Thursday, March 3, 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI VIDEO OLEH : MARTIANA SARI (136311468) KELAS : 6A

      Tugas Individu                                                                Dosen Pengasuh
     Micro Teaching                                                               Marhamah, M.Ed

LAPORAN HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS


DISUSUN OLEH
Martiana Sari
136311468



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
T.A 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “LAPORAN HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS”, guna memenuhi tugas pada mata kuliah Micro Teaching.
Dalam membuat makalah ini kami telah banyak mendapatkan bimbingan, informasi, dan saran dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan yaitu :
·         Pengarahan langsung oIeh Ibu Marhamah, M.Ed selaku guru pembina mata kuliah Micro Teaching
·         Penyedian sumber-sumber referensi yang terkait dengan makalah ini.
·         Orang tua yang mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.




                                                                     Pekanbaru,   04 Maret 2016
                                                                                                                                                                       
                                                                                     Penulis

                                               



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................       
DAFTAR ISI ........................................................................................        

BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah .......................................................      
1.2  Rumusan Masalah .................................................................      
1.3 Tujuan Makalah .....................................................................     

BAB II. PEMBAHASAN
   2.1  Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas....................       
2.2    Komponen-komponen Keterampilan Mengelola Kelas.....       
2.3    Peran Guru dalam Mengelola Kelas..................................       
2.4    Cara Pengelolaan Kelas yang Baik ...................................
2.5    Laporan Hasil Obeservasi ................................................        
           
BAB III. PENUTUP
             3.1 Kesimpulan .....................................................................           
             3.2 Saran ..............……....………………………………….           

DAFTAR PUSTAKA            .......................................................................






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran (instruksional) atau dapat pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila pengaturan kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar.
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurang serasian antara tugas, dan sarana atau alat atau terputusnya keinginan dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka akan terjadi gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik gangguan sifat sementara maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat berifat sementara sehinngga perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi (kemampuan kedisiplinan), akan tetapi gangguan dapat pula bersifat cukup serius dan terus menerus sehingga diperlukan kemampuan meremedial. Disiplin itu sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai bila guru mampu mengatur siswa dan saran pembelajaran serta megendalikannya dalam suasana yang sangat menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan interprsonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik sama peserta didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Keterampilan dasar dalam mengajar siswa sangat diperlukan oleh guru  agar interaksi antara guru dan siswa bisa berjalan dengan baik dan siswa tidak merasa tertekan saat belajar sehingga pelajaran dapat ditangkap secara maksimal. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tidak hanya ditentukan oleh  faktor-faktor yang berhubungan dengan proses pembelajaran saja, melainkan juga ditentukan oleh keterampilan pengelolaan kelas yang dikuasainya. Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan Mengelola kelas terbagi menjadi dua jenis keterampilan yaitu: Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk melatih kemampuan seorang guru dalam mengelola kelas dapat melalui dua cara, yaitu melalui pengalaman dan melalui belajar. Oleh karena itu, makalah ini dibuat agra kita memahami dan mampu mengelola kelas dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah
1)   Apa pengertian dari keterampilan mengelola kelas ?
2)   Apa saja komponen-komponen keterampilan mengelola kelas ?
3)   Bagaimana peran guru dalam mengelola kelas ?
4)   Bagaimana cara pengelolaan kelas yang baik ?
5)   Bagaimana hasil observasi video keterampilan mengelola kelas ?



1.3 Tujuan Makalah
Tujuan Teoritik
Dengan penulisan makalah ini secara teoritik akan dapat menambah wawasan pembaca mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan keterampilan dasar mengajar khususnya keterampilan mengelola kelas.
Tujuan Praktik
Dengan memahami makalah ini dan kemudian pembaca mampu mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan khususnya pada mata kuliah micro teaching.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas secara umum adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Sedangkan pengertian pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1)      Berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach), pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa. Guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat. Otoritas guru tidak sepenuhnya, guru memang mempunyai hak kekuasaan, namun ada pemegang kekuasaan di atas guru misalnya kepala sekolah, dan lain-lain.
2)      Berdasarkan pendekatan permisif (permissive approach), pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa dalam melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Fungsi guru adalah menciptakan kondisi siswa agar merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
3)      Berdasarkan pendekatan modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelas adalah upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan perilaku yang bersifat positif dari siswa dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa.
`Tidak ada pendekatan-pendekatan yang paling baik, tetapi pendekatan-pendekatan ini akan menjadi pendekatan paling baik pada saat situasi yang tepat.



2.2  Komponen-komponen Pengelolaan kelas
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1)   Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
(1)   Menunjukkan Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir di tengah mereka. Kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut :
a)    Memandang Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
b)   Memberikan Pernyataan   
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun yang lain.  Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c)    Gerak Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah.
d)   Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan dan Ketidak-acuan Siswa
Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk teguran. Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat. Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.

(2)  Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a)    Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu.
Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
b)   Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.
Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.



(3)  Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapatdilaksanakan dengan cara :
a)    Menyiagakan Siswa
Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan ataupun topik pelajarannya. Hal ini bertujuan  untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya: “coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang?”.
b)   Menuntut Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa.
(4)  Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari pada siswa. Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
(5)  Menegur
Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau kelompok dalam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
-       Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada tingkah lakunya yang menyimpang
-       Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.
-       Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
-       Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan
(6)  Memberi Penguatan
 Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara:
a)    Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
b)   Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.

2)   Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal
 Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah :
a.     Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b.    Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
-   Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas.
-   Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.
c.       Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.

2.3  Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas
a.    Secara umum peran guru dalam mengelola kelas yaitu:
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
b.    Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan tata tertib kelas.
c.    Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
Menurut Darmadi (2010:6-7) ada beberapa peran guru dalam pengelolaan kelas yaitu:
a)    memelihara lingkungan fisik kelas
b)   mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan sosial siswa dalam kelas
c)    mampu memimpin kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Dalam mengelola kelas sering ditemui kendala-kendala  yang  dapat menghambat  terjadinya proses pembelajaran yang efesien dan efektif. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif  selain menerapkan prinsip-prinsip pengelola juga kiat-kiat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu:
a) guru tidak boleh campur tangan yang berlebihan terhadap siswa.
b) guru jangan sampai kehilangan konsentrasi yang dapat menimbulkan   kesenyapan  atau pembicaraan terhenti tiba-tiba.
c)    menghindari ketidaktepatan menandai dan mengakhiri  suatu kegiatan atau guru harus tepat waktu.
d)   guru harus dapat mengelola waktu karena berkaitan dengan disiplin diri siswa.
e)    memberikan penjelasan yang jelas, sederhana, sistematis dan tidak bertele-tele.
       Manajemen pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut.
(1)     Menetapkan aturan kelas (class routine)
     Kita mengetahui bahwa kebiasaan tiap siswa berbeda. Seorang guru tidak boleh menyalahkan atau membenci  siswa karena kebiasaan mereka karena kebiasaan baik dan buruk diperoleh dari pengalaman di jenjang pendidikan sebelumnya dan lingkungan siswa berada. Sehingga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik dengan melalui pemberian aturan saat proses pembelajaran terutama pada awal pertemuan pembelajaran sehingga terjadi kesepakatan antara siswa dan guru.
(2)     Memulai kegiatan tepat waktu (getting started)
     Dalam memulai suatu materi pembelajaran diperlukan ketepatan waktu bagi guru maupun siswa (masalah keterlambatan telah diatur pada saat menetapkan aturan kelas) sehingga pembelajaran efektif dan tidak ada waktu yang terbuang banyak.
(3)     Mengatur pelajaran (managing the lesson)
     Proses pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan menjaga agar proses kegiatan berjalan lancer dan tidak mengalami gangguan atau hambatan. Guru harus mengoptimalkan keikutsertaan siswa, kesempatan melakukan, penggunaan peralatan, serta mengorganisir pembagian kelompok, tidak terlalu banyak ceramah sehingga siswa tidak jenuh.
(4)     Mengelompokkan siswa (grouping the student)
     Pada saat meembahas materi tertentu, diperlukan juga siswa harus berkelompok agar mereka  dapat bekerja sama dan tidak individualis. Kadang-kadang diperlukan adanya ketua kelompok sehingga ketua tersebut dapat memanage dirinya sendiri dan teman-temannya.
(5)     Mengakhiri pelajaran (ending the lesson)
     Pada akhir pelajaran diharapkan siswa memiliki kesan yang baik selama kegiatan berlangsung sehingga siswa selalu mengingat hal-hal yang berupa pengalaman selama kegiatan. Maka dari itu, seorang guru harus membuat klimaks naik pada saat pertemuan sehingga siswa berharap adanya kegiatan lanjut yang lebih menarik pada pertemuan berikutnya.
2.4  Cara Pengelolaan Kelas yang Baik
Menurut Bobbi De Potter, dkk.(2000) terdapat beberapa modalitas dalam resep pengelolaan pembelajaran di kelas, yaitu:
1.    Dari dunia mereka ke dunia kita
Membuat rencana pengajaran yang dapat mengerti minat, hasrat, dan pikiran atau dunia anak.
2.    Cermati modalitas V-A
Mencermati modalitas yang dimiliki oleh siswa apakah visual, auditorial. Akan tetapi, karena siswa yang ada didalam kelas itu banyak dan beragam modalitasnya, tentu saja seorang guru harus mengkombinasikan ketiga modalitas tersebut dalam proses pembelajaran atau sekurang-kurangnya menggunakan salah satunya secara bergiliran.
3.    Model kesuksesan dari sudut pandang perancang
Rencana pengajaran untuk mempersiapkan siswa belajar dengan penuh kehangatan dan antusias karena segalanya bertujuan.
4.    Penggunaan metafora, perumpamaan, dan sugesti
Proses belajar yang menggunakan symbol-simbol yang mempunyai makna atau kecocokan dengan pengalaman sebelumnya dan atau memberi bayangan yang mudah diingat untuk mempermudah dalam belajar.
2.5  Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi

No 
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
1. Kurikulum 2013
Dalam step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Silabus
Dalam step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan silabus yang digunakan dalam pembelajaran
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan RPP yang digunakan dalam pembelajaran.
B
Proses Pelatihan/Pembelajaran
1. Membuka pelajaran
Guru memulai pelajaran dengan pemberian salam dan murid menjawab salam.
2. Penyajian materi
Guru memberikan materi kepada siswa/i dengan mengerjakan latihan yang terdapat didalam textbook.
3. Metode pembelajaran
Guru menggunakan metode pembelajaran yaitu ceramah.
4. Penggunaan bahasa
Guru menggunakan tata bahasa yang baik sehingga siswa/i dapat memahami informasi dengan baik apa yang disampaikan oleh guru.
5. Penggunaan waktu
Guru menggunakan waktu dalam keterampilan mengelola kelas selama 08:40.
6. Gerak
Guru tidak hanya duduk saja dikelas tapi guru tersebut mengelilingi kelas, memperhatikan yang dikerjakan oleh siswa dan memeriksa kondisi siswa dikelas selama pembelajaran berlangsung.
7. Cara memotivasi siswa
Guru memberikan motivasi sehingga membuat peserta didik dapat aktif dan semangat selama pembelajaran berlangsung.
8. Teknik bertanya
Guru memberikan pertanyaan berdasarkan latihan yang dikerjakan oleh siswanya dan meminta siswanya untuk menjawab.
9. Teknik penguasaan kelas
Guru dapat menguasai kelas dengan baik sehingga tidak terjadi keributan didalam kelas karena guru dapat mengontrol siswanya dengan baik.
10. Penggunaan media
Guru hanya menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis dan juga buku sebagai sumber utama media pelajaran.
11. Bentuk dan cara evaluasi
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.
12. Menutup pelajaran
Dalam step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan tindakan mengakhiri pelajaran dikelas.
Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
1. Perilaku siswa di dalam kelas
Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas dan siswa juga terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.
2. Perilaku siswa di luar kelas
Guru tidak mengadakan pembelajaran diluar kelas.




BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
 Pengelolaan kelas secara umum adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Komponen dalam pengelolaan kelas dibagi menjadi 2 yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dan Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Peran guru dalam pengelolaan kelas secara umum yaitu mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab, membangun pemahaman siswa, dan menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku. Cara pengelolaan kelas yang baik yaitu dari dunia mereka ke dunia kita, cermati modalitas video-auditorial, model kesuksesan dari sudut pandang perancang, dan Penggunaan metafora, perumpamaan, dan sugesti.
3.2    Saran
Sebagai guru dan calon guru perlu memahami dan mampu mengaplikasikan bagaimana cara mengelola kelas yang baik agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien sehingga siswa merasa nyaman dan optimal selama proses kegiatan belajar-mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal akan tercapai, apabila guru mampu mengatur siswa dengan suasana pengajaran yang serasi serta mengendalikan suasana belajar siswa yang menyenangkan.







DAFTAR PUSTAKA

3 comments:

Eka Puspita Bise said...

Apa tujuan keterampilan mengelola kelas

Unknown said...

Menurut saya tujuan dari pengelolaan kelas yaitu
1)agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
2)menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
3)untuk mengatur KBM secara sistematis

Eka Puspita Bise said...

Makasih martiana sari