Thursday, March 3, 2016

tugas belajar dan pembelajaran kelompok 1 kelas 2D

MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

 

DISUSUN OLEH:
FADILAH YASMIN                        156310929
DAHLIA NOVITA SARI                156310510
ZHERA SUCI FEBRIANTY          156311329
GITA ALFIONITA                          156310652



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
 2015







KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah swt.yang telah memberi nikmat dan hidayah kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini.shalawat dan salam tidak lupa kami hanturkan kepada nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari aman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Mam Marhamah, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing kami dalam mata kuliah belajar dan pembelajaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep belajar dan pembelajaran agar mengetahui bagaimana konsep belajar dan pembelajaran bagi para penerus calon guru.
Demi kesempuraan makalah ini ,kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.




Pekanbaru,03 maret 2016
Penyusun







DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………         i
KATA PENGANTAR………………………………………………………         ii
PENGERTIAN BELAJAR….........................................................           I
CIRI-CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN………………………           II
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN…………….            III
TUJUAN…………………………………………………………………   IV
UNSUR-UNSUR…………………………………………………………  V
HASIL BELAJAR………………………………………………………   VI
a)      Tipe hasil belajar………………………………………………… 1
TIPE-TIPE GAYA BELAJAR………………………………………      VII
a)      Gaya visual……………………………………………………….   1
b)     Gaya audio……………………………………………………….   2
c)      Gaya kinestetik…………………………………………………..    3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  BELAJAR……… VIII
HAMBATAN PROSES BELAJAR………………………………………IX
a)      Hambatan internal…………………………………………………1
b)     Hambatan eksternal……………………………………………      2
MENINGKATKAN KEMAMPUAN OTAK……………………………X
KEBIASAAN MANUSIA YANG HARUS DIHINDARI………………           XI
SOAL……………………………………………………………………….            XII






       I.            PENGERTIAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam  tingkah  laku yang terjadi  sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”  (Morgan , dalam buku introduction to phsychology 1978,quoted by Thobroni, Muhammad & Arif Mustofa, 2011)
Belajar  adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan . learning is a change in human disposition or capability that persist over a period of time and is not simply ascribable to processes of growth  ( Gagne , 1985)
Belajar diartikan sebagai    develop belajar  adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies (kemampuan). Skills (keterampilan) .dan attitudes (sikap) .” ( Bell gredler ,1986)
Jadi ,elemen yang penting yang merincikan pengertian tentang belajar, yaitu:
a)      Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik , tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku belajar yang lebih buruk
b)      Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.
c)      Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif menetap ;  harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup lama.
d)     Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian , baik fisik maupun psikis.
Pembelajaran adalah serangkaian kagiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.( Gagne , Briggs , dan Wager ,1992)
Pembelajaran adalah pengembangan dan penyampaian informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi  pencapaian tujuan yang spesifik.( Smith ,dkk ,1993)
Pembelajaran sebagai aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan pembelajar. ( Miarso,2005)

    II.            CIRI –CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
            Belajar
a)      Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan
b)      Perubahan itu harus merupakan dari pengalaman
c)      Perubahan itu relatif menetap
Pembelajaran
a)      Rencana : penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur system pembelajaran dalam satu rencana khusus
b)      Kesalingtergantungan : unsur –unsur system pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan
c)      Tujuan: system pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai

 III.            PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
            Belajar
a)      Belajar perlu memiliki pengalaman dasar
b)      Belajar harus bertujuan yang jelas dan terarah
c)      Belajar memerlukan situasi yang problematic
d)     Belajar harus memiliki tekad dan kemauan yang keras dan tidak mudah putus asa
e)      Belajar memerlukan bimbingan arahan,serta dorongan
f)       Belajar memerlukan latihan
g)      Belajar membutuhkan  metode yang tepat
h)      Belajar membutuhkan waktu dan tempat yang tepat
Pembelajaran
a)      Merefleksikan tentang apa yang kita ketahui tentang bagaimana terjadinya proses belajar.
b)      Belajar merupakan proses interaktif dan system yang kompleks
c)      Pemusatan belajar dapat menjadi luas dan interdisipliner
d)      Kurikulum member ruang kepad sikap, persepsi, dan kebiasaan mental dalam memfasilitasi belajar
e)      Pendekatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa
f)       Gunakan pengetahuan dan reasoning yang kompleks lebih bermakna dari pada menghafal informasi

