NAMA : FADHILAH SYARIF
KELAS : 6A
NPM :
136311298
LAPORAN OBSERVASI VIDEO
NO
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN
|
A
|
Perangkat pelatihan / pembelajaran
|
|
|
1.
Kurikulum
|
Kurikulum
yang di gunakan oleh guru adalah KTSP
|
|
2.
Silabus
|
Guru
mengajar sesuai silabus, karena di setiap kegiatan yang dilaksanakan guru
sesuai dan teratur
|
|
3.
Rpp
|
Guru
membawa RPP di setiap pertemuan kegiatan pembelajaran, di karenakan guru
berikap fokus dan berurutan sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang baik
dan benar
|
B
|
Proses pelatihan / pembelajaran
|
|
|
1.
Membuka pelajaran
|
Guru
memulai kegaitan pembelajaran dengan menarik perhatian siswa terlebih dahulu,
di lanjutkan dengan salam dan kemuadian absen.
|
|
2.
Penyajian materi
|
Guru
menyajikan materi dimulai dengan pemanasan / memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi saat itu untuk memancing semangat siswa
|
|
3.
Metode pembelajaran
|
Guru
menggunakan metode diskusi kelompok kecil atau perorangan
|
|
4.
Penggunaan Bahasa
|
Guru
menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sopan
|
|
5.
Penggunaan waktu
|
Guru
dapat mengelola waktu dengan baik sesuai dan pas dimulai dari pembuka hingga
penutup
|
|
6.
Gerak
|
Dikarenakan
ketrampilan yang digunakan diskusi kelompok kecil dan perorangan guru tidak
hanya berdiam diri, guru berkeliling kelas untuk memeriksa kondisi setiap
kelompok agar berjalan sesuai dengan tujuan yang akan di capai
|
|
7.
Cara Memotivasi Siswa
|
Guru
memberi motivasi sesuai dengan kondisi kelas dan siswa
|
|
8.
Teknik bertanya
|
Guru
memberi pertanyaan sesuai materi yangs edang di bahas untuk menguji
kepemahaman siswa
|
|
9.
Teknik penguasaan kelas
|
Dengan
penggunaan ketrampilan diskusi kelompok kecil dan perorangan, guru dapat
lebih mudah menguasai kelas
|
|
10.
Penggunaan media
|
Guru
menggunakan media berupa karton, tanaman sesuai dengan materi yang dibahas
|
|
11.
Bentuk dan cara evaluasi
|
Guru
memberi evaluasi berupa penugasan
|
|
12.
Menutup pelajaran
|
Guru
menutup pelajaran dengan memberi kesmpatan siswa bertanya, memberi kesimpulan
dan salam
|
C
|
Prilaku peserta pelatihan
|
|
|
1.
Prilaku siswa di dalam kelas
|
Siswa
bersikap sopan, semangat, dan antusias mendengarkan materi yang di sampaikan
guru di sepan kelas
|
|
2.
Prilaku siswa diluar kelas
|
|
KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI
KELOMPOK KECIL
Pengertian Keterampilan Diskusi
Kelompok Kecil
Membimbing secara harfiah dalam
istilah asing disebut guide yang berarti
mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia membimbing adalah memimpin, memberi petunjuk, memberi penjelasan
lebih dulu.
Diskusi
merupakan interkasi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk
menganalisis memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau
permasalahan tertentu. Menurut Uzer usman, diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman
atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Menurut Munif
Chatief diskusi adalah aktivitas
pembelajaran dengan komunikasi dan interaksi di antara dua orang atau lebih
(berkelompok).
Diskusi
kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa
dalam interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi
dalam kelompok-kelompok kecil dibawah bimbingan guru atau temanya untuk
berbagai informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Diskusi
kelompok kecil merupakan salah satu metode yang memberi ruang dan peluang
kepada peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu maslah
melalui suatu memberi kesempatan berfikir, berinteraksi, serta berlatih untuk
bersikap member dan menerima pendapat orang lain secara positif. Tujuannya
adalah memberikan ruang atau peluang bagi peserta didik untuk belajar secara
aktif (partisifatif) dalam menguasi, memecahkan maslah, dan mengembangkan pola
pikir positif dalm berinteraksi.
