Thursday, March 3, 2016

LAPORAN OBSERVASI VIDEO OLEH : OKA ENDAH SARI (136311380) KELAS 6A

Tugas individu                                                                                      Dosen Pengampu
Micro Teaching                                                                                     Marhamah, M.pd

KETERAMPILAN MENGAJAR:
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN


OLEH:
Oka Endah Sari (136311380)
6 A




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016




KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tentang keterampilan mengajar: mengajar kelompok kecil dan perorangan.  
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, yakni:
1.      Ibu Marhamah, M.Ed, selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini.
2.      Dan kepada teman-teman, yang telah membantu penyelesaian laporan ini dengan mencari materi dan menyusun laporan ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan tentang keterampilan mengajar dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.




Pekanbaru, Februari 2016
    
                                                      
              Penyusun


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3  Tujuan Makalah .................................................................................................... 2
1.4  Pembatasan Masalah ............................................................................................ 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ..................... 3
2.2 Peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan ............................ 4
2.3 Karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan ......................................... 4
2.4   Komponen-komponen keterampilan ................................................................... 5
2.5 Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud ........................................................................................................ 6
2.6 Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas........... 6
2.7 Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan .......................... 8
2.8 Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
................................................................................................................................. 8
B. Hasil Observasi Youtube tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
................................................................................................................................. 9


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Tugas seorang guru salah satunya adalah mengajar peserta didik secara profesional agar peserta didik mengerti ataupun paham dengan apa yang dijelaskan oleh guru tersebut yang tentunya sesuai dengan perkembangan zaman, contohnya saja dalam hal teknologi yang saat ini sangat mempengaruhi siswa dalam belajar, di sisi inilah bagaimana guru harus menempatkan mana waktu yang tepat dalam menggunakan teknologi agar peserta didik mampu mengetahui kapan waktu yang tepat tersebut. Dan juga tentunya seorang guru harus lebih mengetahui bidang teknologi ini daripada siswa itu sendiri, dan juga dalam ilmu pengetahuan yang tentunya dipengaruhi banyak oleh teknologi tersebut.
Dan sebagai guru yang profesional harus banyak belajar dan juga mengikuti beberapa pelatihan untuk memantapkan cara dia dalam mengajar dan juga mendidik peserta didik. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Menurut Alvin W Howard, mengajar adalah suatu aktivitas untuk memberi, menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,mengubah atau mengembangkan ide (cita-cita). Menurut Warni Rasyidin mengemukakan bahwa mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar. Keterampilan mengajar adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik. 
Dalam mengajar, ada 8 keterampilan guru, yakni:  keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011). Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.




1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.      Apa itu maksud dari keterampilan mengajar kelompom kecil dan perorangan?
2.      Bagaimana peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
3.      Seperti apa karakteristik dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
4.      Apa-apa saja komponen-komponen keterampilan?
5.      Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud?
6.      Bagaimana pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
7.      Apa-apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
8.      Apa kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
9.      Bagaimana hasil observasi youtube tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

1.3  Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui apa itu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
2.      Mengetahui bagaimana peran seorang guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan tersebut dan mengetahui komponen-komponen serta mengetahui karakteristik dalam mengajar kelompok kecil dan peroranga itu
3.      Mengetahui dan memahami apa syaratnya, bagaimana pola dalam pengajaran dan juga prinsip yang harus di ketahui
4.      Mengetahui baik buruknya suatu pengejaran kelompok kecil dan perorangan agar terciptanya kondisi yang kondusif
5.      Dan dapat menjalankan contoh dari keterampilan mengajar saat nanti sudah menjadi guru maupun dalam pembelajaran micro teaching ini

1.4  Pembatasan Masalah
           Menyangkut cakupan tentang keterampilan mengajar  sangatlah luas, maka penulis hanya membahas tentang keterampilan mengajar dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
2.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan                    
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”,  sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat  siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).
Pengertian keterampilan mengajar adalah keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal fikiran ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah atau pun membuat sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil perkejaan tersebut. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah kemampuan guru/instruktur dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan. Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).

