Wednesday, March 2, 2016

kelompok 4 belajar dan pembelajaran 2D


TEORI DESKRIPTIF dan PRESKRIPTIF, BELAJAR REVOLUSI SOSIOKULTURAL, dan KECERDASAN MAJEMUK








Kelompok 4:
AULIA DEVI KIRANA                    156310855
DEA AULIA                                      156311010
EFRIYANA OKLANDARI               156310830
INDAH SARI DEVI                           156310804
IRMALISA ELVIA                             156310719
LOLITA KUMALA DESI                   156311127

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2016 






KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, karena dengan itu kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Kedua kalinya shalawat beserta salam selalu tetap tercurahkan kepada junjungan Nabiyullah Muhammad SAW yang mana telah menuntun kita dari zaman penjajahan menuju zaman kemerdekaan seperti saat ini.
            Pada kesemeptan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing kami dalam mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu ,kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.



Pekanbaru, 05 februari 2016
Penulis



DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... iii
RUMUSAN MASALAH................................................................................................ iv
TUJUAN PENULISAN................................................................................................... v
PEMBAHASAN.............................................................................................................. vi 
Konsep teori-teori dari pembelajaran................................................................................. 1
Ø    Teori deskriptif dan preskriptif ............................................................................. 1
A.    Pengertian teori deskriptif dan preskriptif ...................................................... 1
B.     Perbedaan teori deskriptif dan preskriptif....................................................... 1
C.     Kelebihan dan kekurangan deskriptif.............................................................. 2
D.    Kelebihan dan kekurangan preskriptif............................................................. 2
E.     Teori belajar dan pembelajaran terkait teori belajar ........................................ 2
Ø  Teori belajar revolusi sosiokultural........................................................................ 3
A.    Pengertian teori belajar revolusi sosiokultural................................................. 4
B.     Beberapa pendapat para ahli............................................................................ 4
C.     Aplikasi teori belajar revolusi sosiokultural..................................................... 5
Ø  Teori kecerdasan majemuk.................................................................................. 10
A.    Memahami pentingnya keterampilan hidup................................................... 10
B.     Mengenal teori kecerdasan majemuk............................................................. 10 
C.     Keabasahan munculnya teori kecerdasan majemuk....................................... 14
D.    Strategi pembelajaran kecerdasan majemuk.................................................. 14
E.     Mengembangkan kecerdasan ganda dalam kegiatan pembelajaran............... 15


















LATAR BELAKANG

Manusia memperoleh kemampuannya dari belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah, dan dikontrol (Robert M.gagne, 1997).
Pendidik dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk peserta didik agar mencapai kemampuan tertentu yang harus dipelajari oleh subyek didik. Dengan ini peranan desain pesan dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, kerena pesan desain pembelajaran menunjukkan pada proses manipulasi. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi proses.
Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu disesuaikan dengan paradigma revo;usi sosial budaya. Dengan demikian sumber daya manusia yang di hasilkan dapat menjawab tantangan abad global, dalam arti mampu bersaing, memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja abad XXI. Kompetensi yang di maksud adalah mampu berfikir kreatif, inovatif, mampu mengambil  keputusan, memecahkan masalah, belajar bagaimana belajar, berkolaborasi, dan pengelolaan diri. 
Kecerdasan atau inteligensi didapatkan seseorang seiring perkembangannya dalam kehidupan. Kecerdasan majemuk adalah kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang di hadapi dalam kehidupan. Kecerdasan ganda merupakan teori yang bersifat filosofis.




RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka kami merumuskan beberapa permasalahn yang menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari teori deskriptif?
2.      Apa pengertian dari teori preskriptif?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan teori deskriptif dan teori preskriptif?
4.      Apa pengertian dari teori revolusi sosiokultural?
5.      Apa itu teori kecerdasan majemuk?


TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah tentang konsep-konsep belajar dan pembelajaran, sebagai berikut:
1.      Mengetahui apa itu teori deskriptif.
2.      Mengetahui apa itu teori preskriptif.
3.      Menambah pengetahuan tentang kelebihan dan kelemahan dari teori deskriptif maupun teori preskriptif.
4.      Mengetahui apa itu teori revolusi sosiokultural.
5.      Mengetahui apa itu teori kecerdasan majemuk.