IV.            TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
            Belajar
a)      Pengumpulan pengetahuan
b)      Penanaman konsep dan cekatan
c)      Pembentukan sikap dan perbuatan
Pembelajaran
a)      Informasi verbal
b)      Keterampilan motorik
c)      Sikap
d)     Keterampilan intelektual
e)      Strategi kognitif
   V.            UNSUR-UNSUR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
a)      Tujuan  belajar
b)      Kesiapan belajar
c)      Situasi belajar
d)     Interpretasi
e)      Respons
f)       Konsekuensi
g)      Reaksi terhadap kegagalan

 VI.            HASIL BELAJAR
Sesuai dengan taksonomi hasil atau kompetensi dalam belajar menurut Gagne ,tiga ranah atau domain yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran ( the taxonomy of educational objectives ,the classification of educational goals, 1964)
a)      Tipe Hasil Belajar
Menurut Gagne (dalam Wuryani, 2002:217), hasil belajar dimasukkan kedalam 5 kategori, yaitu:
1. Informasi Verbal

Informasi verbal adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. Siswa harus mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun teoritis. Informasi verbal sangat penting dalam pengajaran.
2. Kemahiran intelektual

Kemahiran intelektual (Intelectual skill) menunjuk pada “knowing how”, yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri
3. Pengaturan kegiatan kognitif ( strategi kognitif)

Pengaturan kegiatan kognitif (coknitif strategy), yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang berjalan dan berpikir
4. Sikap

Sikap yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu objek, misalnya siswa bersikap positif terhadap sekolah, karena sekolah berguna baginya. Sebaliknya, dia bersikap negatif terhadap pesta-pesta karena merasa tidak ada gunanya, hanya membuang waktu dan uang saja.
5. Keterampilan Motorik

Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
Dengan mengetahui tujuan pembelajaran ,siswa akan termotivasi dalam melakukan proses belajar dalam upaya untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
VII.            TIPE –TIPE GAYA BELAJAR
a)      GAYA VISUAL(belajar dengan cara melihat)
            Belajar harus menggunakan indera mata melalui media dan alat peraga. Seorang siswa lebih suka melihat gambar atau diagram, suka pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video. Bagi siswa yang belajar visual guru sebaiknya lebih banyak d titik beratkan pada peragaan atau media dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Ciri-ciri siswa yang belajar visual :
  1. lirikkan mata ke atas bila berbicara dan bicara dengan cepat
  2. Harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran
  3. Siswa lebih cenderung untuk duduk di depan
  4. Berpikir menggunakan gambar-gambar di otak
  5. Lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi
b)      GAYA AUDITORI (belajar dengan cara mendengar)
            Belajar harus lah mendengarkan, menyimak, berbicara, persentasi, mengemukakan pendapat, gagasan, menanggapi dan beragumentasi. Seorang siswa lebih suka mendengarkan kaset audio, ceramah kuliah, diskusi, debat dan instruksi.
Ciri-ciri siwa yang belajar auditori :
  1. Lirikan mata ke arah kiri atau kanan, bila berbicara sedang- sedang saja dan mendatar.
  2. Menghapal lebih cepat dengan membaca text dengan keras.
  3. Lebih cenderung belajar menggunakan musik
c)       GAYA KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.)
            Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan lansung. Bagi siswa kinestetik belajar itu haruslah mengalami dan melakukan.

Ciri-Ciri siswa yang belajar kinestetik :
  1. Lirikan mata kebawah bila berbicara, dan berbicara dengan lambat
  2. Sulit untuk duduk diam
  3. Gaya belajarnya melalui gerak dan sentuhan( aktif)

VIII.            FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
v  Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Ada tiga faktor yang menjadi faktor intern yaitu :
1)      FAKTOR JASMANIAH
            Faktor-faktor yang tergolong dalam faktor jasmaniah yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2)      FAKTOR PSIKOLOGIS
            Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor ini adalah : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
3)      FAKTOR KELELAHAN
            Faktor kelelahan ditinjau dari dua aspek yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
FAKTOR EKSTERNAL
adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto (2010:60) dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
 
1)      FAKTOR KELUARGA
            Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2)      FAKTOR SEKOLAH
            Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
 
3)      FAKTOR MASYARAKAT
            Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar yaitu berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.