Membimbing
diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan kelompok
peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagai informasi atau pengalaman mengambil keputusan. Drs.Muhammad Uzair
Usman menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah peserta didik berdiskusi
dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya untuk
berbagi informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan, dilaksanakan
dalam suasana terbuka.
Menurut
Rusman, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan
oleh siswa secara kelompok. Untuk itu keterampialan guru harus dilatih dan
dikembangkan, sehingga para guru memiliki kemampuan untuk melayani siswa dalam
melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil.
Wina
Sanjaya mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil dilakukan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok. Jumlah antara kelompok 3-5 orang, pelaksaaannya dilakukan
dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah
tersebut dibagi-bagi kedalam sub masalah yang harus di pecahkan oleh setiap
kelompok kecil. Setelah diskusi dalam kelompok kecil ketua kelompok menyajikan
hasil diskusinya.
Diskusi
adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Namun,
tidak semua percakapan atau perbincangan dapat disebut diskusi. Suatu
percakapan atau pembicaraan layak disebut diskusi apabila memenuhi syarat
berikut:
1. Melibatkan
kelompok yang banyak anggotanya antara 3-9 orang
2. Berlangsung
dalam interaksi secara bebas dan langsung
3. Mempunyai
tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok kecil
4. Dipimpin
oleh seorang pemimpin diskusi
5. Berlangsung
menurut proses yang teratur dan sistematis menuju sua kesimpulan.
Dari
persyaratan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok
dapat disebut sebagai diskusi. Didalam kegiatan pembelajaran, diskusi kelompok
kecil juga harus memenuhi keempat syarat diatas. Ini berkaitan bahwa setiap
diskusi kelompok kecil harus mempunyai tujuan yang jelas yang ingin dicapai
oleh kelompok, diskusi berlangsung secara sistematis, dan setiap siswa yang
menjadi anggota kelompok mendapat kesempatan untuk bertatap muka dan
mengemukakan pendapatnya secara bebas, dengan tidak mengabaikan aturan-aturan
diskusi.
Dapat
disimpulkan bahwa keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan
keterampilan yang harus dimilki guru. Keterampilan ini merupakan keterampilan
guru dalam memimpin dan memfasilitasi jalannya proses diskusi agar diskusi
berjalan dengan efektif.
Manfaat dan Tujuan Diskusi Kelompok
Kecil
Penggunaan
kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran bertujuan agar siswa siswa:
1. Berbagi
informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah,
2. Meningkatkan
pemahaman atas masalh penting
3. Meningkatkan
keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
4. Mengembangkan
kemampuan berfikir dan berkomunikasi,
5. Membina
kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab.
Diskusi
kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:
1. Mengembangkan
kemampuan berfikir dan berkomunikasi
2. Meningkatkan
disiplin
3. Meningkatkan
motivasi belajar
4. Mengembangkan
sikap saling membantu
5. Meningkatkan
pemahaman
Sedangkan
menrut Dadang, tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi antara lain:
1. Memupuk
sikap toleransi: yaitu setiap saling menghargai terhadap pendapat yang
dikemukakan oleh setiap peserta didik
2. Memupuk
kehidupan demokrasi: yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab
terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar pikiran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan
3. Mendorong
pembelajaran secara aktif: yaitu siswa dalam membahas suau topikpembelajaran
tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi selalu bekerja sama dalam kelompok
diskusi siswa belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya, belajar memecahkan
masalah
4. Menumbukan
rasa percaya diri: yaitu dengan kebiasaan untuk berargumentasi yang dilakukan
antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan
terbinanya rasa percaya diri bagi siswa untuk mengajukan pendapat maupun solusi
pemecahan.
