Micro
Teaching Marhamah, M.pd
KETERAMPILAN MENGAJAR:
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
OLEH:
Oka
Endah Sari (136311380)
6
A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini tentang keterampilan mengajar: mengajar
kelompok kecil dan perorangan.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, yakni:
1.
Ibu Marhamah, M.Ed, selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang
memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan
ini.
2.
Dan kepada teman-teman, yang telah membantu penyelesaian laporan ini
dengan mencari materi dan menyusun laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan ini. Akhir
kata saya berharap semoga laporan tentang keterampilan mengajar dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Pekanbaru, Februari 2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
.......................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
................................................................................................
2
1.3 Tujuan Makalah ....................................................................................................
2
1.4 Pembatasan Masalah
............................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan .....................
3
2.2
Peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan ............................ 4
2.3
Karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan
......................................... 4
2.4 Komponen-komponen
keterampilan ...................................................................
5
2.5 Syarat-syarat yang Harus
Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
........................................................................................................
6
2.6 Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok
Kecil dan Perorangan Dalam Kelas........... 6
2.7 Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan .......................... 8
2.8 Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
.................................................................................................................................
8
B. Hasil Observasi Youtube
tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
.................................................................................................................................
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................
10
3.2 Saran
.......................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Tugas
seorang guru salah satunya adalah mengajar peserta didik secara profesional
agar peserta didik mengerti ataupun paham dengan apa yang dijelaskan oleh guru
tersebut yang tentunya sesuai dengan perkembangan zaman, contohnya saja dalam
hal teknologi yang saat ini sangat mempengaruhi siswa dalam belajar, di sisi
inilah bagaimana guru harus menempatkan mana waktu yang tepat dalam menggunakan
teknologi agar peserta didik mampu mengetahui kapan waktu yang tepat tersebut.
Dan juga tentunya seorang guru harus lebih mengetahui bidang teknologi ini
daripada siswa itu sendiri, dan juga dalam ilmu pengetahuan yang tentunya
dipengaruhi banyak oleh teknologi tersebut.
Dan
sebagai guru yang profesional harus banyak belajar dan juga mengikuti beberapa
pelatihan untuk memantapkan cara dia dalam mengajar dan juga mendidik peserta
didik. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Menurut Alvin W Howard,
mengajar adalah suatu aktivitas untuk memberi, menolong, membimbing seseorang
untuk mendapatkan,mengubah atau mengembangkan ide (cita-cita). Menurut
Warni Rasyidin mengemukakan bahwa mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa
dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator
menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar. Keterampilan mengajar adalah kecakapan atau
kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru
harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan
pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang
baik.
Dalam
mengajar, ada 8 keterampilan guru, yakni: keterampilan
bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011). Masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini adalah tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah:
1. Apa
itu maksud dari keterampilan mengajar kelompom kecil dan perorangan?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan?
3. Seperti
apa karakteristik dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
4.
Apa-apa saja komponen-komponen
keterampilan?
5. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran
kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud?
6.
Bagaimana pola
penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
7. Apa-apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan?
8. Apa kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan?
9. Bagaimana hasil observasi youtube tentang
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
1.3
Tujuan
Makalah
Adapun tujuan makalah
ini adalah:
1. Mengetahui
apa itu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
2. Mengetahui
bagaimana peran seorang guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan
tersebut dan mengetahui komponen-komponen serta mengetahui karakteristik dalam
mengajar kelompok kecil dan peroranga itu
3. Mengetahui
dan memahami apa syaratnya, bagaimana pola dalam pengajaran dan juga prinsip
yang harus di ketahui
4. Mengetahui
baik buruknya suatu pengejaran kelompok kecil dan perorangan agar terciptanya
kondisi yang kondusif
5. Dan
dapat menjalankan contoh dari keterampilan mengajar saat nanti sudah menjadi
guru maupun dalam pembelajaran micro teaching ini
1.4
Pembatasan
Masalah
Menyangkut cakupan tentang keterampilan
mengajar sangatlah luas, maka penulis
hanya membahas tentang keterampilan mengajar dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
2.1
Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan
mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30)
mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan
cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang
dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa
tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang
dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).
