Dosen
Pengampu : Marhamah,.S.Pd,.M.Ed
LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Keterampilan
Membuka dan Menutup
Disusun
Oleh :
Wati
Sumartini
6A
136311391
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang .
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada kita semua terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini;’’keterampilan membuka dan menutup(teori dan praktek pengajaran
mikro pendidikan bahasa inggris)” untuk melengkapi tugas
mata kuliah. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada junjungan
besar kita Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan banyak pedoman
hidup kepada kita semua yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat islam
di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah di program studi
Pendidikan Bahasa Inggris lingkungan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan pada
Universitas Islam Riau.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak- pihak yang telah bersedia membantu penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya,Di dalam penyusunan tugas
makalah atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis terima banyak juga
tantangan yang harus dihadapi oleh penulis. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran di dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari: bimbingan orang
tua,keluarga,sahabat dan teman-teman yang ada sehingga kendala-kendala dan
masalah-masalah yang ada dan penulis hadapi sedikitnya mulai teratasi oleh karena adanya bantuan-bantuan
semangat dan motivasi yang penulis terima dari lingkungan terdekat penulis.
Dan harapan saya sebagai penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dan sempurna. maka
dari itu penulis dengan ini berbesar hati membuka selebar-lebarnya bagi para
pembaca dan mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan sifatnya
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Hormat saya,
Pekanbaru ,4
Maret 2016
Penulis
Daftar
Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii
BAB
I Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3.
Tujuan .............................................................................................................. 1
1.4.
Manfaat………………………………………………………………………...2
BAB II Pembahasan
2.1.
Apa pengertian keterampilan pembuka dan penutup………………………….3
2.2.
Apa saja komponen dalam keterampilan membuka dan menutup……………4
2.3.bagaimana
prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup……………..10
BABIII
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN………………………………………………………………11
3.2.SARAN………………………………………………………………………11
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komponen
pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam
keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan
terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan
tertarik untuk mengikutinya.
Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan set induction, yang artinya usaha
atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk
menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar mental maupun perhatian terpusat
pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan
kunci dari seluruh proses pelajaran yang harus dilalui. Untuk lebih jelas
makalah kami akan menyajikan tentang keterampilan membuka dan menutup
pelajaran.
Keterampilan
dasar mengajar sangatlah penting bagi seorang guru yang profesional. Disamping
menguasai substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga
merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan seorang guru dalam proses
belajar mengajar. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar
dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat
mendasar tersebut. Salah satunya adalah keterampilan membuka dan menutup
pelajaran.
Membuka
dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting di dalam proses
pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sebagai kepala manusia yang
menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang.
Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan
dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang
kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai
kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran
akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut. Apabila
menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar, yang terlihat
dari aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus
memberi dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai
pembelajaran. Dorongan tersebut bisa berupa pemberian perhatian khusus pada
anak-anak yang terlihat belum siap untuk belajar, mendekati anak mengajukan
pertanyaan tentang diri anak dan bentuk-bentuk perhatian lainnya. Apabila anak
sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru pada
saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting
bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengetahui tujuan
pembelajaran siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta
apa manfaatnya bagi mereka.
Penyampaian
strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang harus
dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran
bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Kapan dan
bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila
diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan
menuju, bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus
mereka lakukan untuk membantu nakhoda mencapai tujuan.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud keterampilan membuka dan menutup
2.apa
saja komponen dari membuka dan menutup
3.bagaimana
prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup
4.apakah
tujuan dari membuka dan menutup dalam pelajaran
1.3. Tujuan
Mengacu
dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut: mengetahui dan menjelaskan :
1.