II.     FAKTOR EKSTERNAL
            Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1)      Lingkungan sosial
a)      Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
b)      Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan yang belum dimilikinya.
c)      Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
2)      Lingkungan nonsosial.
 a)      Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
b)      Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga, dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya.
c)      Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena  itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
IX.            HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PROSES BELAJAR
  1. BERIKUT HAMBATAN INTERNAL BELAJAR:

    1. Kondisi psikologis ketika belajar

    Sebelum belajar sebaiknya Anda mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ketika sedang belajar, kondisikan Anda dalam keadaan rileks dan siap untuk menerima pelajaran. Jika diibaratkan, kondisi ini sama dengan gelas kosong yang siap diisi dengan air. Bila kondisi gelas dalam posisi yang benar yaitu dalam keadaan tidak terbalik maka gelas air yang dikucurkan akan masuk ke dalam gelas. Sebaliknya, jika posisi gelas terbalik maka air yang dikucurkan tidak akan masuk ke dalam gelas. Posisi gelas yang benar disamakan dengan kondisi psikologis yang siap belajar, sehingga akan mudah untuk menerima ilmu. Kondisi gelas yang terbalik sama halnya dengan kondisi yang tidak siap untuk belajar, sehingga Anda akan sulit memperoleh ilmu ketika Anda memaksakannya untuk belajar.

    2. Kejenuhan belajar

    Kejenuhan akan menyebabkan Anda sulit memahami suatu materi. Anda membaca tapi sulit untuk mencernanya, Anda mendengar namun hanya sebatas mendengarkan saja, tidak merekamnya dan masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Jadi, Anda akan kesuliatan untuk konsentrasi ketika kondisi Anda meras jenuh. Tidak timbul kerjasama yang baik antara indera yang bekerja dalam belajar dengan otak Anda.

3. Tidak merasa senang dengan subjek yang dipelajari
            Munculkanlah perasaan senang ketika Anda akan belajar. Ketika muncul perasaan tidak senang pada objek yang dipelajari maka tanpa sadar Anda sudah mengarahkan atau menggerekan otak Anda untuk menolak suatu subjek yang akan dipelajari.

4. Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari
Setelah Anda merasa senang dengan suatu pelajaran, maka jangan berhenti disitu saja. Anda juga perlu mencari tahu manfaat yang akan diperoleh ketika mempelajari suatu materi pelajaran. Munculkan beberapa pertanyaan dalam diri Anda, seperti apa yang akan saya peroleh dengan mempelajari materi ini? Apakah pengetahuan yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk kehidupan Anda sehari-hari? Semakin banyak jawaban yang Anda peroleh maka akan membangkitkan motivasi Anda.

5. Tingkat intelektualitas
Faktor ini tidak mutlak menjadi penghambat dalam belajar. Setiap manusia yang dilahirkan membawa senjata berfikir yang sangat luar biasa. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan intelektualitas. Hambatan yang satu ini dapat diatasi dengan ketekunan dan kerajinan.
B.     BERIKUT URAIAN HAMBATAN BELAJAR FAKTOR EKSTERNAL:

1. Faktor lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Lingkungan
juga berpengaruh terhadap aktivitas belajar. Lingkungan yang kondusif akan membantu memahami suatu materi pelajaran.

      2.Guru yang kurang baik
Guru yang baik dapat diartikan bukan guru yang jenius. Terkadang Anda mendapati guru yang katanya sangat pintar. Ada beberapa siswa yang merasa kesulitan mengikuti guru yang terlalu pintar dikarenakan guru tersebut hanya berbicara sendiri dengan papan tulis. Guru yang baik adalah guru yang mampu mentransfer ilmu kepada anak didik, sehingga anak didik tersebut mampu memahami suatu materi.

