TUGAS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
DISUSUN :
ILHAM RAMDHAN
M.HARIRI WALDY
CRI SANDI
FAIZAL DEWAN ISWANDI
HARLIANSYAH
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
TAHUN
Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik,
Strategi, dan Model Pembelajaran
1. Pengantar
Mengawali
kegiatan mempelajari bagian ini, renungkan pertanyaan berikut. Apakah Saudara
termasuk pemerhati pembelajaran yang baik? Jika ya, Anda tentunya telah
mencermati apa itu prinsip, pendekatan, metode, teknik, strategi, dan model
pembelajaran dengan baik. Untuk membuktikannya, ujilah kemampuan Saudara dengan
menjawab pertanyaan berkaitan dengan hakikat hal-hal berikut ini!
- a. Apa itu prinsip?
- b. Apa itu pendekatan?
- c. Apa itu metode?
- d. Apa itu teknik?
- e. Apa itu strategi?
- f. Apa itu model?
Bagaimana
penguasaan Saudara? Sudah mantapkah penguasaan Saudara tentang konsep dasar di
atas ataukah sebaliknya? Bila belum atau kurang mantap pelajarilah bagian
berikut dengan seksama!
Bagian
berikut akan memaparkan topik-topik yang termasuk dalam ruang lingkup
pembahasan konsep dasar pembelajaran sebagai berikut.
- a. Prinsip pembelajaran
- b. Pendekatan pembelajaran
- c. Metode pembelajaran
- d. Teknik pembelajaran
- e. Strategi pembelajaran
- f. Model pembelajaran
2. Materi
Pembelajaran
Bila kita
membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu 1)
prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran.
Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga
istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan (lihat
Syafii 1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan
metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan
komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode
dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan
istilah metode diskusi disamping istilah teknik diskuasi.
Agar kita
dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik, seyogyanya
kita menguasai pengertian-pengertian di atas dengan baik. Untuk itu, pada
bagian berikut istilah-istilah tersebut diupayakan dipaparkan secara rinci satu
per satu.
2.1 Prinsip
Pembelajaran
2.1.1
Pengertian Prinsip Pembelajaran
Prinsip
dikatakan juga landasan. Prinsip pembelajaran menurut Larsen dan Freeman (1986
dalam Supani dkk. 1997/1998) adalah represent the theoretical framework of
the method. Prinsip pembelajaran adalah kerangka teoretis sebuah metode
pembelajaran. Kerangka teoretis adalah teori-teori yang mengarahkan harus
bagaimana sebuah metode dilihat dari segi 1) bahan yang akan dibelajarkan, 2)
prosedur pembelajaran (bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru mengajarkan
bahan), 3) gurunya, dan 4) siswanya.
Dengan
demikian, prinsip pembelajaran bahasa adalah kerangka teoretis,
petunjuk-petunjuk teoretis bagi penyusunan sebuah metode pembelajaran
bahasa dalam hal :
1)
pemilihan dan peyusunan bahan pembelajaran bahasa yang akan dibelajarkan;
2)
pengaturan proses belajar mengajarnya: bagaimana mengajarkan dan
mempelajarinya, hal-hal yang berhubungan dengan pendekatan, teknik, media, dan
sebagainya;
3)
guru yang akan mengajarkannya, persyaratan yang harus dimiliki, serta aktivitas
yang harus dilaksanakan;
4)
siswa yang mempelajarinya, berkenaan dengan aktivitasnya; dan
5)
Hal-hal lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
2. Sumber
Prinsip Pembelajaran
Prinsip
pembelajaran bersumber pada teori-teori yang berkembang pada bidang yang
relevan. Prinsip pembelajaran bahasa berarti bersumber pada teori-teori yang
relevan dengan pembelajaran bahasa, seperti: 1) teori belajar, 2) teori belajar
bahasa, 3) teori bahasa, dan 4) teori psikologi.
