Thursday, March 3, 2016

LAPORAN OBSERVASI VIDEO OLEH : FADHILAH SYARIF (136311298) KELAS : 6A

NAMA           : FADHILAH SYARIF
KELAS          : 6A
NPM               : 136311298

LAPORAN OBSERVASI VIDEO
NO
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN
A
Perangkat pelatihan / pembelajaran


1.      Kurikulum
Kurikulum yang di gunakan oleh guru adalah KTSP

2.      Silabus
Guru mengajar sesuai silabus, karena di setiap kegiatan yang dilaksanakan guru sesuai dan teratur

3.      Rpp
Guru membawa RPP di setiap pertemuan kegiatan pembelajaran, di karenakan guru berikap fokus dan berurutan sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang baik dan benar
B
Proses pelatihan / pembelajaran


1.      Membuka pelajaran
Guru memulai kegaitan pembelajaran dengan menarik perhatian siswa terlebih dahulu, di lanjutkan dengan salam dan kemuadian absen.

2.      Penyajian materi
Guru menyajikan materi dimulai dengan pemanasan / memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi saat itu untuk memancing semangat siswa

3.      Metode pembelajaran
Guru menggunakan metode diskusi kelompok kecil atau perorangan

4.      Penggunaan Bahasa
Guru menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sopan

5.      Penggunaan waktu
Guru dapat mengelola waktu dengan baik sesuai dan pas dimulai dari pembuka hingga penutup

6.      Gerak
Dikarenakan ketrampilan yang digunakan diskusi kelompok kecil dan perorangan guru tidak hanya berdiam diri, guru berkeliling kelas untuk memeriksa kondisi setiap kelompok agar berjalan sesuai dengan tujuan yang akan di capai

7.      Cara Memotivasi Siswa
Guru memberi motivasi sesuai dengan kondisi kelas dan siswa

8.      Teknik bertanya
Guru memberi pertanyaan sesuai materi yangs edang di bahas untuk menguji kepemahaman siswa

9.      Teknik penguasaan kelas
Dengan penggunaan ketrampilan diskusi kelompok kecil dan perorangan, guru dapat lebih mudah menguasai kelas

10.  Penggunaan media
Guru menggunakan media berupa karton, tanaman sesuai dengan materi yang dibahas

11.  Bentuk dan cara evaluasi
Guru memberi evaluasi berupa penugasan

12.  Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan memberi kesmpatan siswa bertanya, memberi kesimpulan dan salam
C
Prilaku peserta pelatihan


1.      Prilaku siswa di dalam kelas
Siswa bersikap sopan, semangat, dan antusias mendengarkan materi yang di sampaikan guru di sepan kelas

