MENGAJAR KELOMPOK KECIL
DAN PERSEORANGAN
WIRDATUL JANNAH
CLASS : 6A
NPM : 136311571
JURUSAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014/2015
LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KELOMPOK KECIL DAN
PERSEORANGAN
Nama :WIRDATUL
JANNAH
Kelas :
6 A
NPM :
136311571
Aspek
yang diamati
|
Deskripsi
Hasil Pengamatan
|
|
A
|
Perangkat
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP)
|
· Guru
menggunakan kurikulum 2013, Tidak terlihat adanya Kurikulum Tingkat
Satuan Pembelajaran (KTSP).
|
|
2. Silabus
|
guru
mengajar sesuai dengan silabus dalam pengajaran, baik itu dari tema, materi,
langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.
|
|
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
|
· Guru tidak terlihat membawa RPP
|
|
B
|
Proses
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Membuka pelajaran
|
· Guru
tidak membuka pelajaran , tetapi langsung meminta siswanya untuk memasang
gambar di papan tulis.
|
|
2. Penyajian materi
|
· guru memasuki
pelajaran dengan bertanya salah satu materi. Misalnya:apa maksud dari
gambarnya,
:
2)
.
|
|
3. Metode pembelajaran
|
· Dalam
proses belajar mengajar guru mengunakan metode Tanya jawab. Dimana antara
siswa dan guru, terjadi interaksi.
|
|
4. Penggunaan bahasa
|
· Selama
melaksanakan proses belajar mengajar guru mengunakan bahasa yang sopan dan
mudah dipahami.
|
|
5. Penggunaan waktu
|
· Guru
sangat memperhatikan, mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sebagai mana
yang diharapkan.
|
|
6. Gerak
|
· Guru
melakukan gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan tangan pada saat memberikan
apresiasi kepada peserta didik selama proses belajar mengajar.
|
|
7. Cara memotivasi siswa
|
· Guru
memotivasi siswa dengan cara selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar
pelajaran kepada siswa dan mengapresisasi jawaban-jawaban peserta didik
seperti ; “jawaban yang bagus” sehingga memotivasi peserta didik untuk aktif
dan ikut berpartisipasi didalam kelas.
|
|
8. Teknik bertanya
|
· Teknik
bertanyanya baik
|
|
9. Teknik penguasaan kelas
|
· Teknik
penguasaan kelasnya baik
|
|
10. Penggunaan media
|
· Dalam
proses belajar mengajar guru menggunakan seperti gambar.
|
|
11. Bentuk dan cara evaluasi
|
· Bentuk
dan cara evaluasi baik
|
|
12. Menutup pelajaran
|
· Sebelum
menutup pelajaran guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan cara
mengajukan pernyataan kepada para siswa tersebut tentang kesimpulan pelajaran
hari itu.
· Setelah
beberapa siswa menjawab pertanyaan atau mengajukan pendapat nya barulah guru
menyimpulkan keseluruhan jawaban dan meteri hari itu.
|
|
C
|
Perilaku
Peserta Pelatihan (Diklat)
|
|
1. Perilaku
siswa di dalam kelas
|
· Sikap
siswa selama proses balajar sangat baik, sopan, menghormati guru yang sedang
mengajar, memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran dan menghargai
pendapat teman-teman nya.
|
|
2. Perilaku
siswa di luar kelas
|
· Tidak
terlihat adanya Perilaku siswa di luar kelas.
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang
guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu;
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar,
2011).
Keterampilan
mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang
guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang
studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan
keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar
(Wongkar, 2011).
Dengan
perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang guru dituntut
untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai sumber
ilmu yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan keterampilan
mengajar yang baik. Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga
penting menguasai beberapa keterampilan mengajar, karena betapapun tingginya
ilmu yang dimiliki oleh seorang guru itu, jika tidak menguasai keterampilan
mengajar, maka akan sulit bagi seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh
guru terseb ut. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar
dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat
mendasar ini (Wongkar, 2011).
Salah
satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil maupun perorangan
akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-siswa,
maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).Dalam hal ini kami berusaha
menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan
professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan?
- Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
- Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud?
- Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dalam kelas?
- Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan?
- Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil
dan perorangan?
- Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
- Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan.
- Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil
dan perorangan.
- Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud.
- Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil
dan perorangan dalam kelas .
- Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan.
- Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan.
Adapun
manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
- Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai
ketrampilan mengajar kelompok dan perorangan.
- Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan
mengembangkan ketrampilan tertentu dalam mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketrampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perseorangan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk
menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan
Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan
pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut
maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa
tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang
dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).
Secara
fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 –
8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa
dengan siswa (Muhidin, 2011).
Mengajar
kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan
menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun
antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran
perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik,
agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik
(Djoeulie, 2010).
B. Peranan Guru
Dalam
pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
1. Organisator Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar
Tugas
guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan
mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan
belajar, dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan
memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan
oleh guru.
2. Sumber Informasi Bagi Siswa
Guru adalah salah satu sumber
informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan guru dapat berupa informasi
mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi lain yang
diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi
dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber,
seperti buku teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.
3. Pendorong Siswa Untuk Belajar
Motivator
Agar siswa mau belajar, maka guru
memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa. Sebagai motivator , guru harus menciptakan
kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam
kelompok kecil dan perorangan
Untuk menjadi motivator belajar guru
hendaknya:
- Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang
pribadinya sehingga upaya memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan
dengan kebutuhan siswa tersebut.
- Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa
agar kepatuhan dan kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
- Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk
melakukan motivasi kepada siswa.
- Memiliki perasaan humor yang positif dan normative
sehingga tetap disegani dan disenangi oleh siswa.
- Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan
siswa.
4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa
serta Pemberian Bantuan Sesuai Kebutuhan Siswa
Guru
mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka,
kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.
5. Penyediaan Materi Dalam
Kesempatan Belajar Bagi Siswa
Guru
juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam pengajaran
kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa dalam
proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga
dapat mengaktualisasikan kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan
tugas atau masalah yang mereka hadapi.
6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban
Yang sama Seperti Siswa
Guru
sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa
berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi
Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
Pada
dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan
lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian
kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan
perorangan hanya mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan
antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan
minat sendiri.
- Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
D.
Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang
bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara
lain.
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil +
Perorangan → Kelas Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar
mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal (kelas besar) untuk
memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
- Pokok bahasan yang akan dipelajari
- Tugas-tugas yang akan dikerjakan
- Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
- Informasi lain yang diperlukan
Setelah
itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar
berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan
tugas-tugas yang mereka kerjakan.
2. Kelas Besar → Kelompok Kecil +
Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam
pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai
pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan,
serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang
diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara
klasikal).
3. Kelas Besar → Perorangan →
Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam
pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran
yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah
mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam
kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara
perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa
diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil
kepada seluruh siswa dalm kelas.
4. Kelas Besar → Perorangan +
Perorangan → Kelas Besar
Proses
belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas
yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara
klasikal).
E. Komponen Ketrampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan.
Komponen keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan terdiri dari:
a. Keterampilan mengadakan
pendekatan pribadi, yang ditampilkan dengan cara:
- Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan
dan perilaku siswa,
- Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang
dikemukakan siswa,
- Merespon secara positif pendapat siswa,
- Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
- Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
- Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa
dengan penuh pengertian, serta
- Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman,
terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
b. Keterampilan mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
- Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan
cara mengerjakannya,
- Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya
kebosanan siswa dalam belajar,
- Membentuk kelompok yang tepat,
- Mengkoordinasikan kegiatan,
- Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan
siswa, serta
- Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
c. Keterampilan membimbing dan
memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan dengan cara:
- Memberi penguatan secara tepat,
- Melaksanakan supervisi proses awal,
- Melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
- Melaksanakan supervisi pemaduan.
d. Keterampilan merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
- Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,
- Merancang kegiatan belajar,
- Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
- Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
(Sofa, 2010).
F. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam
mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya
mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian
perorangan.
- Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam
kelompok kecil dan perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu
merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa
secara pribadi.
Kelebihan dan Kelemahan Dalam
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
- Kelebihan
- Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan
pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal.
- Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap
masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok
untuk siswa.
- Kelemahan
- Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan
siswa.
- Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi
karakter siswa terbatas.
- Kurangnya jiwa social pada siswa.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian
untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa
secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam
melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima
oleh peserta didik.
Dalam
pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
- Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.
- Sumber informasi bagi siswa.
- Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
- Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai
kebutuhan siswa.
- Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
- Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan
siswa.
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud
adalah sebagai berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan
antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan
minat sendiri.
- Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ada
empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan, antara lain:
- Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
- Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas
Besar
- Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
- Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Komponen
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari, keterampilan
mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar,
keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam
mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya
mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian
perorangan.
- Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam
kelompok kecil dan perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu
merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa
secara pribadi.
Kelebihan
mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan pelajaran pada setiap
siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada
setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk
siswa.
Sedangkan
kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan
siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa
terbatas, kurangnya jiwa sosial pada siswa.
B. Saran
Sebagai
calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan
professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Adikara,Irvin. 2008. Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan.(online), (http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)
Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan-dalam-pkr/,diakses 20 Agustus 2011)
Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil,(online), (http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil,(oline), (http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan,(online), (http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)
3 comments:
hi,wirda makalahnya bagus, boleh gak saya bertanya sedikit tentang makalahnya ,bagaimana aplikasi mengajar kelompok kecil disekolah bersangkutan menurutmu ?
hehe makasih yea atas pujiannya,,,?
kalau aplikasi mengajar kelompok kecil tu sangt bagus untuk di terapkan di sekolah ti law kamu mau kmu bsa ambil dari makalah saya,hehehehe...
oke makasih ya wirda izin share .
Post a Comment