Teori
Belajar
|
Teori
Belajar Bahasa
|
Teori
Bahasa
|
Teori
Psikologi
|
Behaviorism
Piaget’s Development
Theory
Vygotsky
and Social Cognition
Constructivism
Neuroscience
Brain-Based
Learning
Learning
Styles
Multiple
Inteligence
Right
Brain/Left Brain Thinking
Communities
of Practice
Control
Theoty
Observational
Learning
Problem-Based
Learning
|
Teori
behavioris
Teori
mentalis
|
Teori
tradisional
Teori
struktural
Teori
transformasi
Teori
tagmemik
Teori
fungsional
Teori
relasional
|
Behaviorisme
Kognitif
|
Catatan:
Teori
belajar di atas dikutip dari Syamsudin (1999) ”Teori Belajar dalam Buku Teks”
dalam Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks tanggal 22 Nopember – 24 Desember
1999 yang diselenggarakan atas Kerja sama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di
Universitas Negeri Semarang. Dari ke-13 teori belajar di atas, yang terpenting
untuk dipahami adalah teori 1) Behaviorism, 2) Piaget’s Development Theory, 3)
Vygotsky and Social Cognition, 4) Contructivism, 5) Multiple Intelligence, dan
6) Problem-Based Learning karena teori-teori tersebut merupakan dasar dari
perkembangan teori belajar lainnya.
3. Fungsi
Prinsip Pembelajaran
Istilah
fungsi berasal dari bahasa Inggris function yang memiliki banyak arti di
antaranya: jabatan, kedudukan, kegiatan, dan sebagainya. Fungsi atau
peran adalah jabatan, kedudukan, atau kegiatam. Jadi,
prinsip pembelajaran bahasa berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman
pelaksanaan bagi komponen-komponen pengajaran bahasa. Sebagai pedoman/kerangka
teori, setiap butir prinsip pengajaran bahasa memberikan arah yang harus
ditempuh dalam pelaksanaan pengajaran.
4.
Macam-macam Prinsip Pembelajaran
Prinsip
pembelajaran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu 1) prinsip umum dan 2)
prinsip khusus (lihat Supani, dkk. 1997/1998).
- Prinsip umum, yaitu prinsip pembelajaran yang dapat diberlakukan/berlaku untuk semua mata pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum pembelajaran di antaranya sebagai berikut.
1)
Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat
mendorong siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai
motivator siswa dalam belajar.
2)
Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari
sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui
pengalaman langsung, seperti belajar menulis siswa harus menulis, belajar
berpidato harus melalui praktik berpidato.
3)
Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan
pada situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya.
4)
Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-perbedaan
dalam berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang keluarga,
ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dengan demikian, guru dalam kegiatan
pembelajaran dituntut memperhitungkan perbedaa-perbedaan itu.
- Prinsip khusus, yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata pelajaran tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki banyak prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai berikut.
1)
Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa, yaitu pembelajaran bahasa
merupakan aktivitas membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi
sebagai penutur bahasa. Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang
hanya dikuasai melalui praktik berbahasa. Jadi, pembelajaran bahasa merupakan
kegiatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang harus dilakukan
melalui praktik menggunakan bahasa. Bukan sebaliknya, pembelajaran bahasa
adalah aktivitas mempelajari teori atau pengetahuan tentang bahasa.
2)
Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana
komunikasi dalam proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan
pembelajaran tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal dan menguasai bahasa
target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus menjadikan bahasa itu sebagai
wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa target dalam setiap
kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa (pendekatan
komunikatif).
3)
Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam
konteks nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa
nyata dalam kehidupan.
4)
Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam
mempelajari bahasa kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi
(pengaruh) bahasa pertamanya terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
2.2
Pendekatan Pembelajaran
1.
Pengertian Pendekatan
Istilah
pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa
arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran,
kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something
‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara
memulai pembelajaran.
Dalam
pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi
mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam
memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah
membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17).
Aksiomatis artinya bahwa kebenaran kebenaran teori-teori yang digunakan tidak
dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu
ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu
bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode
pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
2. Fungsi
Pendekatan
Fungsi
pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi
langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa
pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan
oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode
pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa.
Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode
langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip
lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan lahir dari
asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan
pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai
bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi
terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah
kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi
tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar
bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
3. Perbedaan
Prinsip dan Pendekatan
Supaya tidak
salah pengertian antara prinsip pengajaran dengan pendekatan pengajaran,
berikut ini disajikan beberapa perbedaan penting antara keduanya.
