Tugas Individu
Dosen Pengasuh
Micro Teaching Marhamah, M.Ed
LAPORAN HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
DISUSUN OLEH
Martiana Sari
136311468
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “LAPORAN HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS”, guna
memenuhi tugas pada mata kuliah Micro Teaching.
Dalam membuat makalah ini kami telah banyak mendapatkan bimbingan, informasi, dan saran dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan yaitu :
·
Pengarahan langsung oIeh Ibu Marhamah, M.Ed selaku guru pembina mata kuliah Micro
Teaching
·
Penyedian sumber-sumber referensi yang terkait dengan makalah ini.
·
Orang tua yang mendukung dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan
demikian, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Pekanbaru, 04 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR
ISI ........................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Makalah .....................................................................
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keterampilan Mengelola Kelas…....................
2.2
Komponen-komponen
Keterampilan Mengelola Kelas.....
2.3
Peran
Guru dalam Mengelola Kelas..................................
2.4
Cara
Pengelolaan Kelas yang Baik ...................................
2.5
Laporan
Hasil Obeservasi ................................................
BAB
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.....................................................................
3.2 Saran
..............……....………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA
.......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah
adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi
dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki kondisi belajar yang
optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran
pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pengaturan yang
berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran (instruksional) atau dapat pula
berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila pengaturan
kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar berlangsung secara
optimal pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja
akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar.
Kondisi belajar yang optimal dicapai
jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikanya
dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Akan
tetapi apabila terdapat kekurang serasian antara tugas, dan sarana atau alat
atau terputusnya keinginan dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan
pemenuhanya maka akan terjadi gangguan terhadap proses belajar
mengajar. Baik gangguan sifat sementara maupun sifat yang serius atau
terus menerus. Gangguan dapat berifat sementara sehinngga perlu dikembalikan
ke dalam iklim belajar yang serasi (kemampuan kedisiplinan), akan tetapi
gangguan dapat pula bersifat cukup serius dan terus menerus sehingga diperlukan
kemampuan meremedial. Disiplin itu sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan
kelas yang efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai bila guru
mampu mengatur siswa dan saran pembelajaran serta megendalikannya dalam suasana
yang sangat menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan
interprsonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik sama
peserta didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan
kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses pembelajaran yang
efektif.
Keterampilan
dasar dalam mengajar siswa sangat diperlukan oleh guru agar interaksi
antara guru dan siswa bisa berjalan dengan baik dan siswa tidak merasa tertekan
saat belajar sehingga pelajaran dapat ditangkap secara maksimal. Keberhasilan
seorang guru dalam mengajar tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor
yang berhubungan dengan proses pembelajaran saja, melainkan juga ditentukan
oleh keterampilan pengelolaan kelas yang dikuasainya. Keterampilan
mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal. Keterampilan Mengelola kelas terbagi menjadi dua jenis
keterampilan yaitu: Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dan keterampilan yang berhubungan
dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Tujuan pengelolaan kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk melatih kemampuan
seorang guru dalam mengelola kelas dapat melalui dua cara, yaitu melalui
pengalaman dan melalui belajar. Oleh karena itu, makalah ini dibuat agra kita
memahami dan mampu mengelola kelas dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa pengertian dari keterampilan mengelola kelas ?
2)
Apa saja komponen-komponen keterampilan mengelola kelas ?
3)
Bagaimana peran guru dalam mengelola kelas ?
4)
Bagaimana cara pengelolaan kelas yang baik ?
5)
Bagaimana hasil observasi video keterampilan mengelola kelas ?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan Teoritik
Dengan penulisan makalah ini secara teoritik akan dapat menambah wawasan
pembaca mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan keterampilan dasar
mengajar khususnya keterampilan mengelola kelas.
Tujuan Praktik
Dengan memahami makalah ini dan kemudian pembaca mampu mengaplikasikannya
dalam dunia pendidikan khususnya pada mata kuliah micro teaching.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas secara umum adalah
penciptaan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat berlangsung
secara optimal. Sedangkan pengertian pengelolaan kelas (classroom management)
berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1) Berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach),
pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa.
Guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan
disiplin secara ketat. Otoritas guru tidak sepenuhnya, guru memang mempunyai
hak kekuasaan, namun ada pemegang kekuasaan di atas guru misalnya kepala
sekolah, dan lain-lain.