Pengertian
keterampilan mengajar adalah keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan
akal fikiran ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah atau pun membuat
sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil perkejaan
tersebut. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah kemampuan
guru/instruktur dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang
sehat dan akrab antara guru siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam
kelompok kecil maupun perorangan. Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah
berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan
seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
Secara fisik
bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai
8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa
dengan siswa. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam
melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima
oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).
2.2 Peran guru dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengajaran kelompok kecil dan
perorangan, guru berperan sebagai :
a. Organisator kegiatan
belajar mengajar
b. Sumber informasi bagi
siswa
c. Pendorong bagi siswa
untuk belajar
d. Orang yang mendiagnosa
kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
e. Penyedia materi dan
kesempatan belajar bagi siswa
f. Peserta kegiatan yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa yang lainnya, ini berti
guru ikut menyumbangkan pendapatnya untk memecahkan masalah atau mencari
kesepakatan bersama sebagai mana siswa lain melakukannya.
2.3
Karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan
Ciri-ciri mengajar kelompok kecil
dan perorangan antara lain sebagai berikut :
a. Mempunyai keanggotaan
yang jelas
b. Ada kesadaran kelompok
c. Mempunyai tujuan yang
sama
d. Saling bergantung
dalam memenuhi kebutuhan
e. Ada interaksi dan
komunikasi antara anggota
f. Ada tindakan bersama
2.4 Komponen-komponen keterampilan
Komponen ketarampilan yang digunakan
adalah keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan
mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
1. Keterampilan mengadakan pendekatan
secara pribadi
Adalah terjadinya hubungan yang
sehat dan akrab atara guru dengan siswa,dan siswa dengan siswa.
a. Keterampilan seperti ini hanya
bias dilakukan apabila guru memiliki keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Menunjukan kehangatan dan
kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa
b. Mendengar dengan penuh rasa
simpati gagasan yang dikemukakan siswa
c. Merespon secara positif
pendapat siswa
d. Membangun hubungan rasa
saling mempercayai
e. Menunjukan kesiapan untuk
membantu siswa
f. Menunjukan kesediaan untuk
menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian.
g. Berusaha mengendalikan situasi
agar siswa merasa aman,terbantu,dan mampu menemukan pemecahan masalah yang
dihadapi
b. Keterampilan
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1.
Memberikan orientasi umum tentang
tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
2. Memvariasikan
kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam belajar,
3. Membentuk
kelompok yang tepat,
4. Mengkoordinasikan
kegiatan,
5. Membagi
perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
6. Mengakhiri
kegiatan dengan kulminasi.
c.
Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan dengan
cara:
1.
Memberi penguatan secara tepat,
2. Melaksanakan
supervisi proses awal,
3. Melaksanakan
supervisi proses lanjut, serta
4. Melaksanakan
supervisi pemaduan.
d. Keterampilan merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1. Membantu
siswa menetapkan tujuan belajar,
2. Merancang
kegiatan belajar,
3. Bertindak
sebagai penasihat siswa, serta
4. Membantu
siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri (Sofa, 2010).
2.5 Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar
Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai
karakteristik yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan
ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan
perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika
terpenuhi syarat-syarat berikut.
1. Ada hubungan
yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa
belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
3. Siswa
mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa
dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat
memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
2.6 Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam
Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang
bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara
lain.