Prinsip
|
Pendekatan
|
Lahir dari
teori-teori
|
Lahir dari
asumsi-asumsi
|
Berperan
sebagai kerangka teori metode pembelajaran.
|
Berperan
sebagai ancangan atau pedoman langsung metode pembelajaran.
|
Memberi
pedoman kepada metode pem-belajaran dalam banyak hal, seperti bahan,
siswa, guru, proses belajar mengajar.
|
Memberi
pedoman kepada metode pem-belajaran terutama dalam hal proses belajar
mengajar.
|
Hubungannya
dengan metode (penyusunan metode bersifat tak lagsung dalam bentuk saran).
|
Hubungannya
dengan penyusunan metode bersifat langsung dan menentukan wujud metode.
Metode lahir dari pendekatan.
|
4. Macam
Pendekatan
Pendekatan,
seperti halnya prinsip, dibedakan menjadi 2, yaitu pendekatan umum dan
pendekatan husus.
a.
Pendekatan Umum yaitu
pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di suatu sekolah program.
Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum antara lain:
- a. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Pengajaran
ini mengutamakan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
- b. Pendekatan Keterampilan Proses
Pengajaran
ini tidak hanya ditujukan untuk penguasaan tujuan, tetapi juga penguasaan
keterampilan untuk mencapai tujuan tersebut (keterampilan proses).
- c. Pendekatan Spiral
Pendekatan
ini mengatur pengembangan materi yang dimulai dengan jumlah kecil yang terus
meningkat. Dengan kata lain, dari materi dasar berkembang terus hingga materi
lanjut.
- d. Pendekatan Tujuan
Pengajarannya
dimulai dengan penetapan tujuan, terutama tujuan-tujuan operasional. Berdasarkan
tujuan-tujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan sebagainya.
b.
Pendekatan khusus, yaitu
pendekatan yang berlaku untuk bidang studi tertentu, misalnya pendekatan khusus
pembelajaran bahasa Indonesia. Beberapa contoh pendekatan khusus yang pernah
digunakan dalam pembelajaran bahasa misalnya:
- pendekatan komunikatif,
- pendekatan struktural,
- pendekatan Iisan (ora!),
- pendekatan langsung,
c. pendekatan tak langsung,
d. pendekatan alamiah.
2.3 Strategi
Pembelajaran
Istilah
strategi berasal dari Yunani strategia ’ilmu perang’ atau ’panglima
perang’. Selanjutnya strategi diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di
dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang
angkatan darat atau laut. Strategi dapat diartikan pula sebagai suatu
keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1).
Antony
(dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu
cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).
Dick dan
Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan bahwa suatu strategi
pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan
pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan
tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Dick dan Carey
menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu: a) kegiatan
prapembelajaran, b) penyajian informasi, c) partisipasi siswa, d) tes, dan e)
tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi
pembelajaran.
Berkaitan
dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa
strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola
kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara
sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara
efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi mencakupi
empat pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156).
- Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
- Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
- Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
- Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan
demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan,
cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi
pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berikut ini
akan dijelaskan empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu urutan
kegiatan pembelajaran, metode, media, dan waktu.
Urutan
kegiatan pembelajaran mengandung
beberapa komponen, yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri
atas tiga langkah, yaitu a) penjelasan singkat tentang isi pembelajaran, b)
penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa (appersepsi),
dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian terdiri atas
tiga langkah, yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri
atas dua langkah, yaitu a) tes formatif dan umpan balik dan b) tindak lanjut.
Bila dibagankan urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
No.
|
Komponen
|
Langkah
Kegiatan
|
1
|
Pendahuluan
|
a.
Penjelasan singkat tentang isi pembelajaran
b.
Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa (appersepsi)
|
2
|
Penyajian
|
a. Uraian
b. Contoh
c.
Latihan
|
3
|
Penutup
|
a. Tes
formatif dan umpan balik
b. Tindak
lanjut
|
Metode
pembelajaran terdiri atas
berbagai macam metode yang digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan
pembelajaran. Setap langkah itu mungkin menggunakan satu atau beberapa metode
atau mungkin pula beberapa langkah menggunakan metode yang sama.