Apa yang dimaksud keterampilan membuka dan menutup
2.apa
saja komponen dari membuka dan menutup
3.bagaimana
prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup
4.apakah
tujuan dari membuka dan menutup dalam pelajaran
“
selain dari pada itu, penulis juga ingin meninjau sejauh mana pelaksanaan
sekolah dan guru dalam melaksanakan keterampilan membuka dan menutup. Adapun
tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan penulis maupun
pembaca tentang “ keterampilan membuka dan menutup “ yang dilaksanakan di
setiap sekolah, apakah pelaksanaan tersebut berjalan dengan semestinya atau
masih terkandala
1.4. Manfaat
Makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya
pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, dan
diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang teori
dan praktek pengajaran mikro pendidikan bahasa inggris secara umumnya, adapun
manfaat lain dari membuka dan menutup dalam pelajaran adalah Memantapkan mental siswa memasuki kegiatan
inti pembelajaran, Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar
yang akan dilakukan, Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara
pengalaman yang sudah dimiliki dengan tema yang akan dipelajari
Adapun
manfaat keterampilan menutup Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan
hasil belajar yang telah Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan
pembelajaran terpadu Menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan
siswa untuk mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa pengertian keterampilan
pembuka dan penutup
Membuka
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana
siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang
akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus
dilakukan guru pada awal jam pelajaran,tetapi juga pada awal setiap penggal
kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu, dengan
kegiatan yang lebih sederhana.adapun definisi lain dari
Menutup
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan
guru dalam proses pembelajaran. Keterampilan membuka
merupakan perbuatan guru untuk memciptakan siap mental dan menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Sedangkan
keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Bahkan untuk pelajaran yang disajikan secara bagian
per bagian atau secara keseluruhan. Semuanya itu memerlukan keterampilan guru
dalam memebuka dan menutupnya.
Membuka
dan menutup pelajaran bukan sekedar mengabsen Siswa. Membuka pelajaran merupakan
kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan
prakondisi agar mental dan perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran yang
akan dipelajari mereka. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan pada
awal pelajaran saja melainkan juga pada awal setiap penggal kegiatan, misalnya,
pada saat memulai kegiatan tanya jawab, mengenalkan konsep baru, memulai
kegiatan diskusi, mengawali pengerjaan tugas, dan lain-lainnya.membuka
pelajaran dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa agar ikut merasa terlibat
memasuki persoalan yang akan dibahas dan memicu minat serta pemusatan perhatian
siswa pada materi pelajaran yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah
“kegiatan yang dilakukan oleh untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal – hal yang akan dipelajari.
Menurut
Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan
sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan dipelajarinya.
Membukan
pelajaran (set induction), adalah aktivitas yang dilakukan guru untuk
menciptakan kondisi siap mental, menumbuhkan perhatian serta meningkatkan
motivasi siswa agar terpusat pada kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan
membuka pelajaran bukanlah kegiatan basa – basi tanpa arah yang jelas. dengan
membuka pelajaran dimaksudkan untuk menkondisikan siap mental bagi siswa untuk
mengikuti pembelajaran. Oleh karna itu guru dituntun melatih diri agar memiliki
keterampilan membuka pembelajaran dengan baik dan tepat.
Jika
siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka tidak terlalu
sulit bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah pembelajaran selanjutnya
(kegiatan inti pembelajaran). banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari
suatu bentuk hubungan merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan kata lain, bahwa kesan pertama yang baik akan membuahkan
hasil yang baik.
Hubungan
yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu interaksi belajar mengajar
berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati tetapi dengan cara yang tidak
langsung.
Kalimat
– kalimat awal yang diucapkan guru menentukan
keberhasilan jalannya sebuah pelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran
bergantung pada metode mengajar guru diawal pelajaran. Seluruh persiapan dan
rencana sebelum mangajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam
memperkenalkan pelajaran.
2.2. Apa saja komponen dalam
keterampilan membuka dan menutup
Komponen
keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Menarik perhatian siswa
1. Memvariasikan gaya mengajar guru
Menggunakan
alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
·
Pola interaksi yang bervariasi
(djamarah,
syaiful Bahri.2005) pembelajaran adalah suatu proses komonikasi, komonikasi
pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa,
karena suasana pembelajaran tidak menonton, varisai komonikasi pembelajaran,
misalnya kapan saat yang tapat untuk klasikal, individu, kelompok.
