LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO TENTANG KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
Membuka
Dan Menutup Pembelajaran
Name
: Ida Ika Syafitri
Class : 6A
Npm : 136310942
LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO
NO
|
ASPEK YANG DIAMATI
|
DESKRIPSI HASIL
PENGAMATAN
|
A
|
Perangkat pelatihan /
pembelajaran
|
|
1
|
KTSP
|
Guru menggunakan
kurikulum KTSP
|
2
|
Silabus
|
Guru mengajar sesuai
silabus, karena di setiap kegiatan yang dilaksanakan guru sesuai dan teratur
|
3
|
Rpp
|
Guru membawa RPP di
setiap pertemuan kegiatan pembelajaran, di karenakan guru berikap fokus dan
berurutan sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang baik dan benar
|
B
|
Proses pelatihan /
pembelajaran
|
|
1
|
Membuka pelajaran
|
Pertama guru memulai
pembelajaran dengan member salam, menanyakan kabar, mempersiapkan kondisi
kelas, memberi nasehat, menanyakan halhal yang di lakukan siswa ketika
liburan, mengabsen siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir beserta
alasannya, menanyakan sebab kepada siswa yang tidak hadir pada pertemuan
sebelumnya.
|
2
|
Penyajian materi
|
Guru memulai materi
dengan apersepsi dan explorasi dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan (who
is your favorite idol? Why you like him/her?) Yang sesuai dengan bahan
pelajaran yang akan di bahas (descriptive text).
|
3
|
Metode pembelajaran
|
Guru menggunakan
metode tanya jawab kepada siswa dalam memulai dan menutup pelaaran.
|
4
|
Penggunaan Bahasa
|
Guru menggunakan
bahasa inggris yang lancar dengan pronunciation yang baik.
|
5
|
Penggunaan waktu
|
Penggunaan waktu yang
sesuai sehingga sangat efektif dan efisien terhadap proses pembelajaran.
|
6
|
Gerak
|
Guru selalu
menggerakkan tubuh dan juga tangan dalam mengajar siswa , tetapi guru tidak
perpindah tempat, hanya berdiri di tempat yang sama.
|
7
|
Cara Memotivasi Siswa
|
Motivasi yang di
berikan oleh guru sudah cukup baik.
|
8
|
Teknik bertanya
|
Pertanyaan yang di
tujukan kepada siswa sesuai dengan materi yang akan di ajarkan ataupun sudah
di ajarkan.
|
9
|
Teknik penguasaan kelas
|
Guru menguasai kelas
dengan cukup baik dengan tekhnik pengajaran yang menyenangkan walaupun guru
tidak melakukan perpindahan tempat tetapi siswa tetap tertarik dalam
pembelajaran.
|
10
|
Penggunaan media
|
Belum terlihat adanya
media dalam pembukaan dan juga penutup dalam pembelajaran.
|
11
|
Bentuk dan cara evaluasi
|
Guru memberi evaluasi dengan
bertanya kepada beberapa siswa setelah belajar.
|
12
|
Menutup pelajaran
|
Guru menutup pelajaran
dengan cara membiarkan siswa bertanya dan juga menjawab pertanyaan, selain
itu memberikan kuis vocabulary, memberi tugas rumah.
|
C
|
Prilaku peserta pelatihan
|
|
1
|
Prilaku siswa di dalam kelas
|
Siswa sangat bersemangat,
aktiv dalam mengikuti pelajaran dan juga partisipasi di dalam kelas.
|
2
|
Prilaku siswa diluar kelas
|
Tidak terlihat
perilaku siswa ketika di luar kelas.
|
PENGAMATAN
KONDISI SEKOLAH
No
|
Aspek yang diamati
|
Deskripsi Hasil Pengamatan
|
1
|
Kondisi fisik sekolah
|
ruangan
yang di gunakan sangat kondusif dengan fasilitas yang memadahi.
|
2
|
Potensi
siswa
|
siswa
memiliki potensi yang luar biasa baik dengan di buktikannya melalui keaktivan
siswa dalam berpartisipasi dan menjawab pertanyaan.
|
3
|
Potensi
guru
|
Guru memiliki potensi yang tidak kalah dengan siswa,
terlihat dalam cara mengajar yang sangat antusias dan menyenangkan.
|
5
|
Fasilitas
KBM, media
|
Fasilitas
KBM dan media cukup baik.
