Friday, March 4, 2016

LAPORAN OBSERVASI keterampilan memberikan penguatan by ahmad khoiri class 6B


Laporan Hasil Observasi
Pengamatan video keterampilan pengajaran memberi penguatan

A. PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas
Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran.


Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan ekspresi wajah,gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.
Menurut Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Skinner menyatakan bahwa penguatan terdiri atas penguatan positif dan negatif. Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, jika penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak yang melakukan pengulanggan perilakunya itu, contohnya pujian. Sebaliknya jika respon siswa kurang atau tidak diharapkan sehingga tidak menunjang tujuan pembelajaran, harus segera diberi penguatan negatif agar respon tersebut tidak di ulangi lagi dan berubah menjadi respon yang sifatnya positif contohnya teguran, peringatan atau sanksi.
Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara iklim belajar yang kondusif. Keterampilan memberikan penguatan merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya dalam mencapai perkembangan yang optimal pada pembelajaran. Guru memiliki kelebihan serta kekurangan dalam menerapkan penguatan karena kemampuan setiap guru berbeda-beda. Selain itu, masih ditemukan beberapa sikap guru yang kurang sesuai saat memberikan penguatan.Keterampilan memberikan penguatan yaitu kecakapan yang harus dikuasai guru dalam memberikan penghargaan kepada siswa agar terdorong mengulangi kembali sikap positif dalam pembelajaran sehingga mencapai perkembangan secara optimal. Penghargaan tersebut antara lain penguatan verbal berupa kata atau kalimat pujian dan penguatan non verbal berupa penguatan gestural, kontak, dengan mendekati, kegiatan yang menyenangkan, simbol/benda dan tak penuh. Agar penguatan bermakna bagi siswa maka harus diberikan dengan sungguh-sungguh, bervariasi dan menghindari penggunaan respon negatif. Penguatan harus jelas diberikan kepada sasaran serta diberikan segera setelah siswa melakukan respon positif. setiap guru memilliki kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan penguatan. Penguatan memiliki pengaruh positif dan negatif bagi siswa. Saran bagi guru harus memiliki pengetahuan yang banyak tentang keterampilan memberikan penguatan agar dapat menerapkannya dengan baik.
2. Tujuan
Adapun tujuan pemberian penguatan ini adalah:
            a.Meningkatkan perhatian siswa dan membangkitkan motivasi siswa
                        Melalui penguatan yang diberikan oleh guru terhadap perilaku belajar siswa, siswa akan merasa diperhatikan oleh gurunya, dengan demikian perhatian siswa pun akan semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui respon yang diberikan kepada siswanya. Apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan sendirinya motivasi(energy dari dalam diri seseorang yang mengarahkan tingkah lakunya)[1][9] belajarnya pun akan semakin baik pula.
b.Memudahkan siswa belajar
                  Tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar.[2][10] Kemudahan berfungsi untuk memberikan suasana yang dapat mendorong siswa untuk meningkatkan aktivitas belajarnya[3][11]. Untuk memudahkan belajar harus ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan positif dalam pembelajaran, yaitu dengan memberikan respon-respon (penguatan) yang akan semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba, bereksplorasi dan terhindar dari perasaan takut salah dalam belajar.
c.   Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa
                  Perasaan khawatir, ragu-ragu, takut salah dan perasaan-perasaan negatif yang akan mempengaruhi terhadap kualitas proses pembelajaran harus dihindari. Salah satu upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan negatif dalam belajar, yaitu melalui pemberian penguatan atau respon yang diberikan oleh guru terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa.
d.   Memelihara iklim kelas yang kondusif 
                  Suasana kelas yang menyenangkan, aman dan dinamis akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih maksimal.[4][12] Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana kelas akan lebih demokratis, sehingga siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Untuk memelihara iklim kelas dapat dilakukan dengan cara menanggapi dengan penuh kepekaan yang mengganggu PBM, memeratakan perhatian, mengurangi keteganagan dengan humor,dll
B. ISI/PEMBAHASAN
1.Pelaksanaan
a.      Nama kegiatan   : Observasi pengamatan video keterampilan memberikan penguatan
b.      Objek                 : www.youtube.com/unnes
c.      Lokasi                 : universitas negeri semarang/semarang
2.Hasil Pengamatan
            Setelah melakukan video dari mahasiswa unversitas negeri semarang berikut saya paparkan hasil analisis saya melalui video tersebut :

LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

No
Komponen Keterampilan
Ya
Tidak
Komentar
(tepat, tidak tepat, dst)
1
Penguatan verbal:
a.    Kakata-kata
-      bagus
-      benar
-      tepat
b.    Kakalimat
-      pekerjaanmu baik sekali
-      saya senang dengan pekerjaanmu
-      pekerjaanmu makin lama makin baik
ü   

ü   
ü   




ü   
Dalam penguatan verbal    sudah tepat,benar dan bagus
Baik dalam memberi respon
Menjelaskan,memaparkan dengan baik materi dan penguatan contoh
Kurang nya penghargaan terhdap siswa
2
Penguatan nonverbal:
-   mimik/ gerak tubuh
-   mendekati
-   sentuhan
ü   


Mimic/gerak tubuh sudah bagus,dengan mendekati serta mengorganisir kelas dengan
Tidak tepat


                                                                                                       Pengamat,


                                                                                   
                                                                                               AHMAD KHOIRI

      

       3. Aplikasi Pemberian Penguatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian penguatan ialah guru harus yakin bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari akan respon yang diberikan guru. Pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat berikut[5][19] :
v  Siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan  lainnya dan benda yang menjadi tujuan belajar.
v  Siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan bekerja di papan tulis.
v  Menyelesaikan hasil kerja.
v  Bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian,  ketelitian, keindahan, dan  mutu materi).
v  Perbaikan pekerjaan.
v  Ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis),
v  Tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri, mengelola tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri). 

C.PENUTUP

1.Kesimpulan
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Dan bertujuan untuk : Meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, memudahkan siswa belajar, mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif, menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa, memelihara iklim kelas yang kondusif, dll.Adapun 3 komponen dalam keterampilan member penguatan yaitu : penguatan verbal, penguatan tak penuh, penguatan nonverbal.Keterampilan memberi penguatan memiliki prinsip : kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, menghindari penggunaan respons negatif.

2.Saran
Diharapkan setelah membaca laporan ini, para pembaca terutama untuk para calon guru atau pendidik dapat lebih mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam proses pembelajaran. Sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik, dan suasana di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak tegang.         


DAFTAR PUSTAKA
           www.youtube.com/memberipenguatan unnes/semarang
Aqib, Zainal,2007. Membangun Prefesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya
Baharuddin dan Nur Wahyuni, Eka,2010. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media
B.R.HERGENHAHN,danMATTHEW,2008.Theories Of Learning(TeoriBelajar)Jakarta:Prenada Media Group
Danim, Sudarwan,2011. Pengembangan Profesi Guru:Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Professional Madani. Jakarta: Prenada Media Group
Djalil, Aria.dkk.2002, CET 4. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka
Djamarah, Syaiful Bahri,2005,cet 2. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri dan  Zain ,Aswan,2006. Strategi Belajar Mengajar .Jakarta: Rineka Cipta
E Gredler,Margaret,2011,ed ke-6. Learning and Instruction (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Kencana
Hasibuan, JJ, 2008 . Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
Kunandar. 2007.Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Majid, Abdul, 2012. Belajar dan Pembelajaran PAI. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Nata, Abuddin,2009,Ed 1,cet 2. Perspektif  Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Noviana, Eddy. Dkk,2010. Bahan Ajar Kajian dan Pengembangan Pembelajaran IPS SD. Pekanbaru: Cendikia Insan