·
Tempat belajar, misalnya selaen belajar
didalam kelas, juga untuk menarik perhatian siswa, guru dapat merancang
pembelajaran dilakukan diluar kelas, laboratorium, perpustakaan, atau tempat
belajar lainnya yang memungkin pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efesien.
b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang
dapat dilakukan dengan:
·
Membangun suasana akrab sehingga siswa
merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomonikasi secara kekeluargaan.
·
Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya
mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c. Memberi acuan atau rambu-rambu tentang
pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara:
·
Mengemukakan tujuan yang akan dicapai
serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian
tujuan.
·
Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan
pembelajaran ,sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
·
Menjelaskan target atau kemampuan yang
harus dimiliki setelah pembelajran berlangsung
d. Membuat kaitan
Untuk
membuat kaitan dalam membuka pembelajran guru dapat melakukannya dengan
menghubungkan antara materi yang akan disampaikan dengan materi yang telah
dikuasai siswa siswi (pengetahuan siap) disamping itu perlu dikaitan dengan
pengalaman,minat,dan kebutuhan siswa siswi.Cara yang dapat dilakukan guru
menurut Mulyasa (2005:88) antara lain dapat berupa:
·
Mengajukan pertanyaan apersepsi
·
Mengulas sepintas garis besar isi
pelajran yang telah lalu
·
Mengaitkan materi yang diajarkan dengan
lingkungan siswa siswi
·
Menghubungkan hubungkan bahan pelajaran
yang sejenis dan berurutan
Komponen-komponen
dan aspek-aspek membuka pembelajaran itu adalah :
1. Apersepsi
Apersepsi
adalah usaha guru untuk mengingatkan kembali pelajaran yang lalu dengan tujuan
agar siswa makin menguasai materi pelajaran itu dan agar ada kaitan antara
pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diajarkannya, usaha guru
tersebut umumnya berupa pertanyaan tentang isi materi pelajaran yang telah di
ajarkan sebelumnya
2. Menarik perhatian siswa
Banyak
cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain
sebagai berikut :
a. Gaya mengajar guru
Perhatian
siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru. Misalnya, guru
memilih posisi di kelas dan memilih
kegiatan yang berbeda dari yang biasanya dia kejakan dalam membuka pelajaran.
Kali ini ia berdiri di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang
dan penuh dramatisasi. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri dibelakang
atau di muka kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakingkan dan
nada suara yang menunjukkan rasa bangga
b. Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Guru
dapat menggunakan alat-alat abntu mengajar seperti gambar,model, skema dan
sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Dengan digunakannya alat-alat bantu
mengajar itu disamping dapat menarik perhatian siswa, dapat pula menimbulkan
motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
c. Pola interaksi yang bervariasi
Variasi
pola interaksi guru-siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa
mendengarkan atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan
rangsangan permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya
kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh karena itu agar siswa dapat tertarik perhatiannya
guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran. Misalnya,guru memberi perintah siswa mengerjakan. Melalui
perintah itu, guru memberikan kesempatan siswa bertanya dan guru atau siswa
lainnya menjawab pertanyaan itu. Siswa berinteraksi dengan siswa
lainnya
dalam diskusi kelompok kecil (buzz-groups) atau dalam suatu eksperimen, guru
mengemukakan masalah yang menarik ke seluruh kelas lalu siswa-siswa diminta
mengemukakan pendapat mereka atau guru menunjukkan barang yang bisa ditonton
seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa diminta untuk melihatnya
secara bergiliran baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri.
3. Menimbulkan motivasi
Salah
satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati
hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu
hendaknya dapatdigunakan untuk menimbulkan motivasi dengan adanya motivasi itu
proses pembelaran dipermudah oleh karena itu guru hendaknya melakukan berbagi
caranya untuk menimbulkan motifasi itu. Sedikitnya ada empat cara untuk
menimbulkan motivasi, yaitu :
a) Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru
hendaknya besikap ramah antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang
demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah
laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya
untuk belajar
b) Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru
dapat membangkitkan motifasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa. Misalnya, dengan menceritakan pada siswa cerita yang
menimbulkan petanyaan, menunjukkan suatu seri gambar atau mendemonstrasikan
suatu peristiwa (misalnya guru meniup
balon dan meledakkannya). Lalu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungna dengan cerita, gambaratau peristiwa tersebut. Cara-cara ini sangat
baik untuk menimbulkan motivasi siswa.
c) Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk
menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan
dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.