Diskusi
kelompok kecil sangat bermanfaat untuk memberikan pengalaman pendidikan bagi
anak didik yang terlibat di dalamnya.potensi yang berpengaruh terhadap
partisipasi seperti saling member informasi, dapat mengeksplorasi
gagasan,meningkatkan pemahamanbaru tentang hal-hal yang bermanfaat, dapat
membantu menilai dan memecahkan masalah, mendorong pengembangan berfikir, dan
berkomunikasi secara efektif dalam kelompok untuk keterampilan hari depan mereka
dalam masyarakat dan dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan
dalam Diskusi Kelompok Kecil
Hal-hal
yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok kecil agar dapat efektif
dan efisien adalah guru harus sering menjalankanfungsinya sebagai pembimbing.
Sebagai pembimbing yang harus diperhatikan guru adalah:
1. Diskusi
harus dilakukan dalam suasana terbuka
2. Dapat
memastikan bahwa guru dan anak didik telah memilki latar belakang informasi
untuk mendiskusikan topic secara baik
3. Diskusi
kelompok secil harus dipersiapkan secara baik, diperlukan narasumber,
pertanyaan kunci, dan bahan yang tepat untuk mengatur sikuen diskusi, yang
bertujuan membimbing dan memberi stimulasi pada tanggapan anak didik.
4. Dalam
mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok
5. Pengaturan
tempat duduk
Menurut
Wardani dalam pelaksanaan diskusi perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Diskusi
hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
2. Diskusi
yang efektif selalui didahului oleh perencanaan yang matang, mencakup: topic
yang sesuai, persiapan/pemberian informs pendahuluan, menyiapkan diri sebagai
pimpinan diskusi, pembentukan kelompok diskusi, dan pengaturan tempat duduk
yang memungkinkan semua anggota kelompok tatap muka.
Hampir
senada dengan hal tersebut, dikatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan
agar diskusi berjalan lancara dan efektif adalah:
1. Diskusi
hendaknya berlangsung secara terbuka
2. Dilakukan
dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan pelaksanaan diskusi adalah:
a. Perumusan
masalah
b. Penyiapan
informasi pendahuluan
c. Penyiapan
diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi
d. Penetapkan
besar kelompok siswa siswi
e. Pengaturan
tempat duduk
3. Pemanfaatan
secara maksimal kemanfaatan diskusi
4. Meminimalisasi
kelemahat-kelemahan diskusi
Guru
hendaknya menghindari hal-hal berikut :
1. Menyelenggarakan
diskusi dengan topic yang tiak sesuai karena hanya akan menimbulkan kebosanan
dan frustasi.
2. Mendominasi
diskusi dengan berbagai informasi
3. Membiasakan
terjadinya monopoli dan penyimpanga
4. Tergesa-gesa
meminta respon siswa
5. Membiarkan
siswa yang enggan berpartisipasi untuk tetap pasif
6. Tidak
memperjelas uraian
Kekuatan dan Kelemahan Diskusi
Diskusi
kelompok kecil memilki kelebihan atau juga bisa disebut kekuatan sebagai
berikut:
1. Kelompok
memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.
2. Anggota
kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain, yang berusaha
agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberhasilan kelompok
3. Kelompok
dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
4. Anggota
kelompok memilki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang diambil dengan
melalui keterlibatannya dalam diskusi
5. Partisipasi
dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu
kelompok dan dengan kelompok yang lain
Disamping
itu juga memilki kelemaham atau keterbatasannya sebagai berikut:
1. Diskusi
memakan waktu
2. Pemborosan
waktu
3. Diskusi
dapat emenekan pendirian
Komponen Keterampilan Membimbing
Diskusi
Beberapa
komponen yang terdapat dalam keterampilan membimbing diskusi sebagai berikut:
1. Memusatkan
perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
Caranya
adalah sebagai berikut :
· Rumuskan
tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
· Kemukakan
masalah-masalah khusus.
· Catat
perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.
· Rangkum
hasil pembicaraan dalam diskusi.
2. Memperluas
masalah atau urunan pendapat.
Selama
diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas hingga
sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang akhirnya menimbulkan kesalah
pahaman hingga keadaan dapat menjadi tegang. Dalam hal demikian tugas guru
dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara :
· Menguraikan
kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas.