2.2 Peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai :
a.  Organisator kegiatan belajar mengajar
b.  Sumber informasi bagi siswa
c.  Pendorong bagi siswa untuk belajar
d.  Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
e.  Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
f.  Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa yang lainnya, ini berti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama sebagai mana siswa lain melakukannya.

2.3 Karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan
Ciri-ciri mengajar kelompok kecil dan perorangan antara lain sebagai berikut :
a.  Mempunyai keanggotaan yang jelas
b.  Ada kesadaran kelompok
c.  Mempunyai tujuan yang sama
d.  Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
e.  Ada interaksi dan komunikasi antara anggota
f.  Ada tindakan bersama



2.4   Komponen-komponen keterampilan
Komponen ketarampilan yang digunakan adalah keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
1.  Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Adalah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab atara guru dengan siswa,dan siswa dengan siswa.
a. Keterampilan seperti ini hanya bias dilakukan apabila guru memiliki keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara:
a.    Menunjukan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa
b.    Mendengar dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa
c.    Merespon secara positif pendapat siswa
d.    Membangun hubungan rasa saling mempercayai
e.    Menunjukan kesiapan untuk membantu siswa
f.    Menunjukan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian.
g.   Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman,terbantu,dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapi

b. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1.    Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
2.    Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam belajar,
3.    Membentuk kelompok yang tepat,
4.    Mengkoordinasikan kegiatan,
5.    Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
6.    Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.

c. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan dengan cara:
1.    Memberi penguatan secara tepat,
2.    Melaksanakan supervisi proses awal,
3.    Melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
4.    Melaksanakan supervisi pemaduan.
d. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1.    Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,
2.    Merancang kegiatan belajar,
3.    Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
4.    Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri (Sofa, 2010).


2.5 Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
1.      Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2.      Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3.      Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4.      Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5.      Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
                                                     
2.6 Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain.
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
1.    Pokok bahasan yang akan dipelajari
2.    Tugas-tugas yang akan dikerjakan
3.    Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
4.    Informasi lain yang diperlukan

        Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
2.7 Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2.    Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
3.    Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
4.    Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5.    Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.

2.8 Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
§  Kelebihan
1.      Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal.
2.      Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.

§  Kelemahan
1.      Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
2.      Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
3.      Kurangnya jiwa social pada siswa.


B.     Hasil Observasi Youtube tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini dilakukan pada sekolah dasar (SD Negeri Sumbersari I) di kelas v. Metode kelompok yang dilakukan oleh siswa dengan arahan guru adalah denga  metode jigsaw. Pelajaran saat itu adalah mata pelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial), guru membagi siswa dalam 5 kelompok, dan gurui juga mengaharapkan kerja sama dari siswa tersebut dalam kelompoknya. Setelah itu guru memberi pengarahan tentang materi yang akan di bahas dengan metode kerja kelompok tersebut. Dan pembahasan pada hari itu adalah tentang peninggalan sejarah hindu-budha dan guru juga mengharapkan persentasi dari hasil kelompok dan kelompok lain agar bisa menanggapinya. Guru membagikan sebuah kertas kepada masing-masing kelompok, dan memberikan waktu selama 20 menit untuk mendiskusikan peninggalan sejarah hindu budha tersebut.
Setelah 20 menit, guru meminta siswa kembali pada kelompok awal dan mempersentasikan hasil kerja kelompok, dan menempelkan gambar dari peninggalan sejarah tersebut di papan tulis, serta mengulang kembali apa saja peninggalan sejara tersebut oleh guru yang menempelkan gambar yang lain dan meminta siswa menjawab apa gambar yang di tunjuk oleh guru. Dan selanjutnya guru menyimpulkan pembelajaran hari itu.












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan mengajar guru itu sangat di perlukan oleh siswa apalagi dalam masalah kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yangperlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Dari pembahasan dan hasil observasi di atas dapat di simpulkan bahwasanya seorang guru harus telaten dalam mengajar siswa dalam melakukan kelompok kecil atau perorangan agar adanya suasana yang menyenangkan, kondusif, dan juga dapat memban tu siswa dalam memahami pelajaran.
Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.

3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga kependidikan kita dituntut berperan penting dalam masalah-masalah pendidikan baik secara formal maupun nonformal dan seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif,  menyenangkan dan efesien. Sebagai guru yang profisional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa yang sudah dimiliki.


DAFTAR PUSTAKA
http://pujakesumaputrasurya.blogspot.co.id/2013/09/8-keterampilan-dasar-mengajar-yang.html





Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan

A
Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP)
·      Guru menggunakan kurikulum 2013, sedangkan pada KTSP tidak ada dilakukan oleh guru
2. Silabus
Guru mengajar sesuai dengan silabus dalam pengajaran/pembelajaran  baik itu dari materi, metode, dan langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
·      Guru tidak terlihat membawa RPP
B
Proses Pelatihan/Pembelajaran
1. Membuka pelajaran
·     Guru membuka pelajaran dengan membaca salam dan menanyakan kabar siswa, serta memberikan motivasi dan lansung membagi kelompok dan membagikan gambar.
2. Penyajian materi
·  guru memasuki pelajaran dengan bertanya salah satu materi. Misalnya: apa-apa saja agama yang ada di indonesia
:
2)
.
3. Metode pembelajaran
·         Dalam proses belajar mengajar guru mengunakan metode Tanya jawab. Dimana antara siswa dan guru, terjadi interaksi. Dan juga menggunakan metode diskusi (jigsaw)
4. Penggunaan bahasa
·         Selama melaksanakan proses belajar mengajar guru mengunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
5. Penggunaan waktu
·        Guru sangat memperhatikan, mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sebagai mana yang diharapkan, misalnya dalam praktek diskusi guru memberikan waktu selama 20 menit.
6. Gerak
·         Guru melakukan gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan tangan pada saat memberikan apresiasi kepada peserta didik selama proses belajar mengajar.
7. Cara memotivasi siswa
·         Guru memotivasi siswa dengan cara selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran kepada siswa dan mengapresisasi jawaban-jawaban peserta didik seperti ; “jawaban yang bagus, dengan memberikan tepuk tangan “ sehingga memotivasi peserta didik untuk aktif dan ikut berpartisipasi didalam kelas.
8. Teknik bertanya
·         Teknik bertanyanya baik
9. Teknik penguasaan kelas
·         Teknik penguasaan kelasnya baik
10. Penggunaan media
·         Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan gambar
11. Bentuk dan cara evaluasi
·         Bentuk dan cara evaluasi baik
12. Menutup pelajaran
·         Sebelum menutup pelajaran guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan cara mengajukan pernyataan kepada para siswa tersebut tentang kesimpulan pelajaran hari itu.
·         Setelah beberapa siswa menjawab pertanyaan atau mengajukan pendapat nya barulah guru menyimpulkan keseluruhan jawaban dan meteri hari itu.
C
Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
1. Perilaku siswa di dalam kelas
·   Sikap siswa selama proses balajar sangat baik, sopan, menghormati guru yang sedang mengajar, memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran dan menghargai pendapat teman-teman nya.
2. Perilaku siswa di luar kelas
·      Tidak terlihat adanya perilaku siswa yang buruk di luar kelas.




2 comments:

Unknown said...

Dalam pengajaran kelompok kecil, ada 6 peran guru dia antaranya sebagai organisator, informan, pendorong dan sebagainya. Apakah seluruh peran guru tersebut terlaksana dalam video pengajaran kalompok kecil yang telah anda amati? Dan bagaimana jika salah guru tidak melakukan peran dari 6 peran tersebut, apakah pengajaran kelompok kecil tetap dapat di katakan berhasil atau tidak?

Okaendah.s said...

Terima kasih atas pertanyannya, Dalam pengajaran kelompok kecil memang ada 6 peranan guru, dalam video yang telah saya amati guru telah melaksanakan perannya dengan baik yakni sebagai organisator dan pendorong dsb. Sebagai contoh, guru menjelaskan apa yang hatus di lakukan oleh siswa dalam diskusi. Itu adalah peran guru sebagai pengajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Jika seorang guru tidak melakukannya, maka diskusi akan di lihat pada hasil diskusi, jika hasil nya gagal, maka bisa di nyatakan guru gagal, namun itu juga tergantung pada siswa memperhatikan atau tidak dari penjelasan guru pada diskusi tersebut.