Misalnya dalam bidang studi IPS, guru mengajukan masalah sebagai berikut :
“Kalau transmigrasi memungkinkan meingkatnya kemakmuran penduduk, mengapa
banyak penduduk di Pulau Jawa yang enggan bertransmigrasi? “Dalam bidang studi
IPA, guru dapat mengajukan masalah sebagai berikut : Tumbuh-tumbuhan mengandung
zat hijau daun ( klorofil), sedangkan cendawan tidak mengandung zat hijau,
tetapi masih digolongkan sebagai tanaman. Mengapa ?”
d) Dengan memperhatikan siswa
Guru
dapat menimbulkan motivasi ank dengan cara menyesuaikan topik-topik dengan
minat siswa. Minat siswa merupakan gudang yang kaya bagi aktivitas yang dapat
dirancang oleh guru untuk menimbulkan motivasi hanya perlu diingat bahwa minat
siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor umum, jenis kelamin, letak sekolah, dan
keadaan sosial ekonomi. Oleh karena itu, dalam menuntukan aktivitas yang harus
dipilih guru bagi siswa TK dan SD atau sekolah lanjutan perlu dipertimbangkan
faktor-faktor tersebut misalnya, bagi siswa TK dan SD, permainan, cerita,
aktivitas membuat sesuatu dan menemukan bagaimana sesuatu seperti,
mobil-mobilan bisa berjalan adalah menarik minat mereka. Bagi siswa sekolah
lanjutan aktivitas menganalisis berita-berita dalam media massa, atau
penggunaan bahasa dalam advertensi, role-playing, diskusi kelompok kecil
tentang masalah polusi dikotanya, masalah keolahragaan, dan sebagainya adalah
sangat menarik minat mereka.
4. Memberi acuan ( structuring )
Dalam
hubungannya dengan membuka pelajaran, memberi acuan diartikan sebagai usaha
mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang
memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.
Untuk itu, usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Guru
hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa agar mereka memperoleh gambaran yang jelas
tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas
yang harus dikerjakan. Misalnya, guru pertama-tama berkata “hari ini kita akan
mengarang cerita “ perhatikan tiga buah gambar baik-baik! Lalu bedasarkan
gambar-gambar itu tulislah sesuatu cerita yang panjangnya lebih kurang seratus
kata”.
b) Menyarankan langkah-langkah yang akan
dilakukan
Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu
selama penyajian pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajai materi
pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan
yang akan dilakukan. Misalnya, guru berkata :”tugas kalian sekarang adalah
membuktikan pada temperatur berapa derajat celsius air mendidih. Langkah yang
harus kalian kerjakan adalah, pertama mengukur temperatur air sebelum dipanasi.
Lalu nyalakanlah lampu spiritus ini dan panaskanlah air dalam gelas kimia ini!
Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatannya
pada termometer “!
c) Mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas. Misalnya, dengan mengingatkan siswa untuk meningkatkan masalah
pokok yang akan dibahas. Masalahnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan
hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda,
gambar-gambar, dan sebagainya. Disamping hal-hal positif siswa perlu pula
diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang hilang atau yang kurang
lengkap. Misalnya, guru berkata :”periksalah batu-batuan ini,dan tentukan
mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji
besi dan yang lain tidak
d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru sebelum memulai menjelaskan materipelajaran akan mengarahkan
siswa dalam mengantisipasi sisi pelajaran yang akan dipelajari. Misalnya,
sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk membantu siswa memahami siklus kehidupan nyamuk yang digambarkan dalam
film tersebut.
5. Membuat Kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran
yang baru perlu kiranya ia
menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
pengalaman-pengalaman siswa terdahulu atau
dengan minat dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mempermudah pemahaman.
Hal-hal yang telah dikenal, pengalaman-pengalam,minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa itulah yang
disebut bahan pengait.