· Meminta
komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka
memperjelas atau mengembangkan ide tersebut.
· Menguraikan
gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh yang
sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas.
3. Menganalisis
pandangan siswa
Didalam
diskusi sering terjadi perbedaan di antara anggota kelompok. Dengan demikian
guru hendaklah mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara sebagai
berikut :
· Meneliti
apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.
· Memperjelas
hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan
urunan siswa
Beberapa
cara untuk meningkatkan urunan pikir siswa adalah :
· Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir.
· Memberikan
contoh-contoh verbal atau nonverbal yang sesuai dan tepat.
· Memberikan
waktu untuk berpikir
· Memberikan
dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.
5. Menyebarkan
kesempatan berpartisipasi
Penyebaran
kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara :
· Mencoba
memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahkan pertanyaan
langsung secara bijaksana. Misalnya, “Bapak (Ibu) yakin bahwa Nita dapat
menjawab. Coba, Nita”
· Mencagah
terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan giliran kepada siswa yang
pendiam terlebih dahulu.
· Mencegah
secara bijaksana siswa yang suka memopoli pembicaraan.
· Mendorong
siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat
ditingkatkan.
6. Menutup
diskusi
Keterampilan
akhir yang harus dikuasi oleh guru adalah menutup diskusi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
· Membuat
rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif dari pada
rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
· Memberi
gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik diskusi yang
akan datang.
· Mengajak
siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang dicapai
7. Hal-hal
yang harus diperhatikan
· Mendominasi
diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan
· Membiarkan
siswa tertentu memonopoli diskusi
· Membiarkan
terjadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan yang tidak
relevan.
· Membiarkan
siswa yang enggan berpartisipasi.
· Tidak
memperjelas atau mendukung urunan pikir siswa
· Gagal
mengakhiri diskusi secara efektif.
Prinsip penggunaan
Beberapa
prinsip menggunakan diskusi :
1. Prinsip
memgikutsertakan anak-anak dalam diskusi
2. Diskusi
yang baik tidak asal bicara, ramai, diperlukan suatu ketertiban baik dalam
giliran mengemukakan pendapat maupun memperhatikan orang lain yang sedang
berbicara.
3. Pertanyaan
atau persoalan hendaknya sesuai dengan perkembangan dan pengalaman anak.
4. Guru
sebagai pemimpin yang memeberikan kepercayaan kepada anak-anak untuk turut
serta dalam diskusi, mendorong dan merangsang anak dalam pikiran.
5. Menyetujui
atau menentang pendapat orang, anak-anak supaya tetap berlaku sopan dan hormat,
berdebat jangan hanya untuk menang atau menyakiti atau mematahkan semangat
orang lain.
Menurut
Udin,S agar keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dapat diterapkan
secar efektif, anda harus memperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik
sebelum, maupun sesudah berlangsungnya diskusi,prinsip-prinsip penggunaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Diskusi
dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas
siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan
2. Topik
atau masalah yang didiskusikan haruslah topic / masalah yang memerlukan
informasi / pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkanya.
Misalnya
:
a. Dampak
polusi bagi kehidupan manusi
b. Cara-cara
melestarikan lingkungan
Contoh
: topic diskusi yang kurang tepat
a. Jumlah
penduduk Indonesia
b. Jenis-jenis
magnet
Disampng
itu, topic diskusi haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
karakteristik siswa, serta manfaat dan makan bagi peningkatan kemampuan
berfikir, dan cara pemecahan masalah.
3. Diskusi
kelompok disekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya.
Oleh karena tu, guru hendaknya dapat memodelkan fungsi pimpinan diskusi
kelompok, sehingga secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin diskusi.
4. Diskusi
harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan, sehingga
memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
5. Sebelum
diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan yang , mencakup
hal-hal berikut :
a. Pemilihan
topic diskusi
b. Perencanaan
dan penyiapan informasi pendahuluan yang memungkinkan siswa mempunyai latar
belakang yang sama terhadap topic diskusi, informasi ini dapat berupa artikel,
menonton film, observasi, atau wawancara. Sesuai dengan namanya informasi
pndahuluan disajikan atau dicari / dilakukan sebelum diskusi berlangsung.