2.      Prilaku siswa diluar kelas



KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Pengertian Keterampilan Diskusi Kelompok Kecil
              Membimbing secara harfiah dalam istilah asing disebut guide yang berarti  mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia membimbing adalah memimpin, memberi petunjuk, memberi penjelasan lebih dulu.
Diskusi merupakan interkasi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Menurut Uzer usman, diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka   yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Menurut Munif Chatief  diskusi adalah aktivitas pembelajaran dengan komunikasi dan interaksi di antara dua orang atau lebih (berkelompok).
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah bimbingan guru atau temanya untuk berbagai informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu metode yang memberi ruang dan peluang kepada peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu maslah melalui suatu memberi kesempatan berfikir, berinteraksi, serta berlatih untuk bersikap member dan menerima pendapat orang lain secara positif. Tujuannya adalah memberikan ruang atau peluang bagi peserta didik untuk belajar secara aktif (partisifatif) dalam menguasi, memecahkan maslah, dan mengembangkan pola pikir positif dalm berinteraksi.
Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman mengambil keputusan. Drs.Muhammad Uzair Usman menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah peserta didik berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan, dilaksanakan dalam suasana terbuka.
Menurut Rusman, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Untuk itu keterampialan guru harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para guru memiliki kemampuan untuk melayani siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil.
Wina Sanjaya mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil dilakukan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah antara kelompok 3-5 orang, pelaksaaannya dilakukan dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi kedalam sub masalah yang harus di pecahkan oleh setiap kelompok kecil. Setelah diskusi dalam kelompok kecil ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
Diskusi adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Namun, tidak semua percakapan atau perbincangan dapat disebut diskusi. Suatu percakapan atau pembicaraan layak disebut diskusi apabila memenuhi syarat berikut:
1.      Melibatkan kelompok yang banyak anggotanya antara 3-9 orang
2.      Berlangsung dalam interaksi secara bebas dan langsung
3.      Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok kecil
4.      Dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi
5.      Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju sua kesimpulan.
Dari persyaratan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok dapat disebut sebagai diskusi. Didalam kegiatan pembelajaran, diskusi kelompok kecil juga harus memenuhi keempat syarat diatas. Ini berkaitan bahwa setiap diskusi kelompok kecil harus mempunyai tujuan yang jelas yang ingin dicapai oleh kelompok, diskusi berlangsung secara sistematis, dan setiap siswa yang menjadi anggota kelompok mendapat kesempatan untuk bertatap muka dan mengemukakan pendapatnya secara bebas, dengan tidak mengabaikan aturan-aturan diskusi.
Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan keterampilan yang harus dimilki guru. Keterampilan ini merupakan keterampilan guru dalam memimpin dan memfasilitasi jalannya proses diskusi agar diskusi berjalan dengan efektif.
Manfaat dan Tujuan Diskusi Kelompok Kecil
Penggunaan kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran bertujuan agar siswa siswa:
1.      Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah,
2.      Meningkatkan pemahaman atas masalh penting
3.      Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
4.      Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi,
5.      Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab.
Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:
1.      Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi
2.      Meningkatkan disiplin
3.      Meningkatkan motivasi belajar
4.      Mengembangkan sikap saling membantu
5.      Meningkatkan pemahaman
Sedangkan menrut Dadang, tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi antara lain:
1.      Memupuk sikap toleransi: yaitu setiap saling menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik
2.      Memupuk kehidupan demokrasi: yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar pikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
3.      Mendorong pembelajaran secara aktif: yaitu siswa dalam membahas suau topikpembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi selalu bekerja sama dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya, belajar memecahkan masalah
4.      Menumbukan rasa percaya diri: yaitu dengan kebiasaan untuk berargumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan terbinanya rasa percaya diri bagi siswa untuk mengajukan pendapat maupun solusi pemecahan.
Diskusi kelompok kecil sangat bermanfaat untuk memberikan pengalaman pendidikan bagi anak didik yang terlibat di dalamnya.potensi yang berpengaruh terhadap partisipasi seperti saling member informasi, dapat mengeksplorasi gagasan,meningkatkan pemahamanbaru tentang hal-hal yang bermanfaat, dapat membantu menilai dan memecahkan masalah, mendorong pengembangan berfikir, dan berkomunikasi secara efektif dalam kelompok untuk keterampilan hari depan mereka dalam masyarakat dan dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Diskusi Kelompok Kecil
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok kecil agar dapat efektif dan efisien adalah guru harus sering menjalankanfungsinya sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing yang harus diperhatikan guru adalah:
1.      Diskusi harus dilakukan dalam suasana terbuka
2.      Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memilki latar belakang informasi untuk mendiskusikan topic secara baik
3.      Diskusi kelompok secil harus dipersiapkan secara baik, diperlukan narasumber, pertanyaan kunci, dan bahan yang tepat untuk mengatur sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan memberi stimulasi pada tanggapan anak didik.
4.      Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok
5.      Pengaturan tempat duduk
Menurut Wardani dalam pelaksanaan diskusi perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.      Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
2.      Diskusi yang efektif selalui didahului oleh perencanaan yang matang, mencakup: topic yang sesuai, persiapan/pemberian informs pendahuluan, menyiapkan diri sebagai pimpinan diskusi, pembentukan kelompok diskusi, dan pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok tatap muka.
Hampir senada dengan hal tersebut, dikatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan agar diskusi berjalan lancara dan efektif adalah:
1.      Diskusi hendaknya berlangsung secara terbuka
2.      Dilakukan dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pelaksanaan diskusi adalah:
a.     Perumusan masalah
b.    Penyiapan informasi pendahuluan
c.     Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi
d.    Penetapkan besar kelompok siswa siswi
e.     Pengaturan tempat duduk
3.      Pemanfaatan secara maksimal kemanfaatan diskusi
4.      Meminimalisasi kelemahat-kelemahan diskusi
Guru hendaknya menghindari hal-hal berikut :
1.      Menyelenggarakan diskusi dengan topic yang tiak sesuai karena hanya akan menimbulkan kebosanan dan frustasi.
2.      Mendominasi diskusi dengan berbagai informasi
3.      Membiasakan terjadinya monopoli dan penyimpanga
4.      Tergesa-gesa meminta respon siswa
5.      Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi untuk tetap pasif
6.      Tidak memperjelas uraian
Kekuatan dan Kelemahan Diskusi
Diskusi kelompok kecil memilki kelebihan atau juga bisa disebut kekuatan sebagai berikut:
1.      Kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.
2.      Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain, yang berusaha agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberhasilan kelompok
3.      Kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
4.      Anggota kelompok memilki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang diambil dengan melalui keterlibatannya dalam diskusi
5.      Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok dan dengan kelompok yang lain
Disamping itu juga memilki kelemaham atau keterbatasannya sebagai berikut:
1.      Diskusi memakan waktu
2.      Pemborosan waktu
3.      Diskusi dapat emenekan pendirian
Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi
Beberapa komponen yang terdapat dalam keterampilan membimbing diskusi sebagai berikut:
1.      Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
Caranya adalah sebagai berikut :
·  Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
·  Kemukakan masalah-masalah khusus.
·  Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.
·  Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.