Media
pembelajaran berupa media
cetak dan atau media audiovisual yang digunakan pada setiap langkah pada urutan
kegiatan pembelajaran. Seperti halnya penggunaan metode pembelajaran, ada
kemungkinan beberapa media digunakan pada suatu langkah atau satu media
digunakan pada beberapa langkah.
Berikut ini
dibagankan hubungan keempat komponen yang membentuk strategi pembelajaran
Suparman 1993:159).
Urutan
Kegiatan Pembelajaran
|
Metode
|
Media
|
Waktu
|
|
Pendahuluan
|
Deskripsi
singkat
|
|||
Relevansi
|
||||
TIK
|
||||
Penyajian
|
Uraian
|
|||
Contoh
|
||||
Latihan
|
||||
Penutup
|
Tes
formatif
|
|||
Umpan
balik
|
||||
Tindak
lanjut
|
Karena itu,
dalam pemilihan strategi pembelajaran ada dua pertanyaan yang harus
diperhatikan. Pertama, seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung
dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran yang ada? Kedua,
seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif dalam membuat siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?
2.4 Metode Pembelajaran
Istilah
metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu,
metode diartikan cara melakukan sesuatu.
Dalam dunia
pembelajaran, metode diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal
sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu
untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara
melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat
aksioma.
Dengan
demikian, metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur
bagaimana mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan
bahwa setiap metode pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau
komponen metode itu. Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu
bila digambarkan dalam bentuk bagan akan tampak sebagai berikut.
Tahap
|
Kegiatan
|
I.
Persiapan
|
Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan
berpedo-man kepada kurikulum.
|
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan
seba-gainya sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
|
|
II.
Pelaksanaan
|
Presentasi
awal
(penyajian atau pengenalan bahan kepada siswa)
|
Presentasi
lanjut
(pemantapan, latihan).
|
|
III.
Penilaian
|
Penilaian
formatif (proses
pembelajaran)
|
Penilaian
sumatif sudah di
luar metode
|
Jadi, secara
keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan
(preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan
penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh
langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di atas terlihat bahwa
tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di
rumah. Ini membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup
kegiatan guru yang ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana
pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara
sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan
bagaimana pengembangannya. Karena itu,metode pengajaran dapat dikatan
sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang
terdiri atas lima kegiatan pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut
sebagai berikut:
1)
pemilihan bahan,
2)
penyusunan bahan,
3)
penyajian,
4)
pemantapan, dan
5) penilaian
formatif.
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode
pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip
yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan
corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya)
dengan berpedoman kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan
(dan juga prinsip) inilah yang mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode,
yaitu mempengaruhi pemilihan bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga
penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama metode pengajaran bahasa
banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif
berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS.
Sama seperti
prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu
metode umum dan metode khusus.
a.
Metode Umum(Metode Umum Pembelajaran)
Metode umum
adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik
bersama semua bidang studi. Contoh metode umum ini antara lain:
- metode ceramah,
- metode tanya jawab,
- metode diskusi,
d. metode
ramu pendapat,
e. metode
demonstrasi,
f. metode
penemuan,
- metode inkuiri,
h. metode
pemberian tugas dan resitasi, dan
i. metode
latihan.
b.Metode
Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)
Metode
khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode
khusus pengajaran bahasa. Metode khusus ini tentu sangat ditentukan oleh corak
bidang studi yang bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang
mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula. Metode khusus
pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu:
- metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan
- metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Di antara
kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah
yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris
sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa
kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya
yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa
Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena
sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh
metode-metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah
- metode tata bahasa terjemahan,
- metode langsung,
- metode eklektik,
- metode audiolingual,
- metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan
- metode komunikatif.
2.5 Teknik
Pembelajaran
Bila Anda
hanya mengenal pendekatan dan metode saja sebenarnya Anda baru mengetaui
penyampaian pelajaran secara teoretis (Hidayat dkk. 2000: 60). Karena ada suatu
alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pelajaran
itu, yaitu teknik.
Teknik
artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi, teknik
pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu
tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar
tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004, indikator
setelah kurikulum 2004) saat itu.