KONSEP TEORI-TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
TEORI DESKRIPTIF DAN PRESKRIPTIF
A.  Pengertian Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Bruner membuat pembedaan antara teori belajar dan pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif. Teori belajar mendeskripsikan adanya proses belajar, teori pembelajaran mempreskripsikan strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang dapat mempermudah proses belajar.
Tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
Menurut ReigeluthTeori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk memberikan hasil.
B.  Perbedaan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Belajar Preskriptif
1.      Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamnya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
2.      Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
3.      Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar atau bagaimana seseorang belajar.
4.      Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
5.      Teori perspektif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan), sedangkan teori deskriptif goal free (untuk memerikan hasil)

Simon mengemukakan perbedaan serupa dengan memaparkan persamaan karakteristik dari a prescriptive science dan membandingkan dengan karakteristik a prescriptive science.

C.       Kelebihan dan kekurangan Teori Belajar Deskriptive
kelebihan teori belajar deskriptif yaitu  lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan.mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas.
Kekuragan teori belajar deskiptif yaitu kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.

D.      Kelebihan dan KekuranganTeori Belajar Preskriptif
Kelebihan teori belajar prespektif yaitu lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. banyak member motivasi agar terjadi proses belajar mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
Kekurangan teori belajar prespektif yaitu membutuhkan waktu cukup lama.    
E.       Teori Belajar dan Pembelajaran Terkait Teori Belajar Deskriptif dan Preskriptif
1.      Teori pembelajaran harus memerhatikan bahwa terdapat banyak kecenderungan cara belajar siswa. Kecenderungan ini sudah dimiliki siswa jauh sebelum ia masuk sekolah
2.      Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan. Ada tiga hal yang terkait dengan struktur pengetahuan.
a.       Struktur pengetahuan harus mampu menyederhanakan suatu informasi yang sangat luas.
b.      Struktur tersebut harus mampu membawa siswa kepada hal-hal yang baru, melebihi informasi yang anda jelaskan.
c.       Struktur pengetahuan harus mampu meluaskan cakrawala berpikir siswa dan mengombinasikan dengan ilmu-ilmu lain.
3.      Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. Seorang guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang akan diajarkan agar murid lebih mudah menangkap informasi tersebut.
4.      Teori pembelajaran terkait dengan penghargaan dan hukuman.














TEORI BELAJAR REVOLUSI SOSIOKULTURAL
A.    Teori Belajar Revolusi Sosiokultural
Menururt degeng, asumsi-asumsi yang melandasi program-program pendidikan dan pembelajaran sering tidak sejalan dengan hakikat belajar, hakikat orang yang  belajar, dan hakikat orang yang mengajar. Dunia pendidikan lebih khusus lagi dunia belajar, didekati dengan paradigm a yang tidak mampu menggambarkan hakikat belajar dan pembelajaran secara komprehensif dan konstektual dengan sosiokultural yang ada. praktik-praktik pendidikan dan pembelajaran diwarnai oleh landasan teoretik dan konseptual yang tidak akurat. Pendidikan dan pembelajaran hanya berfokus pada pembentukan perilaku keseragaman, dengan harapan akan menghasilkan keteraturan, ketertiban, ketaatan, dan kepastian. Pembentukan  ini dilakukan dengan kebijakan penyeragaman pada berbagai hal di sekolah.
            Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu disesuaikan dengan paradigma revousi sosial budaya. dengan upaya demikian, sumberdaya manusia yang dihasilkan dapat menjawab tantangan abad global, dalam arti mampu bersaing, memiliki cover kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja abad XXI kompetensi yang dimaksud adalah mampu berpikir kreatif, inovatif, mampu mengambil keputusan, memecahkan masalah, belajar bagaimana belajar, berkolaborasi, dan pengolaan diri.
B.     Pendapat para pakar
1.      Jean Peaget
Jean Peaget adalah seorang psikolog dan pendidik berkebangsaan swiss, lahir dikota neuchatel, swiss, pada 9 agustus 1896 dan meninggal di geneva pada 16 september 1980 iya terkenal karena teori pembelajaran berdasarkan tahap yang beda-beda dalam perkembangan intelegensi anak menurut peaget, siswa adalah anak manusia identitas insani manusia sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan melalui system dan model pendidikan serta pembelajaran yang bersifat bebas dan egaliter.
2.      Vygotsky
Vygotsky mengemukakan pandangan yang mampu mengakomodasi sosiocultural revolution dalam teori belajar dan pembelajaran ia mengatakan bahwa dalam pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya artinya, untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara menelusur apa yang ada dibalik otaknya dan kedalam jiwanya , melainkan dari asal-usul tindakan sadarnya dan interaksi social yang dilatarbelakangi oleh sejarah hidupnya.
C.     APLIKASI TEORI BELAJAR REVOLUSI SOSIOKULTURAL
Gagasan vygotsky mengenai reconstruction of knowledge in social setting ini bila diterapkan dalam konteks pembelajaran, guru harus memperhatikan hal-hal berikut.
1.      Pada setiap perencanaan dan implementasi pembelajaran, perhatian guru harus dipusatkan kepada kelompok anak yang tidak dapat memecahkan masalah belajar sendiri, yaitu mereka yang hanya dapat memecahkan masalah dengan dibantu dalam ( solve problems with help).
2.      Guru perlu menyediakan berbagai jenis dan tingkatan bantuan (help) yang dapat memfasilitasi anak agar mereka dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya dalam kosakata psikologi kognitif, bantuan-bantuan ini di kenal sebagai cognitive scaffolding. Bantuan-bantuan tersebut dapat dalam bentuk pemberian contoh-contoh petunjuk atau pedoman mengerjakan; bagan atau alur ;langkah-langkah; atau prosedur melakukan tugas, pemberian balikan, dan sebagainya.
3.      Bimbingan atau bantuan orang dewasa atau teman yang lebih kompeten sangat efektif meningkatkan produktivitas belajar bermanfaat untuk memahami alat-alat semiotic, seperti bahasa, tanda, dan lambang-lambang.
4.      Kelompok anak yang tidak dapat memecahkan masalah meskipun telah diberikan berbagai bantuan,perlu diturunkan kekelompok yang lebih rendah kesiapan belajarnya sehingga setelah diturunkan, mereka juga berada pada path zone of proximal development.

Dengan pengonsepsian kesiapan belajar demikian, pemahaman karakteristik siswa yang behubungan dengan sosiokultural dan kemampuan awalnya sebagai pijakan dalam pembelajaran perlu lebih dicermati artikulasinya. Dengan demikian, dapat dihasilkan perangkat lunak pembelajaran yang benar-benar menantang , namun tetap produktif dan kreatif.
      Pandangan  yang dianggap lebih mampu mengakomodasi tuntutan revolusi sosiokultural adalah teori belajar yang dikembangkan  oleh vygotsky. Peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang terutama berasal dari kehidupan social atau kelompoknya, bukan sekadar dari individu. Teori vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pendekatan ko-konstruktivisme.

Implikasi dan aplikasi teori revolusi sosiokultural lainnya dijabarkan menurut mukninan, yaitu:
1.      Implikasi teori cultural dalam pembelajaran
a. Makna belajar
Implikasi teori revolusi sosiokultural dalam proses pembelajaran karakteristiknya sebagai berikut.
1). Belajar merupakan proses pembentukan makna.
2). Belajar bukanlah proses mengumpulkan informasi, melainkan proses pengembangan pemahaman atau pemikiran dengan membuat pemahaman baru.
3). Proses belajar terjadi pada saat terjadi ketidak seimbangan struktur kognitif pada diri seseorang.

b.      Implikasinya  didalam kelas
1). Proses konstuksi pengetahuan berlangsung dalam diri individu.
2). Proses belajar harus diciptakan secara autentik dan alami dalam kontek sosiokultural.
3). Guru mendorong dan menerima otonomi serta inisiatif anak.
4). Guru dalam menyusun tugas menggunakan terminology kognitif yang merangsang dan mendorong proses bepikir tingkat tinggi.
5). Guru member kesempatan pada anak didik untuk memberi respon terhadap proses pembelajaran, untuk meningkatkan proses pembelajaran mengubah strategi dan isi pembelajaran.
6). Memberikan kegiatan yang menummbuh rasa ingin tahu siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka dan mengomunikasikannya dengan orang lain.
7). Guru mendorong terjadinya proses dialog , baik dengan guru sendiri maupun sesama teman.
8). Guru memberikan anak pengalaman belajar yang mendorong munculnya kontradiksi pemikiran dan mendorongnya untuk melakukan diskusi.
9). Guru memberikan kesempatan waktu kepada siswa untuk berpikir setelah diberi beberapa pertanyaan.

1.      Aplikasi teori kutrural dalam pendidikan
a.       Pendidikan informal (keluarga)
Pendidikan anak dimulai dari lingkungan keluarga, yaitu ketika anak pertama kali melihat, memahami, serta mendapatkan pengetahuan dan sikap dari lingkungan keluarganya.
b.      Pendidikan non-formal
Pendidikan non-formal berbasis budaya banyak bermunculanuntuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pada anak. Misalnya, kursus membantik, menjahit, sanggar tari , tradisi dan lain sebagainya.
c.       Pendidikan formal
1.      Kurikulum
Khususnya untuk pendidikan di Indonesia, pemberlakuan kurikulum sesuai dengan peraturan menteri nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan KTSP, peraturan menteri nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi, dan peraturan menteri nomor 22 tahun 2006 tentang standard an kompetensi dasar. Jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia memberikan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap kepada anak untuk mempelajari sosiokultural masyarakat Indonesia maupun masyarakat international melalui beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan.
2.      Siswa
Dalam pembelajaran KTSP, anak mengalami pembelajaran secara langsung ataupun melalui rekaan. Karena itu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap bukan hal yang verbal, melainkan anak yang mengalami pembelajaran langsung. Pembelajaran member kebebasan untuk perkembangan sesuai standar kompetensi.
3.      Guru
Guru bukan narasumber sepenuhnya, dalam pembelajaran guru berperan sebagia fasilitator, mediator, motivator, evaluator, desainer pembelajar, dan tutor.

Contoh yang diambil dari kasus pelaksanaan pembelajaran revolusi sosiokultural adalah pembealajaran ips di SMP. 
























TEORI KECERDASAN MAJEMUK

A.    Memahami pentingnya keterampilan hidup
Selain kecerdasan, dibutuhkan juga keterampilan hidup(life skil) sebagai bekal yang harus dimiliki anak sejak dini.dimasa periodde emas yaitu di usia 1-3 tahun, anak akan sangat mudah meyerat segala informasi, termasuk belajar tentang sesuatu. Maka dari itu, gunakan dasar-dasar tersebut untuk memberikan bekal, seperti kecerdasan kepada anak.

Cerdas berarti mampu menjelaskan sesuatu yang runit secara sederhana kepada orang lain, sedangkan kecerdasan adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan.

B.     Mengenal teori kecerdasan majemuk
Kecerdasan atau inteligensi seseorang dibawa dari pertama kali ia dilahirkan, akan tetapi, perkembangan kecerdasan atau inteligensi itu di dapatkan seseorang seiring perkembangan dalam kehidupan

Menurut piaget, perkembangan inteligensi atau kecerdasan anak itu terbagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap sensori motorik antara umur 0-2 tahun, tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-12 tahun), dan tahap operasional (12 tahun – seterusnya).

Inteligensi atau kecerdasan tidak hanya terpaut pada kecerdasan individual, tetapi ada pula kecerdasan majemuk(multiple intelligences).



1.      Pengertian inteligensi
orang berfikir menggunakan pikiran atau inteleknya. Cepat tidaknya dan terpecahkan atau tidaknya suatu masalah tergantung kepada kemampuan inlegensinya.
2.      Ciri-ciri perbuatan inteligensi
a.       Banyak atau sedikitnya masalah yang dihadapi meru7pakan masalah yang baru bagi yang bersangkutan.
b.      Perbuatan inteligensi sifatnya serasi tujuan dan ekonomis. Untuk mencapai tujuan yang hendak diselesaikannya, dicari jalan yang dapat menghemat waktu dan tenaga.
c.       Masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersangkutan.
d.      Keterangan pemecahannyaharus dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya, apa yang harus kita perbuat, jika sedang lapar? Kalau jawabannya,” saya harus mencuri makan”. Tentu saja jawaban itu bukan termasuk integensi.
e.       Dalam berbuat, inteligensi sering menggunakan daya mengabstraksi. Pada waktu berpikir, tanggapan-tanggapan dan ingatan-ingatan yang tidak perlu di singkirkan.
f.       Perbuatan inteligensi bercirikan kecepatan. Proses pemecehannya relative cepat, sesuai mdengan masalah yang di hadapi.
g.      Inteligensi membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi.

3.      Factor-faktor yang mempengaruhi inteligensi
Fakto-fakto yang dapat memengaruhi inteligensi seseorang berbeda dengan yang lain, yaitu:
a.       Pembawaan
b.      Kematangan
c.       Pembentukan
d.      Minat dan pembawaan yang khas
e.       Kebebesan

4.      Konsep kecerdasan majemuk(multiple intelligent)
Kecerdasan majemuk adalah kemampuan ganda yang memecahkan masalah dihadapi oleh kehidupan. Kecerdasan majemuk berawal daari karya howard gardenr dalam buku frames of mind tahun 1983 berdasarkan penelitian tentang kapasitas kognitif manusia (Human Cognitif Capaties).
Pokok pikiran Howard Gardner:
1.      Manusia ada kemampuan peningkatan dan memperkuat kecerdasannya.
2.      Kecerdasan dapat berubah dan mengajarkan orang lain.
3.      Kecerdasan merupakan realitas majemuk.
4.      Kecerdasan merupakan kesatuan yang utuh.
5.      Kecerdasan yang kuat “memimpin / melatih kecerdasan.
6.      Kecerdasan adalah kemampuan pemecahan masalah atau menghasilkan kebutuhan pada latar budaya.

Definisi kecerdasan menurut Gadner.
a.       Kecakapan dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
b.      Kecakapan mengembangan maslah baru untuk dipecahkan.
c.       Kecakapan untuk membuat atau me;lakukan sesuatu yang bermanfaat.




Sepuluh macam kecerdasan menurut Gadner.
1.      Kecerdasan verbal
Berpikir melalai kata kata, menggunakan bahasa untu memaknai arti yang kompleks.
2.      Kecerdasan matematis
Kecakan dalam menghitung, merumuskan proposisi,mengualitatif,hipotesisi,memecahakan perhitungan perhitungan matematis yang komples.
3.      Kecerdasan ruang
Kecakapan berpikir dalam ruang tiga dimensi.
4.      Kecerdasan kinestetik/gerak fisik
Kecakapan untuk melakukan gerakan atau keterampilan.
5.      Kecerdasan music
Kecakan seseorang dalam menghargai music, sensitive terhadap melodi, ritme, nada, dan tangga nada.
6.      Kecerdasan hubungan sosial
Kecakapan memahami kehidupan emonsional dan meresponserta berinteraksi dengan orang lain dengan tepat, watak, tempramen, motivasi, dan kecendrungan terhadap orang lain.
7.      Kecerdasan kerohanian
Dapat memahami kehidupan emonsional, membedakan emosi orang orang, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
8.      Kecerdasn naturalis
Kemampuan untuk mengenali terhadap apa yang dijumpai di alam maupun lingkungan.
9.      Kecerdasan spiritual
Berkaitan bagaimana manusia berhubungan dengan tuhannya.
10.  Kecerdasan eksistensial
Mampu menghayati dan mnyadari dengan benar keberadaan dirinya dan tujuan hidupnya di dunia ini.
C.     Keabsahan munculnya teori kecerdasan majemuk
a.       Memiliki dasar biologi
Kecendrungan untukmengetahui dan memecahkan masalah merupakan sifat dasar biologis/fisiologis manusia.
b.      Bersifat universal bagi spesies manusia
Setiap cara untuk memahami sesuatu selalu ada pada setiap budaya tidak peduli kondisi sosio-ekonomi dan pendidikan. Walaupun telah berkembangjenis keterampilan pada budaya yang berbeda hadirnya bersifat universal.
c.       Nilai budaya suatu keterampilan
Cara memahami sesuatu didukung oleh budaya manusia dan merupakan hal yang harus diteruskan kapada generasi penerus.
d.      Memiliki basis neurologi
Setiap kecerdasan memiliki bagian tertentu pada otak sebagai pusat kerjanya dan yang dapat diaktifan atau dipicu oleh informasi eksternal maupun internal.
e.       Dapat dinyatakan dalam bentuk symbol
Setiap kecerdasan dapat dinyaatakan dam bentuk symbol atau tanda tanda tertentu.
D.    Startegi pembelajaran kecerdasan majemuk
Startegi dasar dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yaitu:
·         Membangunkan kecerdasan
·         Memperkuat kecerdasan
·         Mengajarkan kecerdasan
·         Mentransfer kecerdasan
E.     Mengembangkan kecerdasan ganda dalam kegiatan pembelajaran
Kecerdasan ganda sebenarmya merupakan teori yang bersifat filosofis. Hal ini tampak pada sikapnya terhadap belajar dan pandangan terhadap pendidikan atau pembelajaran.
            Kategori-kategori yang banyak digunakan orang selama ini adalah kategori music, pengamatan ruang, dan body-kinestetik, ketika garden memasukkan kategori-kategori tersebut kedalam pengertian kecerdasan dan bukan talenta atau bakat, merupakan hal yang baru. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu sebagai berikut:
1.      Setiap orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu.
2.      Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing  kecerdasan sampai ke tingkat optimal.
3.      Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara unik.
4.      Ada banyak cara untuk menjadi cerdas.’


DAFTAR PUSTAKA
Thobroni, muhammad & Arif mustofa , 2011 Belajar dan Pembelajaran.










Soal

1.      Sebutkan pembagian perkembangan intelegensi/ kecerdasan pada anak menurut Piaget.
2.      Apa tujuan teori sosio-kultural?
3.      Apa yang dimaksud dengan teori sosio-kultural menurut vygotsky?
4.      Apa perbedaan teori deskriptif dan teori preskriptif ?
5.      Apakah kelebihan dan kekurangan teori deskriptif?

37 comments:

Unknown said...

assalamualaiku wr.wb
saya dahlia novita sari dari kelompok 1 ingin bertanya pada lolita kumala sari
bagaimana menyelesaikan kasus dengan teori deskriptif /perspektif jika ada pengajar luar negeri yang mengajar di indonesia namun siswa /siswi tersebut belum memahami apa mksud dri yg diajarkan?? trima kasih .

Unknown said...

assalamualaiku wr.wb
saya zhera suci febrianti dari kelompok 1 ingin bertanya pada aulia devi kirana tentang " Simon mengemukakan perbedaan serupa dengan memaparkan persamaan karakteristik dari a prescriptive science dan membandingkan dengan karakteristik a prescriptive science."dapatkah anda menjelaskan keduanya?
trima kasih .

Unknown said...

Assalamualaikum, saya Dian Wulandari ingin bertanya kepada Irmalisa Elvia, apa saja tahap perkembangan inteligensi menurut Piaget?

Unknown said...

Assalamualaikum
Saya ferra akan bertanya pada indah sari devi apakah kekurangan teori deskriptif yang kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dapat berakibat fatal bagi siswa tersebut????

Unknown said...

Ass WR.WB
Saya Harliansyah A.D Dari Kelompok 6 Ingin bertanya tentang makalah ini.
Dalam Strategi Pembelajaran Majemuk, Apa Maksud dari Membangun Kecerdasan ?

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Wa'alaikum salam.. saya aulia devi kirana akan menjawab pertanyaan dari saudari zhera.. Dalam kerangka ini, teori pembelajaran termasuk teori preskriptif yang berpasangan dengan teori belajar, termasuk teori deskriptif. Ilmu preskriptif terlibat 3 jenis profesi yaitu ilmuan, teknolog dan teknisi.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Nama : Erza Muhammad Ikhsan
Kelas : 2D/Kelompok 5
Pertanyaan : kepada Aulia Devi Kirana / 2D
assalamualaikum, saya ingin bertanya kepada kelompok 4
"dari buku Belajar dan Pembelajaran"
Menurut Reigeluth mengemukakan bahwa teori prespektif adalah goal oriented,
Sedangkan teori deskriptif adalah teori goal free
Dapatkah anda menjelaskkannya ? :)

Irmalisa elvia said...

Walaikumsalam wr wb sodari Dian wulandari
Menurut piaget perkembangan intelegensi/perkembangan anak terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Tahap sensori monorik antara 0 - 2 tahun
2. Tahap pra-operasional antara 2 - 7 tahun
3. Tahap operasional konkret 7 - 12 tahun
4. Tahap operasional formal 12 tahun dan seterusnya

Unknown said...

Nama : Ariwswanto / 2D / Kelompok 5
Kepada : Lolita Kumala Desi / 2D
Pertanyaan :
Satu kecerdasan lebih menonjol atau kuat dari pada yang lain.
Akan tetapi, tidak berarti bahwa hal itu bersifat permanent atau tetap.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi ? :)
Tolong lampirkan 1 teori untuk memperkuat jawaban anda :)

Unknown said...

Saya aruna yuni sari dari kelompok 2 ingin bertanya kepada efriyana dari kelompok 4 "jelaskan teori belajar dan pembelajaran terkait teori belajar deskriptif??"

Irmalisa elvia said...

Waalaikum salam wr wb saya indah sari devi ari kelompok 4 akan menjawab pertanaan dari ferra dyasty marziola
Apabila siswa tidak memperhatikan psikologis nya maka akna berdampak negative pada sikap dan tingkah laku siswa dalam keseharian dan proses belajar seperti siswa akan malas dalam menerima pembelajaran

Unknown said...

Waalaikumsalam wr. Wb
Saya lolita akan menjawab pertanyaan dari dahlia.. Sebagai mana kita ketahui teori deskriptif adalah teori belajar/ memberikan hasil. Sedangkan preskriptif adalah teori pembelajaran/tujuan yang akan di capai. Oleh karna itu jika ada pengajar dari Luar negeri sebaiknya agar memberi pengajaran yang dapat dimengerti dan diterima oleh siswa. Karna tidak mungkin dalam proses belajar mengajar tidak ad bahasa yang di mengerti oleh kedua belah pihak. Sebaiknya menggunakan bahasa atau komunikasi yang dimengerti..

Unknown said...

Waalaikum salam . Saya Aulia Devi Kirana akan menjawab pertanyaan dari saudara Erza Muhammad Ihsan.. Maksud dari pertanyaan anda diatas adalah teori pembelajaran preskriptif yg bermaksud untuk mencapai tujuan.
Teori belajar deskriptif bermaksud untuk memberikan hasil.
Maaf bila jawaban saya kurang memuaskan

Unknown said...

Saya M.Hariri Waldy Dari Kel.6
Saya Ingin Bertanya Kepada Dea Aulia dari Kelompok 4
Sebutkan dan jelaskan kelebihan Teori Deskriptif.
Terima Kasih

Unknown said...

Assalamualaikum
Saya Amir Fahrizal dari kelompok 5 ingin bertanya kepada Dea Aulia dari kelompok 4.
Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi seseorang ?

Unknown said...

Saya M.Hariri Waldy Dari Kel.6
Saya Ingin Bertanya Kepada Dea Aulia dari Kelompok 4
Sebutkan dan jelaskan kelebihan Teori Deskriptif.
Terima Kasih

Unknown said...

Waalaikumsalam. Wr.wb
Saya lolita dari kel 4 akan menjawab pertanyaan aris wanto. Hal itu terjadi karena disebabkan ilmu yang di dapat kan tidak di aplikasikan dalam kehidupan, oleh karena itu kita harus terus mengaplikasikan apapun ilmu. Atau kecerdasan yang kita miliki. Yang mana cerdas berarti mampu menjelaskan sesuatu yang rumit secara sederhana kepada orang lain. Terima kasih

Unknown said...

Assalamualaikum
Saya Faizal Dewan Iswandi dari kelompok 6 ingin bertanya kepada Lolita Kumala Desi dari kelompok 4
Apa yang di maksud dengan kecerdasan majemuk?

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Walaikumsalam Wr. Wb
Saya Dea aulia akan menjawab pertanyaan dari Amir..
Jelaskan faktor2 yang dapat mempengaruhi intelegensi.
1. Pembawaan
Ditentukan oleh sifat2 dan ciri ciri yang dibawa sejak lahir
2. Kematangan
Setiap orang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ yang dapat dikatan matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsi masing2.
3. Pembentukan
Segala keadaan diluar diri seseorang yang memengaruhi perkembangan intelegensi.
4. Minat dan pembawaan yang Khas.
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
5. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah.

Semua faktor diatas saling berkaitan satu sama lain

Unknown said...

Kelebihan dari teori belahar deskriptif adalah lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan dan juga mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak banyaknya dalan mengerjakan suatu tugas.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Isna Dwi Setianingsih said...

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya Isna Dwi Setianingsih akan bertanya kepada Aulia Devi Kirana. Sebutkan ciri-ciri perbuatan inteligensi dan kecerdasan majemuk. Terima Kasih.

Unknown said...

Selamat siang! Saya Imanuella Lestari Sherlyana dari kelompok 2, ingin bertanya kepada Efriyana Oklandari selaku dari kelompok 4. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat intelegensi. Terima kasih.

Unknown said...

Slmt siang , saya iin nurviani ingin brtanya kpd saudari lolita kumala desi , bagaimana cara kita , sebagai org yg di tuntut mnjadi calon pendidik ,untuk menyusun strategi untuk mengembangkan kecerdasan ganda anak ??.trimksh

Unknown said...

Assalamualaikum Wr.Wb
Saya aruna yuni sari kelompok 2 akan bertanya kepada irmalisa kelompok 4. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian dari kecerdasan!

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Saya Aulia Devi Kirana akan menjawab pertanyaan saudari isna dwi setia ningsih
1. Banyak atau sedikitnya masalah adalah masalah baru.
2. Bersifat serasi tujuan dan ekonomis.
3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
4. Pemecahan masalah harus dimengerti.
5. Menggunakan daya abstraksi.
6. Perbuatan intelegensi bercirikan kecepatan.
7. Membutuhkan pemusatan perhatian dll.
Hanya itu yang saya ketahui saudara isna, jika ada kekurangan harap memaklumi.

Unknown said...

waalaikum salam saya lolita kumala desi akan menjawab pertanyaan iin nuravian.
untuk menjadi seorang pendidik yang baik hendak lah kita menanamkan cara-cara yang baik untuk menarik perhatiansiswa, oleh karena itu kita harus menggunakan strategi dengan berupa teori-teori belajar dan pembelajaran, seperti contoh teori revolusi sosiokultural,kecerdasan majemuk, teori konstruktivisme, dan teori-teori lainnya,, terima kasih

Unknown said...

Assalamualaikum Wr.Wb
Saya Dian Wulandari ingin bertanya kepada Efriyana Oklandari.
"jelaskan tentang pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh Gardner"

Unknown said...

saya dahlia novitasari ingin merespon jawaban dari lolita kumala desi ,
ooo jadi antara siswa harus saling mengerti apa yang disampaikan seorang guru dan apa yang di butuhkan siswa

Unknown said...

SAYA LOLITA KUMALA DESI akan menjawab respon dari dahlia novita sari. menurut beberapa teori yang dibaca seperti itu dahlia.terima kasih

Irmalisa elvia said...

walaikumsalam wr wb
saya irmalisa elvia akan menjawab pertanyaan sodari yuni
kecerdasan itu terbagi 3 yaitu kecerdasan intelektual atau IQ , kecerdasan spiritual atau SQ ,kecerdasan emosional atau EQ

Irmalisa elvia said...

siang kembali imanuella.
saya Efriyana oklandari akan menjawab pertanyaan imanuella yaitu:
para ahli psikologi yang mula-mula membahas masalah tersebut,yaitu sifat hakiki intelegensi, memakai metode filsafat yaitu mereka menyusun definisi mengenai intelegensi itu atas dasar pemikiran spekulatif-logis.

Irmalisa elvia said...

waalaikumsalam wr.wb
saya Efriyana Oklandari dari kelompok 4 akan menjawab pertanyaan dari Dian wulandari.
yaitu:
1. kecerdasan bahasa
2. kecerdasan matematis
3. kecerdasan ruang
4. kecerdasan kinestetik
5. kecerdasan musik
6. kecerdasan hubungan sosial
7. kecerdasan keruhanian
8. kecerdasan naturalis
9. kecerdasan spiritual
10. kecerdasan eksistensial