2.      Memperluas masalah atau urunan pendapat.
Selama diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang akhirnya menimbulkan kesalah pahaman hingga keadaan dapat menjadi tegang. Dalam hal demikian tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara :
·  Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas.
·  Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut.
·  Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas.

3.      Menganalisis pandangan siswa
Didalam diskusi sering terjadi perbedaan di antara anggota kelompok. Dengan demikian guru hendaklah mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut :
·  Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.
·  Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.

4.      Meningkatkan urunan siswa
Beberapa cara untuk meningkatkan urunan pikir siswa adalah :
·  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir.
·  Memberikan contoh-contoh verbal atau nonverbal yang sesuai dan tepat.
·  Memberikan waktu untuk berpikir
·  Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.

5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara :
·  Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahkan pertanyaan langsung secara bijaksana. Misalnya, “Bapak (Ibu) yakin bahwa Nita dapat menjawab. Coba, Nita”
·  Mencagah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan giliran kepada siswa yang pendiam terlebih dahulu.
·  Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memopoli pembicaraan.
·  Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat ditingkatkan.

6.      Menutup diskusi
Keterampilan akhir yang harus dikuasi oleh guru adalah menutup diskusi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
·  Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif dari pada rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
·  Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik diskusi yang akan datang.
·  Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang dicapai