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas
Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar
mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal (kelas besar) untuk
memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
1. Pokok
bahasan yang akan dipelajari
2. Tugas-tugas
yang akan dikerjakan
3. Langkah-langkah
mengyelesaikan tugas
4. Informasi
lain yang diperlukan
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil →
Kelas Besar
Dalam pola ini, pertama, siswa
mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-pokok bahasan yang akan
dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-langkah
melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan
dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas
Besar
Dalam pola ini pertemuan diawali
dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari, serta
tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah mengikuti penjelasan umum,
siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara perorangan,
kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas hasil yang
telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama
dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang
diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Proses belajar mengajar dimulai
dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Setelah itu,
siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang diberikan
oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
2.7 Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Guru yang
terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua
topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
3. Pengorganisasian
siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang diperhatikan
guru.
4. Kegiatan
pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
5. Dalam
pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
2.8
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
§ Kelebihan
1. Dalam proses
mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih
maksimal.
2. Guru dapat
lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru
dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode
pembelajaran yang cocok untuk siswa.
§ Kelemahan
1. Pengembangan
informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
2. Kurangnya
motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
3. Kurangnya
jiwa social pada siswa.
B.
Hasil
Observasi Youtube tentang Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan ini dilakukan pada sekolah dasar (SD
Negeri Sumbersari I) di kelas v. Metode kelompok yang dilakukan oleh siswa
dengan arahan guru adalah denga metode
jigsaw. Pelajaran saat itu adalah mata pelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan
Sosial), guru membagi siswa dalam 5 kelompok, dan gurui juga mengaharapkan
kerja sama dari siswa tersebut dalam kelompoknya. Setelah itu guru memberi
pengarahan tentang materi yang akan di bahas dengan metode kerja kelompok
tersebut. Dan pembahasan pada hari itu adalah tentang peninggalan sejarah
hindu-budha dan guru juga mengharapkan persentasi dari hasil kelompok dan
kelompok lain agar bisa menanggapinya. Guru membagikan sebuah kertas kepada
masing-masing kelompok, dan memberikan waktu selama 20 menit untuk
mendiskusikan peninggalan sejarah hindu budha tersebut.
Setelah
20 menit, guru meminta siswa kembali pada kelompok awal dan mempersentasikan
hasil kerja kelompok, dan menempelkan gambar dari peninggalan sejarah tersebut
di papan tulis, serta mengulang kembali apa saja peninggalan sejara tersebut
oleh guru yang menempelkan gambar yang lain dan meminta siswa menjawab apa
gambar yang di tunjuk oleh guru. Dan selanjutnya guru menyimpulkan pembelajaran
hari itu.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keterampilan
mengajar guru itu sangat di perlukan oleh siswa apalagi dalam masalah kelompok
kecil dan perorangan. Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar
mengajar yangperlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika
dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai
ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi
khusus perlu dikembangkan. Dari pembahasan dan hasil observasi di atas dapat di
simpulkan bahwasanya seorang guru harus telaten dalam mengajar siswa dalam
melakukan kelompok kecil atau perorangan agar adanya suasana yang menyenangkan,
kondusif, dan juga dapat memban tu siswa dalam memahami pelajaran.
Format
mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan
sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar
sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari
guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta
adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk
kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik
(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga
kependidikan kita dituntut berperan penting dalam masalah-masalah pendidikan
baik secara formal maupun nonformal dan seorang guru harus mampu menciptakan
suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan efesien. Sebagai guru yang
profisional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa yang sudah dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
http://pujakesumaputrasurya.blogspot.co.id/2013/09/8-keterampilan-dasar-mengajar-yang.html
Aspek yang diamati |
Deskripsi Hasil
Pengamatan
|
|
A
|
Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP)
|
· Guru menggunakan kurikulum 2013, sedangkan
pada KTSP tidak ada dilakukan oleh guru
|
|
2. Silabus
|
Guru mengajar sesuai dengan
silabus dalam pengajaran/pembelajaran baik itu dari materi, metode, dan langkah-langkah
kegiatan pembelajarannya.
|
|
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
|
· Guru
tidak terlihat membawa RPP
|
|
B
|
Proses Pelatihan/Pembelajaran
|
|
1. Membuka pelajaran
|
· Guru membuka pelajaran dengan membaca
salam dan menanyakan kabar siswa, serta memberikan motivasi dan lansung
membagi kelompok dan membagikan gambar.
|
|
2. Penyajian materi
|
· guru memasuki pelajaran dengan bertanya salah satu materi.