Misalnya, sebelum diskusi siswa diminta membaca artikel, menonton film, atau
melakukan observasi.
c. Penyiapan
diri sebagai pemimpin diskusi, yaitu siap sebagai sumber informasi, motivasi
ataupun pelaksanaan fungsi yang lain.
d. Penetapan
kelompok beserta anggota-anggotanya
e. Anggota
kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan / hasil diskusi.
6. Diskusi
mempunyai kekuatan / keuntungan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kekuatan tersebut antara lain :
a. Kelompok
memilki sumber informasi yang kaya
b. Siswa
yang pemalu merasa lebih bebas berbicara dalam kelompok kecil
c. Anggota
kelompok termotivasi oleh anggota lain
d. Anggota
kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan / hasil diskusi.
7. Diskusi
kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak
tercapainya tujuan diskusi. Kelemahan tersebut anatar lain :
a. Memerlukan
waktu cukup banyak
b. Dapat
memboroskan waktu jika terjadi hal-hal negative
c. Anggota
yang kurang agresif bisa frustasi karena didominasi siswa tertentu
Pengelompokan Siswa
Suatu
kelompok yang efektif memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya
bermacam-macam kebutuhan anggotanya yang dinyatakan dalam bentuk permasalahan
2. Para
anggotanya mempunyai masalah yang di pahami mereka
3. Masalah-masalh
itu di ajukan dalam bentuk sejumlah pertanyaan tentang nilai yang mengakibatkan
timbulnya berbagai jawaban yang berbeda-beda
4. Kelompok
memiliki tujuan tertentu yang sekaligus menjadi tujuan anggota
5. Tiap
individu bertanggung jawab memberikan sumbangan tertentu untuk mencapai tujuan
kelompok.
6. Ada
proses pertukaran pendapat dan pengalaman dalam kelompok
Unsur-unsur
tesebut menyebabkan dinamika kelompok yang mempengaruhi sikap dan perilaku
individu dan perilaku kelompok sendiri. Proses kelompok dilaksanakan dalam
berbagai bentuk. Bentuk-bentuk proses itu
memiliki cirri-ciri khas yaitu:
1. Kerja
kelompok berdasarkan suatu proyek atau masalah dengan kegiatan sehari-hari :
a. Menyadari
dan merumuskan masalah
b. Menyusun
rencana pemecahan masalah sesuai dengan perkembangan proyek
c. Mengambil
kesimpulankesimpulan
2. Kerja
kelompok merumuskan dan memecahkan masalah dengan kegiatan :
a. Perencanaan
kelompok
b. Panitia
kerja
c. Penemuan
dan hasil-hasil
d. Penelitian
kerja kelompok
3. Diskisi
kelompok yang terdiri atas diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, diskusi umum
4. Peran
dalam kelompok , yakni sebagai pemimpin, pengamat, pencatat dan nasasumber
masing-masing punya tanggung jawab.
5. Peran
anggota umum
6. Bermain
peran khusus yang dilaksankan dalam psikodrama dan sosiodrama.
Untuk
mewujudkan suasana belajar dimana siswa menjadi pusat kegiatan belajar, perlu
suatu organisasi kelas yang luwes, bangku, kursi, dan alat alat lainya mudah
dipindahkan untuk kepentingan bekerja kelompok. Ruangan kelas dan segala
fasilitas yang disediakan perlu diatur untuk melayani kegiatan belajar.
Penempatan papan tulis tidak haus menetap secara terus menerus disutu tempat.
Fasilitas kelas hendaknya dapat melayani pemajangan hasil-hasil pekerjaan
kelas. Dengan demikian, perabot, fasilitas, dan sumberlainya yang disediakan
dikelas selalu mempunyai arti plaksana jenis kegiatan belajar tertentu.