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
“Menurut
Richard N. Jensen. (1974) yang dikutip oleh yatiman (1999) dalam Suwarna,
M.pd., dkk (2005 : 3), pengajaran mikro didefinisikan sebagai suatu sistem yang
memungkinkan seorang calon guru mengembangkan keterampilannya dalam menerapkan
teknik mengajar tertentu”. Oleh karena itu, pengajaran mikro ini diberikan
kepada mahasiswa agar terlatih dalam berbagai keterampilan dasar keguruan.
Dengan adanya pembelajaran mikro
mahasiswa telah terlatih dan memiliki mental yang cukup baik sebelum mereka
dihadapkan praktik pembelajaran di sekolah. Hal tersebut akan tercapai, apabila
pengajaran mikro dialaksanakan berulang-ulang sehingga calon guru memperoleh
kesiapan mental yang baik. Menurut Wahyudi (2011: 359) “keterampilan dasar
mengajar merupakan keterampilan yang kompleks pula yang pada dasarnya merupakan
pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang berjumlah sangat banyak.”
Terdapat delapan keterampilan dasar
mengajar, yaitu keterampilan memberikan penguatan, keterampilan bertanya,
keterampilan menggunakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutuppelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil.
Keterampilan dasar mengajar sangat
penting dikuasai oleh guru terutama untuk menciptakan suasana belajar yang
dinamis, maka pendidik harus merencanakan hal-hal yang dapat membuat siswa
tertarik dan siap mental dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga
memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Mengenai hal ini, guru harus
menguasai keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan membuka dan menutup
pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap
mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada yang akan
dipelajari. Sedangkan menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan terhadap pelajaran,
baik yang panjang ataupun yang pendek, bagianbagian yang kecil dari bahan
keseluruhan atau bagian demi bagian suatu konsep. Dapat juga dilakukan terhadap
anak didik yang merupakan kelompok kecil, individu ataupun kelompok besar
(Syaiful Bahri Djamarah, 2010:138-139).
Dengan
keterampilan tersebut dapat membantu guru menyiapkan mental siswa sebelum
mengikuti pelajaran dan memicu minat serta pemusatan perhatian siswa yang akan
dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran siswa. Hal tersebut tercakup dalam keterampilan membuka dan
menutup pembelajaran yang akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan
membahas tentang keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru tertama dalam
keterampilan membuka dan menutup pelajaran seperti :
1. Apakah pengertian keterampilan membuka
pelajaran?
2. Apakah pengertian keterampilan menutup
pelajaran?
3. Apakah tujuan-tujuan keterampilan
membuka dan menutup pelajaran?
4. Apakah komponen-komponen yang ada dalam
keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
BABII
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Serta Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran.
Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan
pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Kegiatan membuka pembelajran dimaksudkan untuk menyiapkan
mental siswa agar ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan
memicu minat serta pemusatan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Menutup pelajaran merupakan kegiatan dan
peryataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Kegiatan
menutup pelajaran juga dapat dilakukan pada akhir setiap penggal kegiatan,
misalnya mengakhiri diskusi, tanya jawab, menindaklanjuti pekerjaan rumah yang
telah dikerjakan siswa dan lain-lainnya.
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan
maksud untuk memusatkan perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada
akhir pelajaran, misalnya merangkum atau membuat garis besar meteri yang baru
saja dibahas, mengkonsolidasikan perhatian siswa pada hal-hal pokok dalam
pelajaran yang sudah dipelajari, dan mengorganisasikan semua kegiatan ataupun
pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk
memahami esensi pelajaran itu.
2.2
Komponen
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.
A. Komponen
Keterampilan Membuka Pelajaran
Pada setiap awal pelajaran guru harus
melakukan kegiatan “membuka dan menutup pelajaran”. Komponen-komponen
keterampilan membuka pelajaran meliputi:
1. Membangkitkan
perhatian/ minat siswa
Dalam upaya membangkitkan perhatian dan minat
siswa untuk mengikuti hal-hal yang akan dipelajari, ada beberapa cara yang
dapat digunakan oleh guru antara lain:
a) Variasi
gaya mengajar guru
Perhatian siswa
dapat ditimbulkan dengan memvariasikan sikap dan gaya mengajar guru. Seorang
guru yang mengajar dengan duduk saja atau hanya berdiri saja atau hanya berdiri
di sudut tanpa banyak gerak akan membuat siswa mengantuk. Sebaiknya, guru
memvariasi gaya mengajar, misalnya dengan berdiri di tengah-tengah kemudian
berjalan ke belakang atau ke samping dengan memilih kegiatan yang berbeda dari
yang biasa. Juga variasi dalam penggunaan suara dan intonasi, dalam cara masuk
kelas, dan sebagainya. Gerak tubuh/tanggan serta ekspresi muka sangat membantu
untuk menarik perhatian siswa, asalkan semuanya bermakna.
