Tugas Individu
Dosen pengampu :
Micro Teaching Marhamah, S.Pd, M.Ed
LAPORAN OBSERVASI VIDEO KETERAMPILAN
MENGAJAR KELAS KECIL
DISUSUN OLEH
CONNY KURNIAWAN
136311812
KELAS 6B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin,
puji syukur ke hadirat illahi Robbi, atas limpahan karunia dan kuasa-Nya
sehingga Laporan Observasi Video Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran telah dapat
diselesaikan.
Makalah tentang Laporan Observasi Video
Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaranini dibuat sebagai tugas
penilain yang diserahkan oleh Dosen Pengampu kepadamahasiswa yang bersangkutan
guna untuk memperoleh kriteria dalam penilaian tugas.
Terima kasih disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Disadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan
saran dari semua pihak agar tujuan penulisan laporan ini dapat
tercapai sesuai dengan harapan. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pekanbaru, Februari2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang
berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar
tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar
mengajar yaitu; keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka
dan menutup pelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan (Wongkar, 2011).
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia
ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai
substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah
merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar
mengajar (Wongkar, 2011).
Dengan perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang
guru dituntut untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari
berbagai sumber ilmu yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa
dengan keterampilan mengajar yang baik. Selain pengetahuan ilmu yang harus
ditambah, guru juga penting menguasai beberapa keterampilan mengajar, karena
betapapun tingginya ilmu yang dimiliki oleh seorang guru itu, jika tidak
menguasai keterampilan mengajar, maka akan sulit bagi seorang siswa menyerap
ilmu yang diberikan oleh guru terseb ut. Pada kenyataannya dewasa ini banyak
para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan
keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (Wongkar, 2011).
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah
ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil maupun
perorangan akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara
guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).
Dalam hal ini kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru
dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan?
- Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
- Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud?
- Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan
dalam kelas?
- Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan?
- Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil
dan perorangan?
- Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
- Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan.
- Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil
dan perorangan.
- Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud.
- Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil
dan perorangan dalam kelas .
- Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan.
- Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan.Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
- Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai
ketrampilan mengajar kelompok dan perorangan.
- Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan
mengembangkan ketrampilan tertentu dalam mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan
untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy
dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan
pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah
seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada
lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah
penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk
ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa
secara individu (Muhidin, 2011).
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu
berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih
akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam
melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima
oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan
sebagai:
1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah
menentukan dan mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur
lingkungan belajar, dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur
siswa dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru.
2. Sumber Informasi Bagi Siswa
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang
disampaikan guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan
tugas, mauun informasi lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil
dan perorangan. Selain informasi dari guru, siswa juga dapat menggali sumber
informasi dari berbagai sumber, seperti buku teks, majalah, surat kabar,
televisa, radio, dan sebagainya.
3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator
Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada
siswa. Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang
siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan
Untuk menjadi motivator belajar guru hendaknya:
- Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang
pribadinya sehingga upaya memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan
dengan kebutuhan siswa tersebut.
- Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa
agar kepatuhan dan kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
- Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk
melakukan motivasi kepada siswa.
- Memiliki perasaan humor yang positif dan normative
sehingga tetap disegani dan disenangi oleh siswa.
- Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan
siswa.
4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa serta Pemberian Bantuan Sesuai
Kebutuhan Siswa
Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar
mengajar, yaitu mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar,
kelemahan mereka, kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai
kebutuhan siswa.
5. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa
Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa
dalam pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang
diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan
kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan kemampuan-kemapuan yang mereka
miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang mereka hadapi.
6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama
seperti siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan
masalah atau mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran
Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu
dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi
pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran
kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika terpenuhi
syarat-syarat berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan
antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan
minat sendiri.
- Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
D. Pola Penggunaan Pengajaran
Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan
pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain.
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan
pertemun klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan
kepada siswa antara lain:
- Pokok bahasan yang akan dipelajari
- Tugas-tugas yang akan dikerjakan
- Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
- Informasi lain yang diperlukan
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan
bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa
mengyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan,
kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal
kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal
mengenai pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan
dikerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa
diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang
diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara
klasikal).
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa.
Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam
kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara
perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa
diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil
kepada seluruh siswa dalm kelas.
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada
siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan
dikerjakan oleh siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan
untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta
melaporkannya di kelas (secara klasikal).
E. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan.
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri
dari:
a. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, yang ditampilkan dengan
cara:
- Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan
dan perilaku siswa,
- Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang
dikemukakan siswa,
- Merespon secara positif pendapat siswa,
- Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
- Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
- Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa
dengan penuh pengertian, serta
- Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman,
terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
b. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara:
- Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan
cara mengerjakannya,
- Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya
kebosanan siswa dalam belajar,
- Membentuk kelompok yang tepat,
- Mengkoordinasikan kegiatan,
- Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan
siswa, serta
- Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
c. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang
ditampilkan dengan cara:
- Memberi penguatan secara tepat,
- Melaksanakan supervisi proses awal,
- Melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
- Melaksanakan supervisi pemaduan.
d. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara:
- Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,
- Merancang kegiatan belajar,
- Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
- Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
(Sofa, 2010).
F. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya
mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian
perorangan.
- Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam
kelompok kecil dan perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu
merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa
secara pribadi.
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan
- Kelebihan
- Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan
pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal.
- Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap
masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok
untuk siswa.
- Kelemahan
- Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan
siswa.
- Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi
karakter siswa terbatas.
- Kurangnya jiwa social pada siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa
dan pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara
guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan
diterima oleh peserta didik.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan
sebagai:
- Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.
- Sumber informasi bagi siswa.
- Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
- Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai
kebutuhan siswa.
- Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
- Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan
siswa.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud adalah sebagai berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan
antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan
minat sendiri.
- Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan
pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain:
- Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
- Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas
Besar
- Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
- Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri
dari, keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi
kemudahan belajar, keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya
mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian
perorangan.
- Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam
kelompok kecil dan perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu
merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa
secara pribadi.
Kelebihan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan
pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah
melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat
memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode
pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Sedangkan kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang luas
karena keterbatasan siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena
variasi karakter siswa terbatas, kurangnya jiwa sosial pada siswa.
B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja
dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
No comments:
Post a Comment