Ruang
gerak guru dalam organisasi kelas yang luwes tidaklah terbatas, melainkan bebas
bergerak dari satu siswa ke siswa yang lain. Kegiatan mengarahkan, menjelaskan,
memberi jawaban, serta memberikan umpan balik merupakan kegiatan guru yang
dilakukan secara spontan untuk memenuhi kebutuhan para siswa yang beraneka
ragam, kegiatan tersebut akan memungkinkan guru mengenal siswa yang tampak
lambat bekerja dan sering mengalami kesulitan. Guru akan mudah tersadar untuk
memberikan bantuan yang lebih tepat kepada mereka. Perbedaan individual siswa
bersifat koodrati dan karenanya kita berbuat sesuatu guna melayani
perbedaan-perbedaan itu.
Dalam
melayani kegiatan belajar aktif, pengelompokan siswa memepunyai arti
tersendiri. Jika dibedakan dari pengelompokan yang sederhana sampai ke yang
kompleks, maka pengelompokan siswa dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
1. Pengelompokan
menurut ‘’kesenangan berkawan ‘’.
Pada
pengelompokan ini kelas dibagi dalam beberapa kelompok (Jumlah kelompok
bergantung pada besarnya kelas) atas dasar perkawanan / kesenangan bergaul
diantara mereka.kelompok terdiri dari 4-6 orang atau lebih yang menurut mereka
kawan-kawan dekat. Mereka duduk mengelilingi meja yang telah disusun sedemikian
rupa dalam keadaan berhadapan. Dalam pengelompokan seperti ini, setiap siswa
mempelajari atau berbuat hal yang sama dengan sumber yang sama.
2. Pengelompokan
menurut kemampuan
Kenyataan
menunjukan bahwa ada siswa yang pandai, sedang, dan lambat dalam mempelajari
suatu. Untuk memudahkan pelayanan guru, para siswa dikelompokan kedalam
kelompok cerdas, sedang atau menengah, atau lambat. Pengelompokan seperti ini
diubah sesuai dengan kesanggupan individual mempelajari mata pelajaran. Seorang
siswa mungkin cerdas dalam matematika, tetapi lambat dalam ilmu sosial, sedangkan
siswa lain keadaannya tidak demikian. Pengelompokan demikian akan menuntut
program-program khusus (bantuan remedi) untuk membantu siswa tertentu yang
mengalami kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu.
3. Pengelompokan
menurut minat
Pada
suatu ketika ada siswa yang senang menulis, sedangkan yang lainnya senang pada
matematika, ilmu sosial, atau ilmu pengetahuan alam. Siswa yang melakukan
kegiatan belajar yang sama dikelompokan. Pada situasi ini, guru perlu terus
menerus mengamati setiap siswa. Disamping itu, guru perlu memberi dorongan
kepada siswa untuk berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Peran
Pemimpin Diskusi
Seorang
pemimpin diskusi kelompok dapat berperan sebagai:
1. Sebagai
pengatur lalu lintas pembicaraan:
a. mengatur
duduk siswa sehingga masing-masing duduk dalam lingkungan atau seperti ladam
kuda
b. bertanya
kepada anggota diskusi secara berturut-turut
c. menjaga
agar peserta tidak berebut dalam berbicara
d. mendorong
peserta yang pendiam dan pemalu
2. Benteng
penangkis
a. Mengembalikan
pertanyaan kepada kelompok diskusi bila perlu
b. Member
petujuk bila mengalami hambatan
3. Penunjuk
jalan, maksudnya dengan memberi petujuk umum, tentang kemajuan yang telah
dicapai oleh kelompok
DAFTAR
PUSTAKA
ainal
Asril, Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta:
Rajawali Pers,2012)hlm.1-2
3 comments:
isi laporan diskusi kelompok kecil sudah hampir sempurna. good job dila!!
terima kasih nana atas komentar yang telah di tinggalkan. semoga informasi yang tertera dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar ataupun dalam segi menambah pengetahuan.
permasalahan apa yang ada didalam kelompok kecil? dan bagaimana menanggulangi nya?
Post a Comment