b) Penggunaan
alat bantu
Jika guru hanya
berbicara terus tanpa menulis di papan tulisa atau menunjukan sesuatau pada
siswa, maka siswa akkan menjadi bosan. Agar siswa tertarik, hendaknya
menggunakan alat bantu seperti gambar, model, skema, surat kabar, dan
sebagainya.
c) Variasi
dalam pola interaksi
Pola interaksi yang
monotpn antara guru-siswa(G—S), misalnya guru menerangkan-siswa mendengarkan
atau guru bertanya dan murid menjawab, biasanya tidak berhasil memikat
perhatian siswa untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu adanya variasi
dalam pola interaksi. Variasi pola
interaksi itu anatara lain dapat dikembangkan antara lain:
Guru Guru Guru
Siswa
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
Dalam interaksi
diatas, guru menayakan sesuatu kemudian siswa langsung menjawab; atau guru memberikan pertanyaan atau
permasalahan untuk dipecahkan, kemudian siswa mengadakan diskusi kecil (power
two); atau guru menujukan tugas kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu di muka
kelas dan siswa lainnya memberikan tanggapan.
2. Menimbulkan
motivasi
Dalam mengikuti pelajaran, ada siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi, tetapi ada juga yang bermotivasi rendah. Selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung motivasi siswa dapat berubah-ubah yang
disebabkan oleh factor eksternal, seperti kondisi dan cara belajar yang
menjenuhkan, sulit diikuti, tidak menarik, dan lain sebagainya. Ada berbagai cara untuk menimbulkan moyivasi
belajar pada siswa, antara lain:
a. Bersemangat
dan atusias
Guru yang
keliahatanya tidak segar, gerak lamban, dan suara lirih serta kurang hangat,
akan mengaruhi siswa dalam belajar. Karena itu, guru hendaknya bersikap ramah,
antusias, dan penuh semangat.
b. Menimbulkan
rasa ingin tahu
Guru dapat
menimbulkan motivasi yang kuat dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada diri siswa. Menceritakan
suatu peristiwa actual yang menimbulkan pertanyaan atau menunjukan model atau
gambar yang meranngsang siswa untuk berpikir merupakan cara-cara yang dapat
digunakan. Ini jauh lebih efektif daripada meberikan ancaman.
c. Mengemukakan
ide yang tampaknya bertentangan.
d. Memerhatikan
dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa.
3. Meberikan
Acuan atau Struktur
Dalam membuka pelajaran, guru hendaknya
mengemukakan secara singkat kompetensi dasar dan hal-hal yang diperlukan agar
siswa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan
cara-cara yang akan ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Cara
memberikan acuan atau struktur dapat dilakukan guru abtara lain dengan:
1) Mengemukakan
kompetensi dasar, indicator hasil belajar, dan batas-batas tugas.
2) Memberikan
petunjuk atau saran langkah-langkah kegiatan.
3) Mengajukan
pertanyaan pengarahan.
4. Menunjukan
kaitan
Dalam proses belajar mengajar, penting sekali
mengintergrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa. Apabila seorang guru akan menjelaskan materi baru, hendaknya dikaitkan
dengan materi yang telah diketahui oleh siswa atau dengan pengalaman siswa yang
sudah ada, atau dengan minat kebutuhan siswa. Beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh guru adalah sebagai berikut:
1) Mencari
batu loncatan
Peril ditegaskan
bahwa bahan apersepsi ini perlu dipikirkan dan direncanakan karena merupakan
batu loncatan untuk mengetahui pengalaman baru. Misalnya guru saat menjelaskan
bersuci dalam beribadah, ia perlu memikirkan kapan dan dimanakah siswa harus
melakukan bersuci dalam beribadah dan hubungannya bersuci dengan ibadah.
2) Mengusahan
kesinambungan
Sebelum memulai
pelajaran baru, guru dapat meninjau kembali inti yang lalu atau dapat meninjau
kembali inti pelajaran yang lalu atau meminta siswa untuk meringkas, kemudian
baru membuat kajian dengan pelajaran baru. Misalnya saat akan menjelaskan
perkalian, guru harus mengetahui kemampuan setiap siswa tentang penjumlahan
sebagai prasyarat membahas perkalian.