3. Bahan materi tidak memadai
Proses belajar akan terhambat apabila terjadi ketiadaan sumber materi. Ketika akan mempelajari suatu materi maka sumber dari materi tersebut harus tersedia. Bahan materi dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya media masa, buku, internet dan para pakar yang kompeten dengan materi yang akan dipelajari.
      4. Tingkat kesukaran subjek yang dipelajari
Ini adalah sesuatu hal yang relatif, apa yang Anda rasa sulit belum tentu sama dengan apa yang dirasakan oleh teman Anda. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami kesulitan dalam belajar sebaiknya segera kosultasikan dengan guru atau teman yang lebih memahami subjek atau materi yang Anda rasa sulit.

5. Faktor ekonomi
Banyak diantara suadara kita yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak diantara mereka yang memiliki semangat tinggi untuk belajar namun terkendala oleh faktor ekonomi. Maka, bagi Anda yang memiliki kehidupan berkecukupan jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan belajar yang Anda dapatkan.


   X.            KEBIASAAN UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN OTAK
¢  1. Berlari untuk Sel Otak
v   Para peneliti mengatakan bahwa orang yang melakukan banyak latihan fisik mungkin memiliki otak yang lebih baik. Peneliti di Salk Institute menemukan bahwa tikus yang suka berlari pada roda latihan mengalami pertumbuhan sel-sel baru dua kali lebih banyak pada otak daerah memori dan belajar. Para peneliti belum yakin dengan penyebabnya tetapi ada kemungkinan bahwa hal ini dikarenakan oleh latihan fisik yang tidak dipaksakan. Yang artinya, dengan menemukan cara untuk menikmati olahraga daripada terpaksa melakukannya dapat membuatanda menjadi lebih pintar juga. Jadi lakukanlah olahraga yang anda gemari, lari pagi dengan musik atau fitness dengan teman-teman anda untuk lebih menyegarkan otak anda
¢  2. Mencoba Hal Baru
v   Pakar neurobiology dari Duke University, professor Lawrence C. Katz, Ph.D mengatakan bahwa menemukan cara baru dalam berpikir dan mencoba berbagai hal baru dapat meningkatkan fungsi dari daerah otak yang kurang aktif. Pada intinya cobalah lakukan apa saja yang dapat membuat anda keluar dari kebiasaan cara berpikir anda selama ini, misalnya mencoba berbagai masakan baru, pergi ke kantor melalui jalan lain, mengunjungi tempat-tempat baru atau mencoba membuat suatu karya seni.
¢  3. Bertanya Biasakan diri anda untuk selalu ingin tahu!
            Tanyakan kepada diri anda sendiri dan orang lain di sekitar anda tentang berbagai hal. Biasakan untuk bertanya “kenapa?” setidaknya 10 kali sehari. Otak anda menjadi terlatih dan kesempatan serta solusi akan muncul dalam kehidupananda
¢   4. Tertawa
             Peneliti mengatakan bahwa tertawa baik untuk kesehatan. Tanpa peneliti harus memberitahu, seumur hidup kita sudah merasakan khasiat tertawa yang dapat mengurangi stress dantekanan mental. Jadi tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!
¢   5. Menjadi Pecinta Ikan Omega-3
             yang banyak terkandung dalam ikan telah lama diketahui baik untuk jantung. Tapi penelitian terakhir mengungkapkan bahwa omega-3 juga baik untuk otak karena mereka membantu sistem sirkulasi yang memompa oksigen ke kepala anda dan meningkatkan fungsi membran yang mengelilingi sel otak. Orang yang banyak mengkonsumsi ikan atau omega-3 bisa memiliki keadaan mental dan kecerdasan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap depresi. Menyantap hidangan ikan seperti salmon, sarden, mackerel, dan tuna setidaknya 3 kali dalam seminggu adalah awal yang baik.
¢  6. Menggali Ingatan Lihatlah kembali album foto lama atau buku tahunan sekolah anda.
            Otak anda adalah sebuah mesin ingatan, jadi biarkanlah ia bekerja supaya tidak berkarat.
¢  7. Kurangi Lemak
             Lemak dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak anda danmenghambat metabolisme dari glukosa yag merupakan “makanan” untuk otak. Anda masih boleh mendapatkan 30% dari kebutuhan kalori perhari anda dalam bentuk lemak dan jauhi makanan ringan yang banyak mengandung lemak.
a)      8. Bermain Teka-teki
             Menyelesaikan teka-teki di waktu luang adalah cara yang baik untuk melatih otak anda danmenjaga kondisinya. Tidak masalah apakah itu teka-teki silang, jigsaw atau permainan logika. Tetapi lakukanlah dengan menyadari bahwa teka-teki tersebut hanyalah sebuah permainan untuk kesenangan.
b)      9. Efek Mozart Frances Rauscher
            seorang psikolog di University of Wisconsin menemukan bahwa mendengarkan Mozart dapat meningkatkan kemampuan matematik dan ruang seseorang. Tetapi perlu diperingati bahwa tidak semua orang mengalami efek Mozart ini. Dan beberapa ahli juga mengatakan bahwa hal ini terjadi karena musik dapat membuat orang yangmendengarnya merasa nyaman dan rileks dan rangsangan yang serupa juga dapat menghasilkan efek yang sama. Bahkan ada satu penelitian yang menemukan bahwa dengan mendengarkan cerita maka otak kita juga akan semakin berkembang.
c)      10. Meningkatkan Keterampilan
             Beberapa rangsangan mental yang diulang-ulang sebenarnya baik untuk otak anda selamaanda terus meningkatkan keahlian dan pengetahuan dasar anda. Kegiatan sehari-hari seperti berkebun, menjahit, membaca, mengisi teka-teki silang dapat berguna untuk kesehatan otakanda asalkan anda mendorong diri anda untuk terus melakukannya pada tingkat yangberbeda. Misalnya menjahit dengan pola yang lebih sulit, melukis dengan tehnik yang lebih sulit, atau mengerjakan teka-teki silang yang lebih besar dan sulit.