2) Berdasarkan pendekatan permisif (permissive approach),
pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan
kepada siswa dalam melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan apa yang mereka
inginkan. Fungsi guru adalah menciptakan kondisi siswa agar merasa aman untuk
melakukan aktifitas di dalam kelas.
3)
Berdasarkan
pendekatan modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelas adalah upaya untuk
mengembangkan dan memfasilitasi perubahan perilaku yang bersifat positif dari
siswa dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki
perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa.
`Tidak ada pendekatan-pendekatan yang paling baik,
tetapi pendekatan-pendekatan ini akan menjadi pendekatan paling baik pada saat
situasi yang tepat.
2.2 Komponen-komponen Pengelolaan
kelas
Keterampilan mengelola kelas
dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1)
Keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat preventif)
(1) Menunjukkan
Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada
siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah
dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir di tengah mereka. Kesan
ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut :
a)
Memandang
Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan
melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta interaksi antarpribadi yang dapat
ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan
menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru meliput keterlibatan
siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi
respon baik terhadap kelompok maupun individu.
b)
Memberikan
Pernyataan
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan
siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun yang
lain. Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru
bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon
terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi
guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh
: “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c)
Gerak
Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil
atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang
diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah
dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau member
kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian
kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar,
mengalami frustasi atau sedang marah.
d)
Memberikan
Reaksi Terhadap Gangguan dan Ketidak-acuan Siswa
Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau
menunjukkan ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk teguran. Dengan
adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan
pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat. Teguran
haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula sehingga
dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
(2) Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru
membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang
sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a)
Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa
atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan kelompok siswa atau
individu.
Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan
kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar
atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
b)
Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan,
pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia
memimpin kegiatan siswa yang lain.
Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan
bahwa guru menguasai kelas.
(3) Memusatkan
Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahankan
apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas
yang dilaksanakan. Hal ini dapatdilaksanakan dengan cara :
a)
Menyiagakan
Siswa
Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru
menyampaikan pertanyaan ataupun
topik pelajarannya. Hal ini bertujuan
untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya: “coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti
gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang
tanahnya gersang?”.
b)
Menuntut
Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh
kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa
dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada siswa untuk memperagakan,
melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang jelas dari guru
mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan
pusat perhatian siswa.
(4) Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan
petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi
kebingungan dari pada siswa. Petunjuk yang diberikan harus bersifat
langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan
tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
(5) Menegur
Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu
kelas atau kelompok dalam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal.
Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
-
Tegas dan
jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada tingkah lakunya yang
menyimpang
-
Menghindari
peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.
-
Menghindari
ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
-
Guru dan
siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi
hanya sifatnya mengingatkan
(6) Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk
mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu
temanya. Yaitu dengan cara:
a)
Guru dapat
memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan
”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan
perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
b)
Guru dapat
memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku yang
wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.
2)
Keterampilan
yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan
dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang
berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang
sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah,
atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru
apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa di dalam kelas. Namun,
pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk
tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut
adalah :
a.
Modifikasi
tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami
masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b.
Guru dapat
menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
-
Memperlancar
tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan
tugas.
-
Memelihara
kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan semangat siswa dan
menangani konflik yang timbul.
c.
Menemukan
dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan
seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia
mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku
tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.
2.3 Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas
a. Secara umum peran guru dalam mengelola kelas yaitu:
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
b. Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya
dengan tata tertib kelas.
c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah
laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
Menurut Darmadi (2010:6-7) ada beberapa peran guru dalam pengelolaan kelas
yaitu:
a) memelihara lingkungan fisik kelas
b) mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan sosial siswa dalam kelas
c) mampu memimpin kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Dalam mengelola kelas sering ditemui kendala-kendala yang dapat menghambat terjadinya proses pembelajaran yang efesien dan efektif. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif selain menerapkan prinsip-prinsip pengelola juga kiat-kiat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu:
a) guru tidak boleh campur tangan yang berlebihan terhadap siswa.
b) guru jangan sampai kehilangan konsentrasi yang dapat menimbulkan kesenyapan atau pembicaraan terhenti tiba-tiba.
Dalam mengelola kelas sering ditemui kendala-kendala yang dapat menghambat terjadinya proses pembelajaran yang efesien dan efektif. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif selain menerapkan prinsip-prinsip pengelola juga kiat-kiat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu:
a) guru tidak boleh campur tangan yang berlebihan terhadap siswa.
b) guru jangan sampai kehilangan konsentrasi yang dapat menimbulkan kesenyapan atau pembicaraan terhenti tiba-tiba.
c)
menghindari
ketidaktepatan menandai dan mengakhiri suatu kegiatan atau guru harus
tepat waktu.
d)
guru harus
dapat mengelola waktu karena berkaitan dengan disiplin diri siswa.
e)
memberikan
penjelasan yang jelas, sederhana, sistematis dan tidak bertele-tele.
Manajemen
pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkah-langkah
sebagai berikut.
(1)
Menetapkan
aturan kelas (class routine)
Kita
mengetahui bahwa kebiasaan tiap siswa berbeda. Seorang guru tidak boleh
menyalahkan atau membenci siswa karena kebiasaan mereka karena kebiasaan
baik dan buruk diperoleh dari pengalaman di jenjang pendidikan sebelumnya dan
lingkungan siswa berada. Sehingga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik
dengan melalui pemberian aturan saat proses pembelajaran terutama pada awal
pertemuan pembelajaran sehingga terjadi kesepakatan antara siswa dan guru.
(2)
Memulai
kegiatan tepat waktu (getting started)
Dalam memulai suatu materi
pembelajaran diperlukan ketepatan waktu bagi guru maupun siswa (masalah
keterlambatan telah diatur pada saat menetapkan aturan kelas) sehingga
pembelajaran efektif dan tidak ada waktu yang terbuang banyak.
(3)
Mengatur
pelajaran (managing the lesson)
Proses
pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan menjaga agar proses kegiatan
berjalan lancer dan tidak mengalami gangguan atau hambatan. Guru harus
mengoptimalkan keikutsertaan siswa, kesempatan melakukan, penggunaan peralatan,
serta mengorganisir pembagian kelompok, tidak terlalu banyak ceramah sehingga
siswa tidak jenuh.
(4)
Mengelompokkan
siswa (grouping the student)
Pada saat
meembahas materi tertentu, diperlukan juga siswa harus berkelompok agar
mereka dapat bekerja sama dan tidak individualis. Kadang-kadang
diperlukan adanya ketua kelompok sehingga ketua tersebut dapat memanage dirinya
sendiri dan teman-temannya.
(5)
Mengakhiri
pelajaran (ending the lesson)
Pada akhir
pelajaran diharapkan siswa memiliki kesan yang baik selama kegiatan berlangsung
sehingga siswa selalu mengingat hal-hal yang berupa pengalaman selama kegiatan.
Maka dari itu, seorang guru harus membuat klimaks naik pada saat pertemuan
sehingga siswa berharap adanya kegiatan lanjut yang lebih menarik pada
pertemuan berikutnya.
2.4 Cara Pengelolaan Kelas yang Baik
Menurut
Bobbi De Potter, dkk.(2000) terdapat beberapa modalitas dalam resep pengelolaan
pembelajaran di kelas, yaitu:
1. Dari dunia mereka ke dunia kita
Membuat rencana
pengajaran yang dapat mengerti minat, hasrat, dan pikiran atau dunia anak.
2. Cermati modalitas V-A
Mencermati
modalitas yang dimiliki oleh siswa apakah visual, auditorial. Akan tetapi,
karena siswa yang ada didalam kelas itu banyak dan beragam modalitasnya, tentu
saja seorang guru harus mengkombinasikan
ketiga modalitas tersebut dalam proses pembelajaran atau sekurang-kurangnya
menggunakan salah satunya secara bergiliran.
3. Model kesuksesan dari sudut pandang
perancang
Rencana
pengajaran untuk mempersiapkan siswa belajar dengan penuh kehangatan dan
antusias karena segalanya bertujuan.
4. Penggunaan metafora, perumpamaan, dan
sugesti
Proses belajar yang
menggunakan symbol-simbol yang mempunyai makna atau kecocokan dengan pengalaman
sebelumnya dan atau memberi bayangan yang mudah diingat untuk mempermudah dalam
belajar.
2.5 Laporan Hasil Observasi
Laporan
Hasil Observasi
No
|
Aspek
yang diamati
|
Deskripsi
Hasil Pengamatan
|
A
|
Perangkat
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Kurikulum 2013
|
Dalam
step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan kurikulum yang digunakan dalam
pembelajaran.
|
|
2.
Silabus
|
Dalam
step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan silabus yang digunakan dalam
pembelajaran
|
|
3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
|
Dalam
step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan RPP yang digunakan dalam
pembelajaran.
|
|
B
|
Proses
Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1.
Membuka pelajaran
|
Guru
memulai pelajaran dengan pemberian salam dan murid menjawab salam.
|
|
2.
Penyajian materi
|
Guru
memberikan materi kepada siswa/i dengan mengerjakan latihan yang terdapat didalam
textbook.
|
|
3.
Metode pembelajaran
|
Guru
menggunakan metode pembelajaran yaitu ceramah.
|
|
4.
Penggunaan bahasa
|
Guru menggunakan
tata bahasa yang baik sehingga siswa/i dapat memahami informasi dengan baik
apa yang disampaikan oleh guru.
|
|
5.
Penggunaan waktu
|
Guru
menggunakan waktu dalam keterampilan mengelola kelas selama 08:40.
|
|
6.
Gerak
|
Guru
tidak hanya duduk saja dikelas tapi guru tersebut mengelilingi kelas,
memperhatikan yang dikerjakan oleh siswa dan memeriksa kondisi siswa dikelas
selama pembelajaran berlangsung.
|
|
7.
Cara memotivasi siswa
|
Guru
memberikan motivasi sehingga membuat peserta didik dapat aktif dan semangat selama
pembelajaran berlangsung.
|
|
8.
Teknik bertanya
|
Guru
memberikan pertanyaan berdasarkan latihan yang dikerjakan oleh siswanya dan
meminta siswanya untuk menjawab.
|
|
9.
Teknik penguasaan kelas
|
Guru
dapat menguasai kelas dengan baik sehingga tidak terjadi keributan didalam
kelas karena guru dapat mengontrol siswanya dengan baik.
|
|
10.
Penggunaan media
|
Guru
hanya menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis dan juga buku sebagai
sumber utama media pelajaran.
|
|
11.
Bentuk dan cara evaluasi
|
Guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.
|
|
12.
Menutup pelajaran
|
Dalam
step pengelolaan kelas, guru tidak menampilkan tindakan mengakhiri pelajaran
dikelas.
|
|
C
|
Perilaku
Peserta Pelatihan (Diklat)
|
|
1. Perilaku siswa di dalam kelas
|
Siswa
semangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas dan siswa juga terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung.
|
|
2. Perilaku siswa di luar kelas
|
Guru tidak mengadakan pembelajaran diluar kelas.
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pengelolaan
kelas secara umum adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan pengelolaan
pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Komponen dalam
pengelolaan kelas dibagi menjadi 2 yaitu keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat preventif) dan Keterampilan
yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Peran guru dalam pengelolaan kelas secara umum yaitu mendorong siswa
mengembangkan tanggung jawab, membangun pemahaman siswa, dan menimbulkan rasa
berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku. Cara pengelolaan
kelas yang baik yaitu dari dunia mereka ke dunia kita, cermati modalitas
video-auditorial, model kesuksesan dari sudut pandang perancang, dan Penggunaan
metafora, perumpamaan, dan sugesti.
3.2
Saran
Sebagai guru dan calon guru perlu memahami dan mampu mengaplikasikan
bagaimana cara mengelola kelas yang baik agar pembelajaran menjadi efektif dan
efisien sehingga siswa merasa nyaman dan optimal
selama proses kegiatan belajar-mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal
akan tercapai, apabila guru mampu mengatur siswa dengan suasana pengajaran yang
serasi serta mengendalikan suasana belajar siswa yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://titinazzahra04.blogspot.co.id/2012/11/makalah-keterampilan-mengelola-kelas.html. diakses pada tanggal 27 Februari 2016
http://perseba.blogspot.co.id/2009/11/keterampilan-mengelola-kelas.html. diakses pada tanggal 27 Februari 2016
http://pintamins.blogspot.com/2010/06/keterampilan-mengelola-kelas.html. diakses pada tanggal 27 Februari 2016.
http://www.unjabisnis.net/2010/11/8-keterampilan-mengelola-kelas.html. diakses pada tanggal 27 Februari 2016.
3 comments:
Apa tujuan keterampilan mengelola kelas
Menurut saya tujuan dari pengelolaan kelas yaitu
1)agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
2)menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
3)untuk mengatur KBM secara sistematis
Makasih martiana sari
Post a Comment