Thursday, March 3, 2016

LAPORAN OBSERVASI VIDEO OLEH : WATI SUMARTINI (136311391) KELAS : 6A


                                                                                                                Dosen Pengampu : Marhamah,.S.Pd,.M.Ed
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Keterampilan Membuka dan Menutup


Disusun Oleh :
     Wati Sumartini
                                                                          6A
         136311391

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang .
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada kita semua terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini;’’keterampilan membuka dan menutup(teori dan praktek pengajaran mikro pendidikan bahasa inggris)” untuk melengkapi tugas mata kuliah. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada junjungan besar kita Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan banyak pedoman hidup kepada kita semua yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat islam di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah di program studi Pendidikan Bahasa Inggris lingkungan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan pada Universitas Islam Riau.
            Selanjutnya penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah bersedia membantu penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya,Di dalam penyusunan tugas makalah atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis terima banyak juga tantangan yang harus dihadapi oleh penulis. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran  di dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari: bimbingan orang tua,keluarga,sahabat dan teman-teman yang ada sehingga kendala-kendala dan masalah-masalah yang ada dan penulis hadapi sedikitnya mulai  teratasi oleh karena adanya bantuan-bantuan semangat dan motivasi yang penulis terima dari lingkungan terdekat penulis.
            Dan harapan saya sebagai penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi  para pembaca, Untuk ke depannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dan sempurna. maka dari itu penulis dengan ini berbesar hati membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca dan mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Hormat saya,
Pekanbaru ,4 Maret 2016


Penulis

Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 1
1.4. Manfaat………………………………………………………………………...2
BAB II Pembahasan
2.1. Apa pengertian keterampilan pembuka dan penutup………………………….3
2.2. Apa saja komponen dalam keterampilan membuka dan menutup……………4
2.3.bagaimana prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup……………..10
BABIII PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………11
3.2.SARAN………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12








BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah

Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya.
         Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan set induction, yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
      Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses pelajaran yang harus dilalui. Untuk lebih jelas makalah kami akan menyajikan tentang keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Keterampilan dasar mengajar sangatlah penting bagi seorang guru yang profesional. Disamping menguasai substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan seorang guru dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar tersebut. Salah satunya adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sebagai kepala manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut. Apabila menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar, yang terlihat dari aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus memberi dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai pembelajaran. Dorongan tersebut bisa berupa pemberian perhatian khusus pada anak-anak yang terlihat belum siap untuk belajar, mendekati anak mengajukan pertanyaan tentang diri anak dan bentuk-bentuk perhatian lainnya. Apabila anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru pada saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengetahui tujuan pembelajaran siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta apa manfaatnya bagi mereka.
Penyampaian strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang harus dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Kapan dan bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan menuju, bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus mereka lakukan untuk membantu nakhoda mencapai tujuan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keterampilan membuka dan menutup
2.apa saja komponen dari membuka dan menutup
3.bagaimana prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup
4.apakah tujuan dari membuka dan menutup dalam pelajaran

1.3. Tujuan
Mengacu dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: mengetahui dan menjelaskan :
1. Apa yang dimaksud keterampilan membuka dan menutup
2.apa saja komponen dari membuka dan menutup
3.bagaimana prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup
4.apakah tujuan dari membuka dan menutup dalam pelajaran
“ selain dari pada itu, penulis juga ingin meninjau sejauh mana pelaksanaan sekolah dan guru dalam melaksanakan keterampilan membuka dan menutup. Adapun tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca tentang “ keterampilan membuka dan menutup “ yang dilaksanakan di setiap sekolah, apakah pelaksanaan tersebut berjalan dengan semestinya atau masih terkandala



1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, dan diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang teori dan praktek pengajaran mikro pendidikan bahasa inggris secara umumnya, adapun manfaat lain dari membuka dan menutup dalam pelajaran adalah  Memantapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran, Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan, Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah dimiliki dengan tema yang akan dipelajari
Adapun manfaat keterampilan menutup Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu Menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya .















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa pengertian keterampilan pembuka dan penutup
Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal jam pelajaran,tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu, dengan kegiatan yang lebih sederhana.adapun definisi lain dari
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa     dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk memciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Sedangkan keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Bahkan untuk pelajaran yang disajikan secara bagian per bagian atau secara keseluruhan. Semuanya itu memerlukan keterampilan guru dalam memebuka dan menutupnya.
Membuka dan menutup pelajaran bukan sekedar mengabsen Siswa. Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan prakondisi agar mental dan perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran yang akan dipelajari mereka. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan pada awal pelajaran saja melainkan juga pada awal setiap penggal kegiatan, misalnya, pada saat memulai kegiatan tanya jawab, mengenalkan konsep baru, memulai kegiatan diskusi, mengawali pengerjaan tugas, dan lain-lainnya.membuka pelajaran dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa agar ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan memicu minat serta pemusatan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran.
 Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah “kegiatan yang dilakukan oleh untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal – hal yang akan dipelajari.
Menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan dipelajarinya.
Membukan pelajaran (set induction), adalah aktivitas yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi siap mental, menumbuhkan perhatian serta meningkatkan motivasi siswa agar terpusat pada kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan membuka pelajaran bukanlah kegiatan basa – basi tanpa arah yang jelas. dengan membuka pelajaran dimaksudkan untuk menkondisikan siap mental bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karna itu guru dituntun melatih diri agar memiliki keterampilan membuka pembelajaran dengan baik dan tepat.
Jika siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka tidak terlalu sulit bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah pembelajaran selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran). banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari suatu bentuk hubungan merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, bahwa kesan pertama yang baik akan membuahkan hasil yang baik.
Hubungan yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu interaksi belajar mengajar berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati tetapi dengan cara yang tidak langsung.
Kalimat – kalimat awal yang diucapkan guru menentukan  keberhasilan jalannya sebuah pelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran bergantung pada metode mengajar guru diawal pelajaran. Seluruh persiapan dan rencana sebelum mangajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
2.2. Apa saja komponen dalam keterampilan membuka dan menutup
Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah sebagai berikut:
a.      Menarik perhatian siswa
1.      Memvariasikan gaya mengajar guru
Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
·         Pola interaksi yang bervariasi
(djamarah, syaiful Bahri.2005) pembelajaran adalah suatu proses komonikasi, komonikasi pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa, karena suasana pembelajaran tidak menonton, varisai komonikasi pembelajaran, misalnya kapan saat yang tapat untuk klasikal, individu, kelompok.
·         Tempat belajar, misalnya selaen belajar didalam kelas, juga untuk menarik perhatian siswa, guru dapat merancang pembelajaran dilakukan diluar kelas, laboratorium, perpustakaan, atau tempat belajar lainnya yang memungkin pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
b.      Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
·         Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomonikasi secara kekeluargaan.
·         Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c.      Memberi acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara:
·         Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
·         Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran ,sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
·         Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajran berlangsung
d.      Membuat kaitan
Untuk membuat kaitan dalam membuka pembelajran guru dapat melakukannya dengan menghubungkan antara materi yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai siswa siswi (pengetahuan siap) disamping itu perlu dikaitan dengan pengalaman,minat,dan kebutuhan siswa siswi.Cara yang dapat dilakukan guru menurut Mulyasa (2005:88) antara lain dapat berupa:
·         Mengajukan pertanyaan apersepsi
·         Mengulas sepintas garis besar isi pelajran yang  telah lalu
·         Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan siswa siswi
·         Menghubungkan hubungkan bahan pelajaran yang sejenis dan berurutan
Komponen-komponen dan aspek-aspek membuka pembelajaran itu adalah :
1.    Apersepsi
Apersepsi adalah usaha guru untuk mengingatkan kembali pelajaran yang lalu dengan tujuan agar siswa makin menguasai materi pelajaran itu dan agar ada kaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diajarkannya, usaha guru tersebut umumnya berupa pertanyaan tentang isi materi pelajaran yang telah di ajarkan sebelumnya