Contoh
usaha-usaha guru untuk membuat kaitan :
a) Membuat kaitan antara aspek-aspek yang
relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa
Dalam
permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang
diberikan sebelumnya telah dipahami caranya ia dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tapi dapat pula merangkum inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat
b) Guru
membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan yang telah
diketahui
Hal
ini dapat dilakukan jika bahan baru erat kaitannya dengan bahan pelajaran yang
telah dikuasai. Misalnya, guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan
pembagian.
c) Guru menjelaskan konsepnya atau
pengertianya terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara terperinci
Hal
ini dilakukan karna bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali baru.
Misalnya, guru terlebih dahulu menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
burung. Burung, itik, ayak dan sebagainya.
Menjelang
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Cara-cara yang dapat
dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1) Meninjau kembali
Menjelang
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan guru harus
meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan itu telah dikuasai siswa.
Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum
inti pelajaran dan membuat ringkasan.
a) Merangkum inti pelajaran
Pada
dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses
pengajaran misalnya pada saat guru selesai menjelaskan satu bait sajak, atau
jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang iya tugaskan pada
siswa, setelah selesai sejumlah pertanyaan di jawab oleh siswa, pada saat
menjelang pergantian topik bahasan dan tentu saja pada saat pengajaran akan di
akhiri. Selain guru, siswa dapat pula diminta untuk membuat rangkuman secara
lisan. Akan tetapi, jika rangkuman yang dibuat siswa itu salah atau kurang
sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.
b) Membuat ringkasan
Cara
lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok yang diajarkan adalah
membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang
tidak memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya
kembali. Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh siswa secara perorangan
atau kelompok, dan dapat dilakukan oleh
guru dan siswa bersama-sama.
2) Mengevaluasi
Salah
saatu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh
tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal
kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta
siswa menjawab pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas.
Bentuk-bentuk
evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai berikut :
a) Mendemonstrasikan keterampilan
Pada
akhir satu penggal kegiatan siswa dapat di minta untuk mendemontrasikan
keterampilannya misalnya, setelah siswa mengarang prosa atau puisi, guru dapat
meminta mereka untuk membacakan dan menjelaskan maksud yang terkandung
didalamnya atau setelah guru selesai menerangkan konsep matematika meminta
siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
b) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Misalnya
setelah guru menerangkan persamaan kuadrat, lalu siswa disuruh menyelesaikan
soal-soal persamaan.
c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru
dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan suatu
demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain. Misalnya, setelah
permainan peran (role-playing) selesai, lalu siswa diminta untuk mengemukakan
pendapat dan perasaan mereka tentang
peran yang dimainkan.
d) Soal-soal tertulis
Guru
dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa.soal-soal tertulis
itu dapat berbentuk uraian,tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
3) Tindak lanjut
Setelah
hasil evaluasi diketahui, guru perlu menindaklanjuti dengan pemberian tugas
(PR) atau pengajaran ulang (remedial teaching) untuk lebih memantapkan
penguasaan siswa.
LEMBAR
LAPORAN HASIL OBSERVASI
KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Nama Calon Guru ;Sri multila shifa SPd .Kelas :XI SMA
Mata Pelajaran :Bahasa Inggris Pokok Bahasan :Membuka dan menutup
Petunjuk
:
Beri
tanda cek (√) pada kolom yang sesuai menurut pengamatan anda.
Komponen
|
Ya
|
Tidak
|
Keterangan
|
A.
Membuka pelajaran
1.
Melakukan apersepsi
2.
Memotivasi siswa
a.
Dengan menggunakan alat peraga
b.
Menimbulkan rasa ingin tahu
c.
Mengemukakan ide yang bertentangan
3.
Membuat kaitan
a. Memandingkan/mempertentangkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa.
b.
Membuat kaitan antara kejadian
yang ada di masyarakat dengan materi yang diajarkan.
4.
Memberi acuan
a.
Mengemukakan tujuan pelajaran
b.
Mengemukakan pokok-pokok materi
yang akan dibahas, serta
c.
Tugas-tugas atau langkah-langkah
yang harus dikerjakan (jika ada).
B.
Menutup pelajaran
1.
Meninjau kembali :
a.
Merangkum inti pelajaran
b.
Membuat ringkasan
2.
Mengevaluasi
a.
Pertanyaan lisan, atau
b.
Soal-soal tertulis
c.
Meminta siswa mendemonstrasikan
3.
Tindak lanjut
A
remedial teaching, atau
Pemberian
tugas (PR)
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat
baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat
baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat
baik
Baik
Baik
Sangat
baik
Baik
Baik
Sangat
baik
Baik
Baik
Baik
|
Pengamat,
(.............wati
sumartini...........)
2.3.bagaimana prinsip dalam
keterampilan membuka dan menutup
Adapun
Prinsip-Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran yang harus diperhatikan guru
dalam mengembangkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran ini:
Ø
Kebermaknaan Usaha menarik
perhatian/memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan
tujuan pelajaran.
Ø Berurutan
dan berkesinambungan
Aktivitas-aktivitas
membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang
diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkhinya. Guru dalam mengenalkan dan
merangkum kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang
utuh. Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran serta dengan
tugas-tugas yang akan dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis.
Ø
Fleksibel (penggunaan secara luwes)
Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, dapat memudahkan peserta didik
mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang
akan dipelajari. Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan
menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
Ø Antusiasme
& kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan Mendorong anak untuk menilai
bahwa bahasan yang dipelajari mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan
melahirkan respon yang terbuka dan simpatik siswa. .
Prinsip
teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran dan menutup pelajaran antara
lain
1)
singkat, padat dan jelas,
2)
tidak berbelit-belit,
3)
bahasanya mudah dipahami,
4)
disertai contoh/ilustrasi secukupnya
5)
menarik perhatian
Menurut
Marno dan Idris (2008:92-93), ada lima prinsip penggunaan keterampilan membuka
pelajaran yaitu:
1.
Singkat, padat dan jelas
2.
Tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
3.
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
4.
Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
5.
Mengikat perhatian anak
Sedangkan
menurut Joni (1984:4-5), ada dua prinsip, yaitu:
1) Bermakna
Usaha
menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan
dengan isi dan tujuan pembelajaran.
2) Berurutan dan berkesinambungan
Aktifitas-aktifitas
membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang
diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkinya. Guru dalam mengenalkan dan
merangkum kembali pokok-pokok pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh.
Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran serta dengan tugas-tugasnya
akan dikerjakan sebagai tindak lanjut Nampak jelas dan logis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komponen
pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam
keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan
terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan
tertarik untuk mengikutinya. Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah
“kegiatan yang dilakukan oleh untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal – hal yang akan dipelajari.
Menurut
Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan
sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan dipelajarinya. Menutup
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk memciptakan siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari.
Sedangkan keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk
mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Bahkan untuk pelajaran yang disajikan
secara bagian per bagian atau secara keseluruhan. Semuanya itu memerlukan
keterampilan guru dalam memebuka dan menutupnya.
3.2
Saran
Dalam
sebuah peribahasa disebutkan “Tiada Gading yang Tak Retak” dan juga tidak ada
satupun yang sempurna didunia ini Dengan berbagai uraian di atas, tentunya
tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi materi, teknik
penulisan , karena kesEmpurnaan hanya
milik Allah, begitupun makalah ini yang kami yakin masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu saran maupun kritik membangun dari semua pihak,
Kami harapkan mampu bersikap kooperatif dalam menyikapi perbedaan pandangan
serta hubungan timbal balik Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalia. Demikianlah makalah yang dapat
saya sajikan dan sampaikan, terima kasih atas perhatiannya penulis ucapkan
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,
Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta. Prenada Media Group.
--------------------.
2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Ali mudlofir,aplikasi pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan(ktsp)dan bahan ajar pendidikan islam,jakarta:rajawali
pers,2011.
Abdul
Majid, M.pd., strategi pembelajaran, (Bandung: PT remaja rosdakarya, 2010),
cet
pertama, hal
No comments:
Post a Comment