7.      Hal-hal yang harus diperhatikan
·  Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan
·  Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi
·  Membiarkan terjadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan yang tidak relevan.
·  Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi.
·  Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikir siswa
·  Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
Prinsip penggunaan
Beberapa prinsip menggunakan  diskusi :
1.      Prinsip memgikutsertakan anak-anak dalam diskusi
2.      Diskusi yang baik tidak asal bicara, ramai, diperlukan suatu ketertiban baik dalam giliran mengemukakan pendapat maupun memperhatikan orang lain yang sedang berbicara.
3.      Pertanyaan atau persoalan hendaknya sesuai dengan perkembangan dan pengalaman anak.
4.      Guru sebagai pemimpin yang memeberikan kepercayaan kepada anak-anak untuk turut serta dalam diskusi, mendorong dan merangsang anak dalam pikiran.
5.      Menyetujui atau menentang pendapat orang, anak-anak supaya tetap berlaku sopan dan hormat, berdebat jangan hanya untuk menang atau menyakiti atau mematahkan semangat orang lain.
Menurut Udin,S agar keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dapat diterapkan secar efektif, anda harus memperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik sebelum, maupun sesudah berlangsungnya diskusi,prinsip-prinsip penggunaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan
2.      Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topic / masalah yang memerlukan informasi / pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkanya.
Misalnya :
a.       Dampak polusi bagi kehidupan manusi
b.      Cara-cara melestarikan lingkungan
Contoh : topic diskusi yang kurang tepat
a.       Jumlah penduduk Indonesia
b.      Jenis-jenis magnet
Disampng itu, topic diskusi haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik siswa, serta manfaat dan makan bagi peningkatan kemampuan berfikir, dan cara pemecahan masalah.
3.      Diskusi kelompok disekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya. Oleh karena tu, guru hendaknya dapat memodelkan fungsi pimpinan diskusi kelompok, sehingga secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin diskusi.
4.      Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan, sehingga memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
5.      Sebelum diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan yang , mencakup hal-hal berikut :
a.     Pemilihan topic diskusi
b.    Perencanaan dan penyiapan informasi pendahuluan yang memungkinkan siswa mempunyai latar belakang yang sama terhadap topic diskusi, informasi ini dapat berupa artikel, menonton film, observasi, atau wawancara. Sesuai dengan namanya informasi pndahuluan disajikan atau dicari / dilakukan sebelum diskusi berlangsung. Misalnya, sebelum diskusi siswa diminta membaca artikel, menonton film, atau melakukan observasi.
c.     Penyiapan diri sebagai pemimpin diskusi, yaitu siap sebagai sumber informasi, motivasi ataupun pelaksanaan fungsi yang lain.
d.    Penetapan kelompok beserta anggota-anggotanya
e.     Anggota kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan / hasil diskusi.
6.      Diskusi mempunyai kekuatan / keuntungan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kekuatan tersebut antara lain :
a.     Kelompok memilki sumber informasi yang kaya
b.    Siswa yang pemalu merasa lebih bebas berbicara dalam kelompok kecil
c.     Anggota kelompok termotivasi oleh anggota lain
d.    Anggota kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan / hasil diskusi.
7.      Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak tercapainya tujuan diskusi. Kelemahan tersebut anatar lain :
a.    Memerlukan waktu cukup banyak
b.    Dapat memboroskan waktu jika terjadi hal-hal negative
c.    Anggota yang kurang agresif bisa frustasi karena didominasi siswa tertentu

Pengelompokan Siswa
Suatu kelompok yang efektif memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Adanya bermacam-macam kebutuhan anggotanya yang dinyatakan dalam bentuk permasalahan
2.      Para anggotanya mempunyai masalah yang di pahami mereka
3.      Masalah-masalh itu di ajukan dalam bentuk sejumlah pertanyaan tentang nilai yang mengakibatkan timbulnya berbagai jawaban yang berbeda-beda
4.      Kelompok memiliki tujuan tertentu yang sekaligus menjadi tujuan anggota
5.      Tiap individu bertanggung jawab memberikan sumbangan tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
6.      Ada proses pertukaran pendapat dan pengalaman dalam kelompok

Unsur-unsur tesebut menyebabkan dinamika kelompok yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu dan perilaku kelompok sendiri. Proses kelompok dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk proses itu  memiliki cirri-ciri khas yaitu:
1.      Kerja kelompok berdasarkan suatu proyek atau masalah dengan kegiatan sehari-hari :
a.       Menyadari dan merumuskan masalah
b.      Menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan perkembangan proyek
c.       Mengambil kesimpulankesimpulan
2.      Kerja kelompok merumuskan dan memecahkan masalah dengan kegiatan :
a.       Perencanaan kelompok
b.      Panitia kerja
c.       Penemuan dan hasil-hasil
d.      Penelitian kerja kelompok
3.      Diskisi kelompok yang terdiri atas diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, diskusi umum
4.      Peran dalam kelompok , yakni sebagai pemimpin, pengamat, pencatat dan nasasumber masing-masing punya tanggung jawab.
5.      Peran anggota umum
6.      Bermain peran khusus yang dilaksankan dalam psikodrama dan sosiodrama.
Untuk mewujudkan suasana belajar dimana siswa menjadi pusat kegiatan belajar, perlu suatu organisasi kelas yang luwes, bangku, kursi, dan alat alat lainya mudah dipindahkan untuk kepentingan bekerja kelompok. Ruangan kelas dan segala fasilitas yang disediakan perlu diatur untuk melayani kegiatan belajar. Penempatan papan tulis tidak haus menetap secara terus menerus disutu tempat. Fasilitas kelas hendaknya dapat melayani pemajangan hasil-hasil pekerjaan kelas. Dengan demikian, perabot, fasilitas, dan sumberlainya yang disediakan dikelas selalu mempunyai arti plaksana jenis kegiatan belajar tertentu.
Ruang gerak guru dalam organisasi kelas yang luwes tidaklah terbatas, melainkan bebas bergerak dari satu siswa ke siswa yang lain. Kegiatan mengarahkan, menjelaskan, memberi jawaban, serta memberikan umpan balik merupakan kegiatan guru yang dilakukan secara spontan untuk memenuhi kebutuhan para siswa yang beraneka ragam, kegiatan tersebut akan memungkinkan guru mengenal siswa yang tampak lambat bekerja dan sering mengalami kesulitan. Guru akan mudah tersadar untuk memberikan bantuan yang lebih tepat kepada mereka. Perbedaan individual siswa bersifat koodrati dan karenanya kita berbuat sesuatu guna melayani perbedaan-perbedaan itu.
Dalam melayani kegiatan belajar aktif, pengelompokan siswa memepunyai arti tersendiri. Jika dibedakan dari pengelompokan yang sederhana sampai ke yang kompleks, maka pengelompokan siswa dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
1.      Pengelompokan menurut ‘’kesenangan berkawan ‘’.
Pada pengelompokan ini kelas dibagi dalam beberapa kelompok (Jumlah kelompok bergantung pada besarnya kelas) atas dasar perkawanan / kesenangan bergaul diantara mereka.kelompok terdiri dari 4-6 orang atau lebih yang menurut mereka kawan-kawan dekat. Mereka duduk mengelilingi meja yang telah disusun sedemikian rupa dalam keadaan berhadapan. Dalam pengelompokan seperti ini, setiap siswa mempelajari atau berbuat hal yang sama dengan sumber yang sama.
2.      Pengelompokan menurut kemampuan
Kenyataan menunjukan bahwa ada siswa yang pandai, sedang, dan lambat dalam mempelajari suatu. Untuk memudahkan pelayanan guru, para siswa dikelompokan kedalam kelompok cerdas, sedang atau menengah, atau lambat. Pengelompokan seperti ini diubah sesuai dengan kesanggupan individual mempelajari mata pelajaran. Seorang siswa mungkin cerdas dalam matematika, tetapi lambat dalam ilmu sosial, sedangkan siswa lain keadaannya tidak demikian. Pengelompokan demikian akan menuntut program-program khusus (bantuan remedi) untuk membantu siswa tertentu yang mengalami kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu.
3.      Pengelompokan menurut minat
Pada suatu ketika ada siswa yang senang menulis, sedangkan yang lainnya senang pada matematika, ilmu sosial, atau ilmu pengetahuan alam. Siswa yang melakukan kegiatan belajar yang sama dikelompokan. Pada situasi ini, guru perlu terus menerus mengamati setiap siswa. Disamping itu, guru perlu memberi dorongan kepada siswa untuk berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Peran Pemimpin Diskusi
Seorang pemimpin diskusi kelompok dapat berperan sebagai:
1.      Sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan:
a.       mengatur duduk siswa sehingga masing-masing duduk dalam lingkungan atau seperti ladam kuda
b.      bertanya kepada anggota diskusi secara berturut-turut
c.       menjaga agar peserta tidak berebut dalam berbicara
d.      mendorong peserta yang pendiam dan pemalu
2.      Benteng penangkis
a.       Mengembalikan pertanyaan kepada kelompok diskusi bila perlu
b.      Member petujuk bila mengalami hambatan
3.      Penunjuk jalan, maksudnya dengan memberi petujuk umum, tentang kemajuan yang telah dicapai oleh kelompok


DAFTAR PUSTAKA
ainal Asril, Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2012)hlm.1-2

3 comments:

Unknown said...

isi laporan diskusi kelompok kecil sudah hampir sempurna. good job dila!!

Unknown said...

terima kasih nana atas komentar yang telah di tinggalkan. semoga informasi yang tertera dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar ataupun dalam segi menambah pengetahuan.

Unknown said...

permasalahan apa yang ada didalam kelompok kecil? dan bagaimana menanggulangi nya?