2.    Menarik perhatian siswa
Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain sebagai berikut :
a.    Gaya mengajar guru
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru. Misalnya, guru memilih posisi di kelas  dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasanya dia kejakan dalam membuka pelajaran. Kali ini ia berdiri di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan penuh dramatisasi. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri dibelakang atau di muka kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakingkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga
b.    Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Guru dapat menggunakan alat-alat abntu mengajar seperti gambar,model, skema dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Dengan digunakannya alat-alat bantu mengajar itu disamping dapat menarik perhatian siswa, dapat pula menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
c.    Pola interaksi yang bervariasi
Variasi pola interaksi guru-siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa mendengarkan atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh karena itu agar siswa dapat tertarik perhatiannya guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Misalnya,guru memberi perintah siswa mengerjakan. Melalui perintah itu, guru memberikan kesempatan siswa bertanya dan guru atau siswa lainnya menjawab pertanyaan itu. Siswa berinteraksi dengan  siswa
lainnya dalam diskusi kelompok kecil (buzz-groups) atau dalam suatu eksperimen, guru mengemukakan masalah yang menarik ke seluruh kelas lalu siswa-siswa diminta mengemukakan pendapat mereka atau guru menunjukkan barang yang bisa ditonton seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa diminta untuk melihatnya secara bergiliran baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri.
3.     Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapatdigunakan untuk menimbulkan motivasi dengan adanya motivasi itu proses pembelaran dipermudah oleh karena itu guru hendaknya melakukan berbagi caranya untuk menimbulkan motifasi itu. Sedikitnya ada empat cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu :
a)    Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya besikap ramah antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar
b)    Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motifasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan pada siswa. Misalnya, dengan menceritakan pada siswa cerita yang menimbulkan petanyaan, menunjukkan suatu seri gambar atau mendemonstrasikan suatu peristiwa (misalnya guru    meniup balon dan meledakkannya). Lalu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungna dengan cerita, gambaratau peristiwa tersebut. Cara-cara ini sangat baik untuk menimbulkan motivasi siswa.
c)    Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari. Misalnya dalam bidang studi IPS, guru mengajukan masalah sebagai berikut : “Kalau transmigrasi memungkinkan meingkatnya kemakmuran penduduk, mengapa banyak penduduk di Pulau Jawa yang enggan bertransmigrasi? “Dalam bidang studi IPA, guru dapat mengajukan masalah sebagai berikut : Tumbuh-tumbuhan mengandung zat hijau daun ( klorofil), sedangkan cendawan tidak mengandung zat hijau, tetapi masih digolongkan sebagai tanaman. Mengapa ?”
d)    Dengan memperhatikan siswa
Guru dapat menimbulkan motivasi ank dengan cara menyesuaikan topik-topik dengan minat siswa. Minat siswa merupakan gudang yang kaya bagi aktivitas yang dapat dirancang oleh guru untuk menimbulkan motivasi hanya perlu diingat bahwa minat siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor umum, jenis kelamin, letak sekolah, dan keadaan sosial ekonomi. Oleh karena itu, dalam menuntukan aktivitas yang harus dipilih guru bagi siswa TK dan SD atau sekolah lanjutan perlu dipertimbangkan faktor-faktor tersebut misalnya, bagi siswa TK dan SD, permainan, cerita, aktivitas membuat sesuatu dan menemukan bagaimana sesuatu seperti, mobil-mobilan bisa berjalan adalah menarik minat mereka. Bagi siswa sekolah lanjutan aktivitas menganalisis berita-berita dalam media massa, atau penggunaan bahasa dalam advertensi, role-playing, diskusi kelompok kecil tentang masalah polusi dikotanya, masalah keolahragaan, dan sebagainya adalah sangat menarik minat mereka.