Misalnya: apa-apa saja agama yang ada di indonesia
:
2)
.
|
|
3. Metode pembelajaran
|
· Dalam proses
belajar mengajar guru mengunakan metode Tanya jawab. Dimana antara siswa dan
guru, terjadi interaksi. Dan juga menggunakan metode diskusi (jigsaw)
|
|
4. Penggunaan bahasa
|
· Selama
melaksanakan proses belajar mengajar guru mengunakan bahasa yang sopan dan
mudah dipahami.
|
|
5. Penggunaan waktu
|
· Guru sangat
memperhatikan, mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sebagai mana yang
diharapkan, misalnya dalam praktek diskusi guru memberikan waktu selama 20
menit.
|
|
6. Gerak
|
· Guru melakukan
gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan tangan pada saat memberikan apresiasi
kepada peserta didik selama proses belajar mengajar.
|
|
7. Cara memotivasi siswa
|
· Guru memotivasi
siswa dengan cara selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran
kepada siswa dan mengapresisasi jawaban-jawaban peserta didik seperti ;
“jawaban yang bagus, dengan memberikan tepuk tangan “ sehingga memotivasi
peserta didik untuk aktif dan ikut berpartisipasi didalam kelas.
|
|
8. Teknik bertanya
|
· Teknik bertanyanya
baik
|
|
9. Teknik penguasaan kelas
|
· Teknik penguasaan
kelasnya baik
|
|
10. Penggunaan media
|
· Dalam proses
belajar mengajar guru menggunakan gambar
|
|
11. Bentuk dan cara evaluasi
|
· Bentuk dan cara
evaluasi baik
|
|
12. Menutup pelajaran
|
· Sebelum menutup
pelajaran guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan cara
mengajukan pernyataan kepada para siswa tersebut tentang kesimpulan pelajaran
hari itu.
· Setelah beberapa
siswa menjawab pertanyaan atau mengajukan pendapat nya barulah guru
menyimpulkan keseluruhan jawaban dan meteri hari itu.
|
|
C
|
Perilaku Peserta Pelatihan (Diklat)
|
|
1. Perilaku siswa di dalam kelas
|
· Sikap siswa selama proses balajar sangat baik, sopan,
menghormati guru yang sedang mengajar, memperhatikan guru ketika menjelaskan
pelajaran dan menghargai pendapat teman-teman nya.
|
|
2. Perilaku siswa di luar kelas
|
· Tidak terlihat adanya perilaku siswa yang buruk di
luar kelas.
|
2 comments:
Dalam pengajaran kelompok kecil, ada 6 peran guru dia antaranya sebagai organisator, informan, pendorong dan sebagainya. Apakah seluruh peran guru tersebut terlaksana dalam video pengajaran kalompok kecil yang telah anda amati? Dan bagaimana jika salah guru tidak melakukan peran dari 6 peran tersebut, apakah pengajaran kelompok kecil tetap dapat di katakan berhasil atau tidak?
Terima kasih atas pertanyannya, Dalam pengajaran kelompok kecil memang ada 6 peranan guru, dalam video yang telah saya amati guru telah melaksanakan perannya dengan baik yakni sebagai organisator dan pendorong dsb. Sebagai contoh, guru menjelaskan apa yang hatus di lakukan oleh siswa dalam diskusi. Itu adalah peran guru sebagai pengajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Jika seorang guru tidak melakukannya, maka diskusi akan di lihat pada hasil diskusi, jika hasil nya gagal, maka bisa di nyatakan guru gagal, namun itu juga tergantung pada siswa memperhatikan atau tidak dari penjelasan guru pada diskusi tersebut.
Post a Comment