XI.            KEBIASAAN MANUSIA YANG HARUS DIHINDARI
1.Tidak sarapan
Tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah sehingga menyebabkan kurangnya nutrisi pada otak dan otak akan mengalami kemunduran fungsi secara bertahap.

2.Makan berlebihan
Terlalu banyak makan terutama makanan yang banyak mengandung glukosa ( kadar gula ) menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menghambat penyerapan protein serta gizi lainnya dalamotak.

3. Memakan makanan siap saji.
Makanan siap saji mengandung gizi yang sangat tidak seimbang bagi tubuh kita.

4.Merokok
Merokok menyebabkan menyusutnya volume otak dan akhirnya otak kita akan kehilangan fungsi  fungsinya,perkembangannya pun jelas  akan  terganggu.


5.Polusi udara.
Hindarilah polusi udara. Misalnya saat berpergian, kita menggunakan helm, jaket, dan masker.
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak  menyerap udara. Terlalu lama berada di Luar lingkungan dengan udara berpolusi membuat fungsi kerja otak menurun
6.Kurang tidur
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Begadang, lembur kerja, stress dan lain – lain akan membuat sel-sel otak mati karena kelelahan.

7. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit
Bekerja atau belajar ketika kondisi tubuh sedang sakit itu akibatnya hampir sama dengan kurang tidur. Pada saat sakit otak juga ikut lelah. Makanya harus banyak istirahat dan konsumsi makanan seimbang.

8. Kurangnya stimulasi otak
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Dengan memecahkan masalah, berhitung, membaca, atau menulis termasuk kegiatan dengan unsur berpikir yang dapat menstimulasi otak.

9. Jarang bicara
Percakapan intelektual membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi, bukan percakapan sembarangan, ya?

SOAL
1.      Sebutkan konsep belajar dan pembelajaran besertakan menurut para ahli secara ringkas!
2.      Sebutkan tipe-tipe gaya belajar !
3.      Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi belajar ?
4.      Bagaimana cara meningkatkan kemampuan otak kiri dan kanan?
5.      Sebutkan kebiasaan manusia yang harus dihindari dalam meningkatkan kemampuan otak !

No comments: