Thursday, March 3, 2016

LAPORAN OBSERVASI VIDEO OLEH : PUTRI SRI ASTUTY SITORUS (136311766) KLEAS : 6A

Laporan observasi video Keterampilan Menjelaskan
Nama : Putri Sri Astuty Sitorus
Kelas : 6A
NPM : 136311766
LAPORAN HASIL OBSERVASI
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
1. Kurikulum 2013 “Guru tersebut menggunakan kurikulum 2013”
2. Silabus “Guru mengajar sesuai dengan silabus dalam pengajaran, baik itu dari tema, materi, langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.”
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). “Guru membawa RPP dalam kegiatan pembelajaran , hal ini terlihat dari cara guru tersebut yang dapat menguasai kelas dengan baik.” B Proses Pelatihan/Pembelajaran
1. Membuka pelajaran “Guru membuka pelajaran dimulai dengan pemberian salam dan juga memeriksa absensi ataupun kehadiran peserta didik.”
2. Penyajian materi “Guru menyajikan materi secara ringkas dan jelas sihingga mudah dipahami oleh peserta didik.”
3. Metode pembelajaran “menggunakan scientific approach.’’
4. Penggunaan bahasa “Guru menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik.”
5. Penggunaan waktu “Guru mampu mengelola waktu dengan baik dimulai dari kegiatan awal, inti dan penutup.”
6. Gerak “Guru tetap berdiri di depan kelas sambil sesekali menulis di papan tulis.”
7. Cara memotivasi siswa “Guru memberikan motivasi yang baik yang dapat membuat peserta didik dapat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.”
8. Teknik bertanya “Guru memberikan pertanyaan yang mudah yang telah di jelaskan sebelumnya dan menyuruh siswa ke depan kelas menjawab nya dengan menuliskan jawabannya di papan tulis.”
9. Teknik penguasaan kelas “Guru dapat menguasai kelas dengan baik dan memberikan stimulus dengan baik pula sehingga siswa dapat memberikan respon yang baik pula.”
10. Penggunaan media “Guru menggunakan media pembelajaran berupa karton dan juga buku sebagai sumber utama media pembelajaran.”
11. Bentuk dan cara evaluasi “Guru memberikan latihan –latihan untuk di kerjakan pada buku paket.
12. Menutup pelajaran Guru menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan dan diakhiri dengan pemberian salam.” C Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
1. Perilaku siswa di dalam kelas “Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran didalam kelas dan juga terlibat aktif selama pembelajaran .”
2. Perilaku siswa di luar kelas



























BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG MASALAH
Ada delapan jenis keterampilan dasar mengajar diantaranya ialah keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi stimulus, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Dalam kegiatan belajar-mengajar, menjelaskan merupakan tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar mengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh guru.
Pemberitahuan penjelasan merupakan ciri utama kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa dikelas. Dan biasanya guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh langsung, misalnya dalam memberikan fakta, ide, atau pendapat. Oleh sebab itu, penjelasan dan pembicaraan guru harus optimal sehingga bermakna bagi murid.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan diatas kami membahas “Keterampilan Menjelaskan” sebagai judul Makalah ini, dimana nantinya dapat digunakan sebagai panduan ataupun tambahan ilmu bagi pembaca sekalian.



1.2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana seorang Guru dalam menyampaikan informasi yang terencana atau mentransfer knowledge dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok dalam kegiatan menjelaskan.


BAB II
2.1.   DEFENISI DAN TUJUAN
Dari segi etimologi, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi jelas”. Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian informasi secara sistematis sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan informasi yang satu dengan informasi yang sudah diketahui, hubungannya sebab-akibat, hubungan antara teori dan praktik atau hubungan dalil-dalil dengan contoh.
1.      Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan, misalnya hubungan sebab-akibat, definisi-contoh, atau sesuatu yang belum diketahui.
2.      Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri kegiatan menjelaskan.
3.      Pemberian informasi merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan guru dalam proses interaksi pembelajaran.
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh sebab itu keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan agar dapat mencapai basil yang optimal.
Dalam kegiatan pembelajaran, pembicaraan guru yang dianggap berpengaruh langsung terhadap siswa, sering mendominasikan kelas. Sebagian besar dari pembicaran tersebut termasuk dalam kegiatan menjelaskan. Agar pembicaraan yang dianggap guru sebagai menjelaskan dapat mempengaruhi siswa secara positif dan efektif maka sudah seharusnya seorang guru menguasai keterampilan memberi penjelasan. Sebagai slah satu keterampilan yang bersifat generik, keterampilan menjelaskan seyogianya dikuasai oleh semua guru, terlepas dari tingkat/kelas maupun bidang studi diajarkan.

Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:
1.      Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagai secara objektif dn bernalar;
2.      Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran;
3.      Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara berpikir yang sistematis;
4.      Mendapatkan balikan dari siswa tentang tngkat pemahaman terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian
5.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam penyelesaian ketidakpastian.

Sementara itu penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk:
1.      Meningkatkan efektivitas pembicaraan dikelas sehingga benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa
2.      Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasn yang diberikan
3.      Membantu siswa mengali pengetahuan dari berbagai sumber
4.      Menggunakan waktu secara efektif

2.2.       HAKIKAT MENJELASKAN
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki oleh para guru.
Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata.

2.3.       PRINSIP-PRINSIP MENJELASKAN
1. Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
2. Penjelasan harus diselingi tanya jawa.
3. Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru.
4. Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Materi penjlasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik.
6. Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh –contoh yang konkret dan dihubungkan dengan kehidupan.

2.4          KOMPONEN MENJELASKAN
                Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan. Keberhasilan suatu penjelasan sangat tergantung dari tingkat penguasaan guru terhadao kedua jenis komponen keterampilan tersebu. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mampu merencanakan dan menyajikan penjelasan:

2.4.1.      Keterampilan Merencanakan Penjelasan
Merencanakan penjelasan mencakup 2 subkomponen, yaitu yang berkaitan dengan isi pesan atau materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang berkaitan dengan siswa sebagai penerima pesan.

2.4.1.1. Merencanakan isi pesan (materi)
Merencanakan isi pesan atau materi penjelasan merupakan tahap awal dalam proses menjelaskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perencanaan yang matang tentang materi yang akan dijelaskan merupakan awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Perencanaan ini mencakup 3 hal, penting, yaitu:
v  Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk unsur-unsur yang terkait dalam masalah itu. Misalanya penjelasan tentang perkembangan kosakata bahasa Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur komunikasi dan informasi antarsuku bangsa dan antar bangsa serta cirri khas bahasa Indonesia itu sendiri.
v  Menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang berkaitan tersebut. Jenis hubungan dapat berupa perbedaan, pertentangan, saling menunjang atau hubungan persyaratan. Sebagai contoh perbedaan tekanan udara menyebabkan terjadinya angin atau udara yang mengalir.
v  Menelaah hukum rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan. Termasuk dalam perencanaan ini kemungkinan penerapan hokum tersebut dalam peristiwa atau situasi lain.

2.4.1.2. Menganalisis karakteristik penerima pesan
Dalam merencanakan suatu penjelasan karakteristik siswa sebagai penerima pesan perlu dipertimbngkan dengan cermat. Sasaran utama penjelasan yang diberikan guru adalah pemahaman siswa. Mampu tidaknya siswa memahami penjelasan guru sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis karakteristik siswa, kemudian menerapkan hasil analisis tersebut dalam merencanakan dan menyajikan penjelasan. Karakteristik siswa yang perlu dianalisis adalah antara lain mencakup usia, jenis kelamin, jenjang kemampuan, latar belakang keluarga dan lingkungan belajar.
Dalam merencanakan penjelasan, perbedaan-perbedaan karakteristik siswa yang satu dengan yang lain harus selalu terbayang di benak guru. Agar penjelasan yang direncanakan sesuai dengan karakteristik siswa 3 pertanyaan berikut ini perlu dijadikan pegangan dala merencanakan penjelasan.
1)      Apakah penjelasan yang diberikan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan siswa atau masalah yang dialami siswa?
2)      Apakah penjelasan itu memadai, artinya sesuai dengan kemampuan siswa sehingga mudah menyerapnya, berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya?
3)      Apakah penjelasan itu sesuai dengan khazanah pengetahuan yang dimiliki siswa pada waktu itu, termasuk didalam khazanah bahasa sebagai alat komunikasi yang dikuasai siswa?

2.4.2.      Keterampilan Menyajikan Penjelasan
Keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan rencana yang baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdiri dari komponen-komponen berikut.

2.4.2.1. Kejelasan
Kejelasan dari suatu penjelasan tergantung dari berbagai faktor seperti kelancaran dan kejelasan ucapan dalam berbicara, susunan kalimat yang baik dan benar, penggunaan istilah-istilah yang sesuai dengan perbendaharaan bahasa siswa, serta penggunaan waktu “diam sejenak” untuk melihat reaksi siswa terhadap penjelasan yang diberikan.
Kelancaran dan kejelasan ucapan dalam berbicara sangat menentukan kualitas suatu penjelasan. Pembicaraan yang tersendat-sendat, terlalu banyaknya bunyi yang tidak berfungsi seperti eee, ah, eh atau apaya?, apa ya?”, serta ketidakjelasan ucapan sangat mengganggu suatu penjelasan. Istilah-istilah baru yang masih asing bagi siswa hendaknya diberi definisi yang mudah dipahami oleh siswa. Akhirnya susunan kalimat dengan tata bahasa yang baku akan membantu siswa memahami penjelasan yang diberikan.

2.4.2.2. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Suatu penjelasan akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami jika disertai dengan ilustrsi yang tepat. Konsep yang sulit dan kompleks dapat dipermudah dengan pemberian contoh dan ilustrasi yang diambil dari kehidupan nyata para  siswa. Contoh-contoh dapat berupa contoh konkret dalam kehidupan, dapat juga berupa ilustrasi yang diambil dari bidang lain yang kira-kira mudah dipahami oleh siswa.
Pemberian contoh mutlak perlu dalam penjelasan berbagai hukum dan dalil atau pernyataan umum. Pola pemberian contoh dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu pola induktif dan pola dedukatif. Dalam pola induktif contoh-contoh diberikan terlebih dahulu kemudian berdasrkan contoh-contoh tersebut, dalil, hukum, atau generalisasi disusun. Sementara itu dalam pola dedukatif, dalil, hukum, atau generalisasi diberikan terlebih dahulu kemudian baru diikuti oleh contoh-contoh. Pola yang dianut tentu harus sesuai dengan studi, topik yang dibahas, serta karakteristik siswa.
Akhirnya perlu diperhatikan bahwa penggunaan kata-kata yang menunjukkan keterkaitan antara konsep, dalil, hukum dengan contoh-contoh sangat perlu diperhatikan oleh guru. Kata atau ungkapan tersebut, misalnya “jika…maka…”, akibatnya, sehingga, jadi, di samping itu atau selanjutnya. Jika kata atau ungkapan penghubung itu dipakai dengan tepat, penjelasan yang akan diberikan guru akan menjadi sangat jelas serta siswa akan memahami keterkaitan konsep-konsep yang dijelaskan.

2.4.2.3.Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, sering terjadi guru berbicara panjang lebar tentang hal-hal sebenarnya sangat tipis kaitannya dengan masalah pokok yang dijelaskan. Akibatnya, setelah berakhir penjelasan, siswa tidak tahu apa sebenarnya yang dijelaskan oleh guru. Dengan perkataan lain, siswa tidak dapat menangkap inti permasalahan yang dijelaskan.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal tersebut, guru hendaknya memberikan tekanan pada “inti masalah” yang dijelaskan, serta membatasi diri dalam menyampaikan cerita-cerita sampingan. Ada dua subketerampilan yang harus dikuasai guru dalam memberikan tekanan yaitu variasi gaya mengajar dan membuat struktur sajian.
Variasi gaya mengajar memberikan peluang bagi guru untuk mengubah suara ketika mengucapkan butir-butir penting disertai mimik dan gerak yang sesuai. Misalnya, guru mengucapkan inti masalah dengan nada berat dan dalam, sambil menunjukkan kepada gambaran/tulisan yang berkaitan dengan inti maslah tersebut.
Struktur sajian yang dibuat guru akan membantu siswa memahami arah sajian/penjelasan yang diberikan. Struktur sajian dapat dibuat dalam bentuk ikhtisar, pengulangan, paraphrase (menyatakan kembali dengan kata-kata/kalimat lain), serta dengan memberkan isyarat lisan seperti pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Cara ini mencerminkan tertatanya secara sistematis maslah yang dijelaskan guru sehingga siswa mudah memahaminya. Di sampng itu dalam memberikan tekanan, guru dapat menggunakan isyrat ungkapan lain, seperti “perhatikan ini baik-baik” “yang terpenting adalah…” atau “ puncak dari semua ini adalah…”

2.4.2.4. Balikan
Tujuan utama guru dalam  memberikan penjelasan adalah agar siswa memahami masalah yang akan dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu selama memberikan penjelasan guru hendaknya meluangkan waktu untuk memeriksa pemahaman siswa denga cara mengajukan pertanyaan  atau melihat ekspresi wajah siswa setelah mendengarkan penjelasan guru. Dengan cara seperti ini, guru akan mendapatkan balikan dari penjelasan yang diberikan.
Berdasarkan balikan tersebut, guru hendaknya mengubah teknik penjelasannya, misalnya dengan member lebih banyak contoh, meminta siswa mencari contoh sendiri menggunakan bahan yang lebih sederhanaatau mengulangi penjelasan tentang maslah yang belum dipahami oleh siswa.
Perlu ditambahkan bahwa tingkat pemahaman siswa tidak dapat dipisahkan dari minat dan sikap siswa terhadap hal yang dijelaskan. Hal atau maslah yang menarik dan dianggap bermafaat oleh siswa akaln lebih mudah dipahami dibandingkan dengan hal-hal yang membosankan dan dianggap tidak bermanfaat. Oleh Karen itu dalam menjaring balikan, guru hendaknya juga menjaring sikap dan minat siswa terhadap maslalah atau topic yang dijelaskan.
Selain hal-hal di atas, terdapat dua pola yang memiliki efektivitas tinggi dalam menghubungkan contoh dan dalil, yaitu:
q   Pola induktif, yaitu diberikan contoh terlebih dahulu kemudian ditarik kesimpulan    umum atau dalil (rumus).
q  Pola deduktif, yaitu hukum, rumus atau generalisasi dikemuka-kan lebih dahulu, kemudian diberikan contoh-contoh secara rinci untuk memperjelas hukum, rumus atau generalisasi yang telah dikemukakan.
Pola yang digunakan bergantung pada materi pembelajaran, ke-mampuan, usia dan latar belakang kemampuan peserta didik tentang pembelajaran tersebut.




BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Keterampilan menjelaskan adalah keterampilan menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan, misalnya hubungan sebab-akibat, hubungan antara apa yang diketahui dengan apa yang belum diketahui, hubungan antara dalil, definisi, rumus dengan bukti, contoh sehari-hari.
3.2. SARAN
Sebaiknya guru memiliki keterampilan menjelaskan yang lebih baik dan mantap  sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat di pahami atau dimengerti oleh peserta didik.














DAFTAR PUSTAKA

Moh. Uzer Usman, 1992. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 
Sri, Anita W. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
http://www.ilmupengetahuan.net/keterampilan-menjelaskan/




3 comments:

Unknown said...

Makalah ananda putri sangat baik,membantu saya sebagai calon guru untuk dapat mengetahui bagaimana cara menjelaskan dengan baik kepada peserta didik,trimakasih untuk infonya:)

Unknown said...

Makalah ananda putri sangat baik,membantu saya sebagai calon guru untuk dapat mengetahui bagaimana cara menjelaskan dengan baik kepada peserta didik,trimakasih untuk infonya:)

miss putri said...

Sama2 pije naya :D