3) Membandingkan
atau mempertimbangkan
Cara yang efektiff
adalah dengan membandingkan atau mempertimbangkan antara pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru. Misalnya “dalam pengajaran yang lalu yang sudah kita
pelajari taentang ‘jual beli yang diperbolehkan’ adalah begini .............. sekarang kita bicarakan
tentang ‘jual beli yang dilarang’ adalah begini ............
B. Komponen
Keterampilan Mentup Pelajaran
Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir
setiap penggal kegiatan belajar, guru harus melakukan kegiatan mentup
pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi
pelajaran yang sudah dipelarjari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam
menutup pelajaran abatar lain:
1. Meninjau
kembai
Guru meninjau kembali apakah inti pelajaran
yang telah diajarankan itu sudah dikusi oleh siswa atau belum. Adapun cara
meninjau kembali adalah:
a. Merangkum
inti pelajaran
b. Membuat
ringkasan
2. Mengevalusi
Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh
wawasan yang utuh tentang sesuatu yang sudah dajarkan, guru melakukan
penilaian/ evalusai. Bentuk-bentuk evaluasi itu adalah sebagai berikut:
a. Mendemonstrasikan
keterampilan
b. Mengaplikasikan
ide baru pada situasi lain
c. mengekspresikan
pendapat siswa sendiri
d. sosal-soal
tertulis atau lisan.
3. Memberikan
dorongan psikologi atau social
Unsur manuasiawi dalam interaksi guru-siswa
adalah saling menghargai dan memberikan dorongan psikologi atau sosiall yang
dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dapat dilakukan guru
dalam setiap akhir pelajran dengan kata-kata pujian. Memberikan dorongan
psikologi atau sosial dapat dilakukan dengan cara antara lain;
a. Memuji
hasil yang dicapai oleh siswa dengan memberikan kata pujian atau hadiah
b. Mendorong
untuk lebih semangat belajar mencaapai kompetensi yang lebih tinggi dengan
menunjukkan pentingnya materi yang dipelajari
c. Memberikan
harapan-harapan positif terhadap kegiatan belajar yang baru saja dilaksanakan
d. Meyakinkan
akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap keberhasilan pencapaian kompetensi belajar
dalam menumbuhkan rasa percaya diri.
BABIII
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar guru adalah kemampuan atau keterampilan
yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh
guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan professional
Keterampilan
Dasar Mengajar salah satunya adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan
pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Sedangkan menutup pelajaran merupakan kegiatan dan
peryataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Pada setiap
awal pelajaran guru harus melakukan kegiatan “membuka dan menutup pelajaran”.
Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: Membangkitkan
perhatian/ minat siswa, Menimbulkan motivasi, Meberikan Acuan atau Struktur,
Menunjukan kaitan. Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal
kegiatan belajar, guru harus melakukan kegiatan mentup pelajaran, agar siswa
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang sudah
dipelarjari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran abatar
lain: Meninjau kembai, Mengevalusi, dan Memberikan dorongan psikologi atau
social
DAFTAR PUSTAKA
http://petrukdavid.blogspot.co.id/2011/04/keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran
di akses tanggal minggu 28 februari 2016
Aril,Zainal.2010.Micro Teaching.Jakarta:Raja Grafindo
Persada.
Darmadi, Hamid.2009.Kemampuan Dasar Mengajar.Bandung:Alfabeta
2 comments:
Assalamualaikum. .
saya mau bertanya, bagaimana dengan guru yang pertama masuk kelas lansung memberikan pertanyaan yang membuat siswa kaget dan takut sedangkan guru tersebut tidak memberikan salam, bagaimana pendapat anda.?
Menurut saya, dalam kasus ini, guru tersebut dapat dikatakan gagal dalam mengajar karena guru tidak melakukan keterampilan membuka pelajaran sedangkan dalam pembelajaran yang efektiv, guru harus memiliki 8 keterampilan dasar mengajar termasuk keterampilan membuka pelajaran. Guru tidak mengucapkan salam ketika membuka kelas sangat berdampak pada nilai kesopoanan guru. Membuka pelajaran sangat penting untuk menyiapkan peserta didik sebelum memasuki pelajaran dengan cara mengaitkan pengalaman dengan pelajaran yang akan di pelajari sehingga guru mampu memusatkan perhatian peserta didik untuk belajar. Sehingga jika guru tidak melakukan pembukaan dalam pembelajaran, siswa tidak fokus dalam belajar dan proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar karena keterampilan membuka pelajaran sangat menentukan keterampilan" yang lain.
Post a Comment