4.    Memberi acuan ( structuring )
Dalam hubungannya dengan membuka pelajaran, memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Untuk itu, usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a)     Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan. Misalnya, guru pertama-tama berkata “hari ini kita akan mengarang cerita “ perhatikan tiga buah gambar baik-baik! Lalu bedasarkan gambar-gambar itu tulislah sesuatu cerita yang panjangnya lebih kurang seratus kata”.
b)     Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
 Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajai materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya, guru berkata :”tugas kalian sekarang adalah membuktikan pada temperatur berapa derajat celsius air mendidih. Langkah yang harus kalian kerjakan adalah, pertama mengukur temperatur air sebelum dipanasi. Lalu nyalakanlah lampu spiritus ini dan panaskanlah air dalam gelas kimia ini! Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatannya pada termometer “!
c)     Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya, dengan mengingatkan siswa untuk meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Masalahnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Disamping hal-hal positif siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang hilang atau yang kurang lengkap. Misalnya, guru berkata :”periksalah batu-batuan ini,dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak
d)     Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum memulai menjelaskan materipelajaran akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi sisi pelajaran yang akan dipelajari. Misalnya, sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus kehidupan nyamuk yang digambarkan dalam film tersebut.

5.    Membuat Kaitan
     Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru  perlu kiranya ia menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman siswa terdahulu atau     dengan minat dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mempermudah pemahaman. Hal-hal yang telah dikenal, pengalaman-pengalam,minat,  dan kebutuhan-kebutuhan siswa itulah yang disebut bahan pengait.
Contoh usaha-usaha guru untuk membuat kaitan :
a)    Membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa
Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang diberikan sebelumnya telah dipahami caranya ia dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tapi dapat pula merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat
b)   Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan yang telah diketahui
Hal ini dapat dilakukan jika bahan baru erat kaitannya dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai. Misalnya, guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
c)    Guru menjelaskan konsepnya atau pengertianya terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara terperinci
Hal ini dilakukan karna bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali baru. Misalnya, guru terlebih dahulu menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan burung. Burung, itik, ayak dan sebagainya.
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1)    Meninjau kembali
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan itu telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.


a)    Merangkum inti pelajaran
Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses pengajaran misalnya pada saat guru selesai menjelaskan satu bait sajak, atau jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang iya tugaskan pada siswa, setelah selesai sejumlah pertanyaan di jawab oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan dan tentu saja pada saat pengajaran akan di akhiri. Selain guru, siswa dapat pula diminta untuk membuat rangkuman secara lisan. Akan tetapi, jika rangkuman yang dibuat siswa itu salah atau kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.
b)    Membuat ringkasan
Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok yang diajarkan adalah membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali. Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh siswa secara perorangan atau kelompok, dan dapat  dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.

2)    Mengevaluasi
Salah saatu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas.
Bentuk-bentuk evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai berikut :
a)    Mendemonstrasikan keterampilan
Pada akhir satu penggal kegiatan siswa dapat di minta untuk mendemontrasikan keterampilannya misalnya, setelah siswa mengarang prosa atau puisi, guru dapat meminta mereka untuk membacakan dan menjelaskan maksud yang terkandung didalamnya atau setelah guru selesai menerangkan konsep matematika meminta siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
b)    Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Misalnya setelah guru menerangkan persamaan kuadrat, lalu siswa disuruh menyelesaikan soal-soal persamaan.  
c)    Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan suatu demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain. Misalnya, setelah permainan peran (role-playing) selesai, lalu siswa diminta untuk mengemukakan pendapat  dan perasaan mereka tentang peran yang dimainkan.
d)    Soal-soal tertulis
Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa.soal-soal tertulis itu dapat berbentuk uraian,tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
3)    Tindak lanjut
Setelah hasil evaluasi diketahui, guru perlu menindaklanjuti dengan pemberian tugas (PR) atau pengajaran ulang (remedial teaching) untuk lebih memantapkan penguasaan siswa.
LEMBAR LAPORAN HASIL OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Nama Calon Guru       ;Sri multila shifa SPd             .Kelas             :XI SMA
Mata Pelajaran            :Bahasa Inggris                   Pokok Bahasan   :Membuka dan menutup
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai menurut pengamatan anda.
Komponen
Ya
Tidak
Keterangan
A.   Membuka pelajaran
1.    Melakukan apersepsi                                            
2.    Memotivasi siswa
a.    Dengan menggunakan alat peraga
b.    Menimbulkan rasa ingin tahu
c.    Mengemukakan ide yang bertentangan
3.    Membuat kaitan
a.   Memandingkan/mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa.
b.    Membuat kaitan antara kejadian yang ada di masyarakat dengan materi yang diajarkan.
4.    Memberi acuan
a.    Mengemukakan tujuan pelajaran
b.    Mengemukakan pokok-pokok materi yang akan dibahas, serta
c.    Tugas-tugas atau langkah-langkah yang harus dikerjakan (jika ada).
B.   Menutup pelajaran
1.    Meninjau kembali :
a.    Merangkum inti pelajaran
b.    Membuat ringkasan
2.    Mengevaluasi
a.    Pertanyaan lisan, atau
b.    Soal-soal tertulis
c.    Meminta siswa mendemonstrasikan
3.    Tindak lanjut
A remedial teaching, atau
Pemberian tugas (PR)
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat baik

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Baik


                                                                                                  Pengamat,         


(.............wati sumartini...........)







2.3.bagaimana prinsip dalam keterampilan membuka dan menutup
Adapun Prinsip-Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran ini:
Ø  Kebermaknaan Usaha menarik perhatian/memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
Ø  Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas-aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkhinya. Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran serta dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis.
Ø  Fleksibel (penggunaan secara luwes) Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, dapat memudahkan peserta didik mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari. Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
Ø  Antusiasme & kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan Mendorong anak untuk menilai bahwa bahasan yang dipelajari mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan melahirkan respon yang terbuka dan simpatik siswa. .
Prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran dan menutup pelajaran antara lain
1) singkat, padat dan jelas,
2) tidak berbelit-belit,
3) bahasanya mudah dipahami,
4) disertai contoh/ilustrasi secukupnya
5) menarik perhatian
Menurut Marno dan Idris (2008:92-93), ada lima prinsip penggunaan keterampilan membuka pelajaran yaitu:
1. Singkat, padat dan jelas
2. Tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
3. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
4. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
5. Mengikat perhatian anak
Sedangkan menurut Joni (1984:4-5), ada dua prinsip, yaitu:
1)    Bermakna
Usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
2)    Berurutan dan berkesinambungan
Aktifitas-aktifitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkinya. Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran serta dengan tugas-tugasnya akan dikerjakan sebagai tindak lanjut Nampak jelas dan logis.















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya. Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah “kegiatan yang dilakukan oleh untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal – hal yang akan dipelajari.
Menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan dipelajarinya. Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Keterampilan membuka merupakan perbuatan guru untuk memciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Sedangkan keterampilan menutup artinya suatu tindakan yang guru lakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Bahkan untuk pelajaran yang disajikan secara bagian per bagian atau secara keseluruhan. Semuanya itu memerlukan keterampilan guru dalam memebuka dan menutupnya.
3.2 Saran
Dalam sebuah peribahasa disebutkan “Tiada Gading yang Tak Retak” dan juga tidak ada satupun yang sempurna didunia ini Dengan berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi materi, teknik penulisan  , karena kesEmpurnaan hanya milik Allah, begitupun makalah ini yang kami yakin masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran maupun kritik membangun dari semua pihak, Kami harapkan mampu bersikap kooperatif dalam menyikapi perbedaan pandangan serta hubungan timbal balik Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalia. Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan dan sampaikan, terima kasih atas perhatiannya penulis ucapkan

DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Prenada Media Group.
--------------------. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Ali mudlofir,aplikasi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan(ktsp)dan bahan ajar pendidikan islam,jakarta:rajawali pers,2011.
Abdul Majid, M.pd., strategi pembelajaran, (Bandung: PT remaja rosdakarya, 2010),
cet pertama, hal













No comments: