Thursday, March 3, 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO OLEH : IDA IKA SYAFITRI (136310942) KELAS : 6A

LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Membuka Dan Menutup Pembelajaran

Name : Ida Ika Syafitri
Class   : 6A
Npm    : 136310942
LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO

NO
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN
A
Perangkat pelatihan / pembelajaran
1
KTSP
Guru menggunakan kurikulum KTSP
2
Silabus
Guru mengajar sesuai silabus, karena di setiap kegiatan yang dilaksanakan guru sesuai dan teratur
3
Rpp
Guru membawa RPP di setiap pertemuan kegiatan pembelajaran, di karenakan guru berikap fokus dan berurutan sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang baik dan benar
B
Proses pelatihan / pembelajaran
1
Membuka pelajaran
Pertama guru memulai pembelajaran dengan member salam, menanyakan kabar, mempersiapkan kondisi kelas, memberi nasehat, menanyakan halhal yang di lakukan siswa ketika liburan, mengabsen siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir beserta alasannya, menanyakan sebab kepada siswa yang tidak hadir pada pertemuan sebelumnya.
2
Penyajian materi
Guru memulai materi dengan apersepsi dan explorasi dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan (who is your favorite idol? Why you like him/her?) Yang sesuai dengan bahan pelajaran yang akan di bahas (descriptive text).
3
Metode pembelajaran
Guru menggunakan metode tanya jawab kepada siswa dalam memulai dan menutup pelaaran.
4
Penggunaan Bahasa
Guru menggunakan bahasa inggris yang lancar dengan pronunciation yang baik.
5
Penggunaan waktu
Penggunaan waktu yang sesuai sehingga sangat efektif dan efisien terhadap proses pembelajaran.
6
Gerak
Guru selalu menggerakkan tubuh dan juga tangan dalam mengajar siswa , tetapi guru tidak perpindah tempat, hanya berdiri di tempat yang sama.
7
Cara Memotivasi Siswa
Motivasi yang di berikan oleh guru sudah cukup baik.
8
Teknik bertanya
Pertanyaan yang di tujukan kepada siswa sesuai dengan materi yang akan di ajarkan ataupun sudah di ajarkan.
9
Teknik penguasaan kelas
Guru menguasai kelas dengan cukup baik dengan tekhnik pengajaran yang menyenangkan walaupun guru tidak melakukan perpindahan tempat tetapi siswa tetap tertarik dalam pembelajaran.
10
Penggunaan media
Belum terlihat adanya media dalam pembukaan dan juga penutup dalam pembelajaran.
11
Bentuk dan cara evaluasi
Guru memberi evaluasi dengan bertanya kepada beberapa siswa setelah belajar.
12
Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan cara membiarkan siswa bertanya dan juga menjawab pertanyaan, selain itu memberikan kuis vocabulary, memberi tugas rumah.
C
Prilaku peserta pelatihan
1
Prilaku siswa di dalam kelas
Siswa sangat bersemangat, aktiv dalam mengikuti pelajaran dan juga partisipasi di dalam kelas.
2
Prilaku siswa diluar kelas
Tidak terlihat perilaku siswa ketika di luar kelas.

PENGAMATAN KONDISI SEKOLAH
No
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Kondisi fisik sekolah
ruangan yang di gunakan sangat kondusif dengan fasilitas yang memadahi.
2
Potensi siswa
siswa memiliki potensi yang luar biasa baik dengan di buktikannya melalui keaktivan siswa dalam berpartisipasi dan menjawab pertanyaan.
3
Potensi guru
Guru memiliki potensi yang tidak kalah dengan siswa, terlihat dalam cara mengajar yang sangat antusias dan menyenangkan.
5
Fasilitas KBM, media
Fasilitas KBM dan media cukup baik.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
“Menurut Richard N. Jensen. (1974) yang dikutip oleh yatiman (1999) dalam Suwarna, M.pd., dkk (2005 : 3), pengajaran mikro didefinisikan sebagai suatu sistem yang memungkinkan seorang calon guru mengembangkan keterampilannya dalam menerapkan teknik mengajar tertentu”. Oleh karena itu, pengajaran mikro ini diberikan kepada mahasiswa agar terlatih dalam berbagai keterampilan dasar  keguruan.
Dengan adanya pembelajaran mikro mahasiswa telah terlatih dan memiliki mental yang cukup baik sebelum mereka dihadapkan praktik pembelajaran di sekolah. Hal tersebut akan tercapai, apabila pengajaran mikro dialaksanakan berulang-ulang sehingga calon guru memperoleh kesiapan mental yang baik. Menurut Wahyudi (2011: 359) “keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks pula yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang berjumlah sangat banyak.”
Terdapat delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan memberikan penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutuppelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil.
Keterampilan dasar mengajar sangat penting dikuasai oleh guru terutama untuk menciptakan suasana belajar yang dinamis, maka pendidik harus merencanakan hal-hal yang dapat membuat siswa tertarik dan siap mental dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Mengenai hal ini, guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan terhadap pelajaran, baik yang panjang ataupun yang pendek, bagianbagian yang kecil dari bahan keseluruhan atau bagian demi bagian suatu konsep. Dapat juga dilakukan terhadap anak didik yang merupakan kelompok kecil, individu ataupun kelompok besar (Syaiful Bahri Djamarah, 2010:138-139).
Dengan keterampilan tersebut dapat membantu guru menyiapkan mental siswa sebelum mengikuti pelajaran dan memicu minat serta pemusatan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Hal tersebut tercakup dalam keterampilan membuka dan menutup pembelajaran yang akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru tertama dalam keterampilan membuka dan menutup pelajaran seperti :
1.      Apakah pengertian keterampilan membuka pelajaran?
2.      Apakah pengertian keterampilan menutup pelajaran?
3.      Apakah tujuan-tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
4.      Apakah komponen-komponen yang ada dalam keterampilan membuka dan menutup pelajaran?













BABII
PEMBAHASAN
2.1  Hakikat Serta Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran.
Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan membuka pembelajran dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa agar ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan memicu minat serta pemusatan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran.
Menutup pelajaran merupakan kegiatan dan peryataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Kegiatan menutup pelajaran juga dapat dilakukan pada akhir setiap penggal kegiatan, misalnya mengakhiri diskusi, tanya jawab, menindaklanjuti pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa dan lain-lainnya.
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya merangkum atau membuat garis besar meteri yang baru saja dibahas, mengkonsolidasikan perhatian siswa pada hal-hal pokok dalam pelajaran yang sudah dipelajari, dan mengorganisasikan semua kegiatan ataupun pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi pelajaran itu.

2.2  Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.
A.    Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Pada setiap awal pelajaran guru harus melakukan kegiatan “membuka dan menutup pelajaran”. Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:
1.      Membangkitkan perhatian/ minat siswa
Dalam upaya membangkitkan perhatian dan minat siswa untuk mengikuti hal-hal yang akan dipelajari, ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru antara lain:
a)      Variasi gaya mengajar guru
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan sikap dan gaya mengajar guru. Seorang guru yang mengajar dengan duduk saja atau hanya berdiri saja atau hanya berdiri di sudut tanpa banyak gerak akan membuat siswa mengantuk. Sebaiknya, guru memvariasi gaya mengajar, misalnya dengan berdiri di tengah-tengah kemudian berjalan ke belakang atau ke samping dengan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasa. Juga variasi dalam penggunaan suara dan intonasi, dalam cara masuk kelas, dan sebagainya. Gerak tubuh/tanggan serta ekspresi muka sangat membantu untuk menarik perhatian siswa, asalkan semuanya bermakna.
b)      Penggunaan alat bantu
Jika guru hanya berbicara terus tanpa menulis di papan tulisa atau menunjukan sesuatau pada siswa, maka siswa akkan menjadi bosan. Agar siswa tertarik, hendaknya menggunakan alat bantu seperti gambar, model, skema, surat kabar, dan sebagainya.
c)      Variasi dalam pola interaksi
Pola interaksi yang monotpn antara guru-siswa(G—S), misalnya guru menerangkan-siswa mendengarkan atau guru bertanya dan murid menjawab, biasanya tidak berhasil memikat perhatian siswa untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu adanya variasi dalam pola interaksi.  Variasi pola interaksi itu anatara lain dapat dikembangkan antara lain:
Guru                Guru                            Guru

        Siswa     Siswa     Siswa    Siswa         Siswa          Siswa
Dalam interaksi diatas, guru menayakan sesuatu kemudian siswa langsung menjawab;  atau guru memberikan pertanyaan atau permasalahan untuk dipecahkan, kemudian siswa mengadakan diskusi kecil (power two); atau guru menujukan tugas kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu di muka kelas dan siswa lainnya memberikan tanggapan.
2.      Menimbulkan motivasi
Dalam mengikuti pelajaran, ada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, tetapi ada juga yang bermotivasi rendah. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung motivasi siswa dapat berubah-ubah yang disebabkan oleh factor eksternal, seperti kondisi dan cara belajar yang menjenuhkan, sulit diikuti, tidak menarik, dan lain sebagainya.  Ada berbagai cara untuk menimbulkan moyivasi belajar pada siswa, antara lain:
a.       Bersemangat dan atusias
Guru yang keliahatanya tidak segar, gerak lamban, dan suara lirih serta kurang hangat, akan mengaruhi siswa dalam belajar. Karena itu, guru hendaknya bersikap ramah, antusias, dan penuh semangat.
b.      Menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat menimbulkan motivasi yang kuat dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan pada diri siswa.  Menceritakan suatu peristiwa actual yang menimbulkan pertanyaan atau menunjukan model atau gambar yang meranngsang siswa untuk berpikir merupakan cara-cara yang dapat digunakan. Ini jauh lebih efektif daripada meberikan ancaman.
c.       Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan.
d.      Memerhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa.

3.      Meberikan Acuan atau Struktur
Dalam membuka pelajaran, guru hendaknya mengemukakan secara singkat kompetensi dasar dan hal-hal yang diperlukan agar siswa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan cara-cara yang akan ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Cara memberikan acuan atau struktur dapat dilakukan guru abtara lain dengan:
1)      Mengemukakan kompetensi dasar, indicator hasil belajar, dan batas-batas tugas.
2)      Memberikan petunjuk atau saran langkah-langkah kegiatan.
3)      Mengajukan pertanyaan pengarahan.
4.      Menunjukan kaitan
Dalam proses belajar mengajar, penting sekali mengintergrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Apabila seorang guru akan menjelaskan materi baru, hendaknya dikaitkan dengan materi yang telah diketahui oleh siswa atau dengan pengalaman siswa yang sudah ada, atau dengan minat kebutuhan siswa. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
1)      Mencari batu loncatan
Peril ditegaskan bahwa bahan apersepsi ini perlu dipikirkan dan direncanakan karena merupakan batu loncatan untuk mengetahui pengalaman baru. Misalnya guru saat menjelaskan bersuci dalam beribadah, ia perlu memikirkan kapan dan dimanakah siswa harus melakukan bersuci dalam beribadah dan hubungannya bersuci dengan ibadah.
2)      Mengusahan kesinambungan
Sebelum memulai pelajaran baru, guru dapat meninjau kembali inti yang lalu atau dapat meninjau kembali inti pelajaran yang lalu atau meminta siswa untuk meringkas, kemudian baru membuat kajian dengan pelajaran baru. Misalnya saat akan menjelaskan perkalian, guru harus mengetahui kemampuan setiap siswa tentang penjumlahan sebagai prasyarat membahas perkalian.
3)      Membandingkan atau mempertimbangkan
Cara yang efektiff adalah dengan membandingkan atau mempertimbangkan antara pengetahuan lama dengan pengetahuan baru. Misalnya “dalam pengajaran yang lalu yang sudah kita pelajari taentang ‘jual beli yang diperbolehkan’ adalah  begini .............. sekarang kita bicarakan tentang ‘jual beli yang dilarang’ adalah begini ............
B.     Komponen Keterampilan Mentup Pelajaran
Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan belajar, guru harus melakukan kegiatan mentup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang sudah dipelarjari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran abatar lain:
1.      Meninjau kembai
Guru meninjau kembali apakah inti pelajaran yang telah diajarankan itu sudah dikusi oleh siswa atau belum. Adapun cara meninjau kembali adalah:
a.       Merangkum inti pelajaran
b.      Membuat ringkasan
2.      Mengevalusi
Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu yang sudah dajarkan, guru melakukan penilaian/ evalusai. Bentuk-bentuk evaluasi itu adalah sebagai berikut:
a.       Mendemonstrasikan keterampilan
b.      Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
c.       mengekspresikan pendapat siswa sendiri
d.      sosal-soal tertulis atau lisan.
3.      Memberikan dorongan psikologi atau social
Unsur manuasiawi dalam interaksi guru-siswa adalah saling menghargai dan memberikan dorongan psikologi atau sosiall yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dapat dilakukan guru dalam setiap akhir pelajran dengan kata-kata pujian. Memberikan dorongan psikologi atau sosial dapat dilakukan dengan cara antara lain;
a.       Memuji hasil yang dicapai oleh siswa dengan memberikan kata pujian atau hadiah
b.      Mendorong untuk lebih semangat belajar mencaapai kompetensi yang lebih tinggi dengan menunjukkan pentingnya materi yang dipelajari
c.       Memberikan harapan-harapan positif terhadap kegiatan belajar yang baru saja dilaksanakan
d.      Meyakinkan akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap  keberhasilan pencapaian kompetensi belajar dalam menumbuhkan rasa percaya diri.

















BABIII
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar guru adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional
Keterampilan Dasar Mengajar salah satunya adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan menutup pelajaran merupakan kegiatan dan peryataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Pada setiap awal pelajaran guru harus melakukan kegiatan “membuka dan menutup pelajaran”. Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: Membangkitkan perhatian/ minat siswa, Menimbulkan motivasi, Meberikan Acuan atau Struktur, Menunjukan kaitan. Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan belajar, guru harus melakukan kegiatan mentup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang sudah dipelarjari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran abatar lain: Meninjau kembai, Mengevalusi, dan Memberikan dorongan psikologi atau social













DAFTAR PUSTAKA
Aril,Zainal.2010.Micro Teaching.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Darmadi, Hamid.2009.Kemampuan Dasar Mengajar.Bandung:Alfabeta

2 comments:

Okaendah.s said...

Assalamualaikum. .
saya mau bertanya, bagaimana dengan guru yang pertama masuk kelas lansung memberikan pertanyaan yang membuat siswa kaget dan takut sedangkan guru tersebut tidak memberikan salam, bagaimana pendapat anda.?

Unknown said...

Menurut saya, dalam kasus ini, guru tersebut dapat dikatakan gagal dalam mengajar karena guru tidak melakukan keterampilan membuka pelajaran sedangkan dalam pembelajaran yang efektiv, guru harus memiliki 8 keterampilan dasar mengajar termasuk keterampilan membuka pelajaran. Guru tidak mengucapkan salam ketika membuka kelas sangat berdampak pada nilai kesopoanan guru. Membuka pelajaran sangat penting untuk menyiapkan peserta didik sebelum memasuki pelajaran dengan cara mengaitkan pengalaman dengan pelajaran yang akan di pelajari sehingga guru mampu memusatkan perhatian peserta didik untuk belajar. Sehingga jika guru tidak melakukan pembukaan dalam pembelajaran, siswa tidak fokus dalam belajar dan proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar karena keterampilan membuka pelajaran sangat menentukan keterampilan" yang lain.