengambil keputussan atau memecahakan suatu
persoalan atau masalah.
Diskusi dalam
kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan karakteristik diskusi pada
umumnya, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Siswa dibagi kedalam
kelompok-kelompok kecil, ada pimpinan diskusi seperti guru atau salah seorang
teman dari siswa dalam kelompok tersebut.
Setiap siswa dalam anggota kelompok masing-masing bebas tanpa ada tekanan
dari pihak manapun untuk turun rembung, menyumbang pendapat, saran, berbagi
pengalaman, untuk menghasilkan kesimpulan bersama atau terpecahkannya masalah
yang didiskusikan.
Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah satu
keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi
siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan pendapat,
berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif. Melalui diskusi
peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan dengan sendirinya
akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui
diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.
Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan diskusi
terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda dengan
temannya yang lain, membandingkan interpretasi maupun informasi yang diperoleh.
Dengan demikian melalui kegiatan diskusi yang dikembanghkan dalam pembelajaran
setiap individu siswa dapat saling melengkapi, memperbaiki, sehingga
kekurangan-kekurangan dapat dipecahkan.
2.2. Tujuan dan Manfaat Diskusi
Kegiatan diskusi
dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan kepada siswa membahas
suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa menagjukan pendapat,
saling tukar pemikiran untuk diperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang
dilakukannya. Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain :
1.
Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap
pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2.
Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan
bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.
Mendorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas suatu topik
pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama
dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan kemampuan berfikirnya.
4.
Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi
yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong
keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun mencari solusi
pemecahan.
2.3. Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi dalam proses pembelajaran termasuk ke dalam
satu jenis metode pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi
diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran. Setiap metode pembelajaran
termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif
dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran yang diharapkan.
Oleh karena itu agar kegiatan agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan
lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan diskusi tersebut harus memperhatikan
atau mengikuti beberapa aspek berikut :
1.
Memusatkan
perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain
: merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah,
catat kesalahan yang menyimpang.
2.
Memperluas
masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan
peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Untuk memperjelas setiap
pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan
hal-hal berikut :
a.
Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi
jelas dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
b.
Mengajukan
pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas ide
atau pendapat yang disampaikannya.
c.
Memberikan
informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang disampaikannya, seperti
melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas terhadap ide
yang disampaikannya itu.
d.
Menganalisis
pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan
memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Setelah
diperoleh informasi alasan-alasan dari masing-masing berkenaan dengan pendapat
yang berbeda-beda itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindak lanjuti
dengan mencapai kesepakatan terhadap hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan
mana yang tidak disepakati secara bersama, sehingga dari diskusi tersebut
menghasilkan kesimpulan bersama.
e.
Meluruskan alur
berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa
untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan
memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.
3. Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut
aktif turun rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh
guru atau pemimpin diskusi, anatara lain:
a.
Mengajukan
pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpendapat atau mengajukan
gagasan.
b.
Memberikan
contoh atau ilustrasi baik bersifat verbal maupun non verbal dimana melalui
contoh atau ilustrasi tersebut, menggugah siswa untuk berpikir.
c.
Menghangatkan
suasana diskusi dengan memunculkan pertanyaan yang memungkinkan terjadinya
perbedaan pendapat di antara sesama anggota kelompok.
d.
Memberikan
perhatian kepada setiap pembicara sehingga merasa dihargai dan dengan demikian
dapat lebih mendorong siswa untuk berpartisipasi memberikan pemikiran melalui
forum diskusi yang dilakukan.
4. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan
memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang
belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat
yang dikemukakan. Untuk mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota
kelompok dapat dilakukan hal-hal beriku:
a.
Memberi
stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan
menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan
buah pikirannya.
b.
Mencegah
monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara
terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk
berbicara.
c.
Mendorong siswa
untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi komunikasi
interaksi anatar semua perserta diskusi.
d.
Menghindari
respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat
mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
5. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam
menutup diskusi antara
lain:
a.
Membuat
rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari
kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
b.
Menyampaikan
beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan, baik
dalam bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.
c.
Melakukan
penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti
melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian
ini berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada
siswa terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
2.4. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dan harus dihindari oleh seorang guru dalam membimbing
diskusi kelompok kecil yakni:
1.
Mendominasi diskusi.
2.
Membiarkan peserta didik memonopoli.
3.
Membiarkan penyimpangan diskusi.
4.
Membiarkan peserta didik tidak
bertanya.
5.
Tidak memperjelas dan mendukung alur
berpikir siswa yang salah.
6.
Gagal mengakhiri diskusi secara
efektif.
2.5. Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil
Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil :
1. Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik
2. Termotivasi oleh kehadiran teman
3. Mengurangi sifat pemalu
4. Anak merasa terikat untuk
melaksanakan keputusan kelompok
5. Meningkatkan pemahaman diri anak
6. Melatih sisa untuk berfikir kritis
7. Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya
8. Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa
2.6. Kelemahan
Diskusi Kelompok Kecil
1. Waktu belajar lebih panjang
2. Dapat terjadi pemborosan waktu
3. Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif
4. Dominasi siswa tertentu dalam diskusi
5. Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti
kegiatan pembelajaran
2.7.Laporan hasil observasi video
LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
(KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL)
Nama :HAIRUNNISA
Kelas :
6 A
NPM :
136311221
Aspek
yang diamati
|
Deskripsi
Hasil Pengamatan
|
|
A
|
Perangkat
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1.
Kurikulum
|
· Guru
menggunakan kurikulum 2013,
|
|
2.
Silabus
|
guru
mengajar sesuai dengan silabus dalam pengajaran, baik itu dari tema, materi,
langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.
|
|
3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
|
· Guru membawa RPP dalam kegiatan pembelajaran , hal
ini terlihat dari cara guru tersebut yang dapat menguasai kelas dengan baik
dan berurutan sesuai dengang kegiatan belajar mengajar.
|
|
B
|
Proses
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1.
Membuka pelajaran
|
· guru
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mengabsen siswa.
|
|
2. Penyajian materi
|
·
Dalam penyajian materi guru melakukan atau melaksanakan kegiata-kegiatan
sebagai berikut :
1) Apresiasi
2) Ekplorasi
melaluli tanya jawab
3) Penyampaian
tujuan pembelajaran.
4) Pembentukan
kelompok.
5) Pembagian
lembar kerja.
6) Penilaian
autentik.
7) Mengamati.
8) Menanya.
9) Mengasosiasi.
10 Mengkomunikasikan.
11
Menyimpulkan materi.
12 Refleksi.
13 Penugasan.
.
|
|
3.
Metode pembelajaran
|
· Dalam
proses belajar mengajar guru mengunakan model jigsaw
|
|
4.
Penggunaan bahasa
|
· Selama
melaksanakan proses belajar mengajar guru mengunakan bahasa yang sopan dan
mudah dipahami.
|
|
5.
Penggunaan waktu
|
· Guru
dapat mengelola waktu dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
|
|
6. Gerak
|
· Guru
melakukan gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan tangan pada saat memberikan
apresiasi kepada peserta didik selama proses belajar mengajar.
|
|
7. Cara
memotivasi siswa
|
· Guru
memotivasi siswa dengan cara selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar
pelajaran kepada siswa .memotivasi peserta didik untuk aktif dan ikut
berpartisipasi didalam kelas.
|
|
8.
Teknik bertanya
|
· guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang di
bahas .
|
|
9.
Teknik penguasaan kelas
|
· Teknik
penguasaan kelasnya baik
|
|
10.
Penggunaan media
|
· Dalam
proses belajar mengajar guru menggunakan yang sesuai dengan materi.
|
|
11.
Bentuk dan cara evaluasi
|
· Bentuk
dan cara evaluasi baik
|
|
12.
Menutup pelajaran
|
·
guru menutup pelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa bertanya dan
memberi kesimpulan dan salam.
i
|
|
C
|
Perilaku
Peserta Pelatihan (Diklat)
|
|
1. Perilaku siswa di dalam kelas
|
· Sikap
siswa selama proses balajar sangat baik, sopan, menghormati guru yang sedang
mengajar, memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran dan menghargai
pendapat teman-teman nya.
|
|
2. Perilaku siswa di luar kelas
|
· Tidak
terlihat adanya Perilaku siswa di luar kelas.
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian Ketrampilan Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal
dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.Tujuan dan
Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap toleransi; Memupuk kehidupan
demokrasi; Mendorong pembelajaran secara aktif, Menumbuhkan rasa percaya diri.
Langkah-langkah Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil:Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik
diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan
didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.
Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas,
menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas.
Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang
dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah
disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan
beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh
verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat
peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa. Memberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat
berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara,
mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan.
Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi
3.2. Saran
Untuk itu guru
diharapkan menguasai komponen keterampilan dalam memimpin diskusi kelompok
kecil. Komponen-koponen keterampilan itu antara lain adalah memusatkan
perhatian agar diskusi tetap terarah pada tujuan ahir pembelajaran.
Memperjelas masalah dan meningkatkan urunan, kemampuan menganalisis
pendapat siswa, kemampuan meningkatan urunan siswa dan menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, menutup diskusi.
DAFTAR PUSTAKA
Mirat. 2009.Kemampuan memimpin Diskusi Kecil, (Online), (http://www.mirat.cc.cc/2009/08/kemampuan-memimpin-diskusi-kecil.html,
diakses 1 Maret 2013).
Andri.2008. Teknik Memimpin
Diskusi Kelompok, (Online), (http://putraindo.blogspot.com/2008/12/teknik-memimpin-diskusi-kelompok.html, diakses 1 Maret 2013).
2 comments:
Hy hairunnisa,,
Kita tau bahwa dalam satu kelas itu setiap siswanya memiliki perbedaan skill atau kemampuan. Nah,, bagaimana cara membentuk kelompok diskusi kecil yang baik ? Mulai dari cara menentukan kelompok, dari kemampuan siswa yg berbeda2 dan sebagainya. Apakah sama dengan cara membentuk kelompok diskusi besar ?
Trimakasih..
Hy hairunnisa,,
Kita tau bahwa dalam satu kelas itu setiap siswanya memiliki perbedaan skill atau kemampuan. Nah,, bagaimana cara membentuk kelompok diskusi kecil yang baik ? Mulai dari cara menentukan kelompok, dari kemampuan siswa yg berbeda2 dan sebagainya. Apakah sama dengan cara membentuk kelompok diskusi besar ?
Trimakasih..
Post a Comment