Karena itu,
teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap pelaksanaan
pengajaran (penyajian dan pemantapan). Kalau kita perhatikan guru yang sedang
mengajar di kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru – murid itu adalah
teknik mengajar.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara
yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk
dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan
metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut.
Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, dari metode
dapat ditentukan teknik. Karena itu, teknik yang digunakan guru dapat
bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran
yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor.
Karena itu,
teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru itu
mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar
dan berhasil dengan baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan
teknik pembelajaran di antaranya 1) situasi kelas, 2) lingkungan, 3) kondisi
siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain.
Dalam
percakapan sehari-hari kata metode dan taknik ini diartikan sama, yaitu
cara. Dengan demikian, guru sering mencampuradukkan antara metode pengajaran
dan teknik mengajar. Kalau teknik mengajar disebut metode mengajar masih bisa
diterima karena metode mencakup teknik. Sebaliknya, kalau sebuah metode
pengajaran disebut teknik pengajaran jelas tidak tepat sama sekali.
Agar lebih
jelas, ada baiknya kita perbandingkan metode dan teknik ini dengan menampilkan
perbedaannya sebagai berikut.
No.
|
Metode
|
Teknik
|
1
|
Mencakup
semua tahap dalam proses belajar mengajar.
|
Hanya
tertuju kepada satu tahap proses belajar mengajar, yaitu pada tahap
pelaksanaan.
|
2
|
Bersifat
prosedural (menggam-barkan prosedur langkag-lang-kah menyeluruh proses
belajar mengajar).
|
Bersifat
implementasional (meng-gambarkan pelaksanaan pengajaran di kelas).
|
3
|
Tidak
tampak, tidak bisa dide-teksi dengan jelas dengan melihat guru yang sedang
mengajar di kelas.
|
Tampak
pada saat melihat guru yang sedang mengajar di kelas.
|
4
|
Ditunjukkan
untuk mencapai tujuan umum pengajaran (TIU/ TPU pada kurikulum sebelum 2004,
KD pada kurikulum setelah 2004).
|
Ditujukan
untuk mencapai tujuan khusus (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004, indikator
untuk kurikulum setelah 2004) suatu pertemuan.
|
5
|
Jumlahnya
hanya satu (satu metode khusus) untuk satu bidang studi dalam satu program.
|
Jumlahnya
sangat banyak untuk setiap pengajaran bidang studi dalam suatu program.
|
6
|
Metode
pengajaran (metode khusus) ditetapkan oleh kur-ikulum, guru tinggal
mengi-kutinya.
|
Guru bebas
memilih teknik asal cocok dan dapat mencapai tujuan pengajaran bahan yang
sedang diajarkannya.
|
Seperti
halanya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat dibagi atas
dua bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.
1. Teknik
Umum (Teknik Umum Mengajar)
Teknik umum
adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Teknik umum di
antaranya sebagai berikut.
a. teknik ceramah
b. teknik
tanya jawab
c. teknik
diskusi
d. teknik
ramu pendapat
e. teknik
pemberian tugas
f. teknik
latihan
g. teknik
inkuiri
h. teknik
demonstrasi
i. teknik
simulasi.
Nama-nama
teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum, namun wujudnya tentu
berbeda. Misalnya ceramah. Sebagai metode, ceramah mencakup
pemilihan, penyusunan, dan penyajian bahan. Bahkan, metode ceramah juga
mencakup bagaimana menyajikan bahan, dan biasanya teknik ceramah itu hanya
salah satu teknik yang dipakai dalam suatu pertemuan atau kegiatan belajar
mengajar.
b. Teknik
Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu)
Teknik
khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan
pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa mempunyai
ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini karena teknik mengacu kepada
penyajian materi dalam lingkup yang keci!. Sebagai contoh, teknik pengajaran
keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik
pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran
menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata.
Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan
dan teknik pembelajaran membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak
macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik khusus
itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
Dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan
satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang
sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum
maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.
2.6 Model
Pembelajaran
1.
Pengertian Model Pembelajaran
Istilah
model pembelajaran sering dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Bahkan
kadang suatu model pembelajaran diberi nama sama dengan nama pendekatan
pembelajaran. Sebenarnya model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
daripada makna pendekatan, strategi, metode, dan teknik.
Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk
mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk
menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
media (film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum
(sebagai kursus untuk belajar).
Hal ini
sejalan dengan pendapat Joyce (1992) “Earch model guides us as we design
instruction to helf students achieve various objectis” . Artinya, setiap
model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan Joyce, Joyce dan
Weil (1992:1) menyatakan “Models of teaching are really models of learning.
As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking
and means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn”.
Artinya, model pembelajaran merupakan model belajar. Dengan model
tersebut guru dapat membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu,
model belajar juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk
di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi pembelajaran), dan
pengelolaan kelas (Kardi dan Nur 2000:8). Hal ini sejalan dengan pendapat Arend
(1997) “The term teaching model refers to a particular aproach to instruction
that includes its goals, sintax, enviroment, and management system”. Artinya,
model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu,
termasuk tujuannya, langkah-langkahnya (syntax), lingkungannya, dan
sistem pengelolaannya.
Arend (1997)
memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting.Pertama,
istilah model memiliki makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi,
metode, dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana
komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas,
atau praktik mengawasi anak-anak.
Atas dasar
pendapat di atas, model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut. Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik
(teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk mencapai
tujuan belajar (kompetensi belajar).Dengan kata lain, model pembelajaran adalah
rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik,
menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan urutan yang lagis.
2. Fungsi
Model Pembelajaran
Fungsi model
pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat
dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik.
3. Ciri
Model Pembelajaran
Model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pendekatan, strategi,
metode, dan teknik. Karena itu, suatu rancangan pembelajaran atau rencana
pembelajaran disebut menggunakan model pembelajaran apabila mempunyai empat
ciri khusus, yaitu (a) rasional teoretik yang logis yang
disusun oleh penciptanya atau pengembangnya, (b) landasan pemikiran tentang
apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai),
(c) tingkah laku yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
secara berhasil, dan (d) lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi dan Nur dalam Trianto 2007).
Suatu model
pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan
belajar, (b) pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat
pembelajaran, (d) materi pembelajaran (kurikulum), (e) media, dan (f) desain
pembelajaran.
4. Macam
Model Pembelajaran
Model
pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaknya
(langkah-langkahnya), dan sifat lingkungan belajarnya. Arends (1997)
menyebutkan enam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru
dalam pembelajaran, yaitu: presentasi, pengajaran langsung (direct
instruction), pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pembelajaran
berdasarkan masalah (problem base instruction), dan diskusi kelas.
Ada banyak
model pembelajaran yang dapat digunakan dalam implementasi pembelajaran di
antaranya sebagai berikut (lihat Karli dan Yuliariatiningsih 2002).
(a)
model pembelajaran kontekstual (CTL),
(b)
model pembelajaran berdasarkan masalah,
(c)
model pembelajaran konstruktivisme,
(d)
model dengan pendekatan lingkungan,
(e)
model pengajaran langsung,
(f)
model pembelajarn terpadu, dan
(g)
model pembelajaran interaktif.
5.
Cara Memilih Model Pembelajaran
Dalam
pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model
pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap
model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat
dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
mempertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat
perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang
tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat dicapai.
Hal itu
sejalan dengan pemikiran Arends (1997:7) yaitu model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahapkegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
engelolaan kelas. Hal itu dengan harapan bahwa setiap model pembelajaran
dapat mengarahkan kita mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh 1) sifat dari materi yang akan diajarkan, 2) tujuan akan
dicapai dalam pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4) jam pelajaran
(waktu pelajaran), 5) lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang yang
tersedia.
Kualitas
model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek
proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk
aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu apakah
pembelajaran mampu mencapai tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan kemampuan
siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan. Dalam
hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat
dipastikan berlangsung baik.
Karena itu,
setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda.
Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan
pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf (penerimaan/proses
berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi
ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang
akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan proses) dari kegiatan
pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).
Berikut ini
diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara tema, subtema,
pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu dan
berkesinambungan.
Contoh 1
Topik/Tema
: Lingkungan
Subtopik
: Beberapa subtopik yang dapat dipilih
- Kebersihan lingkungan
- Pencemaran lingkungan
- Ketertiban lingkungan
- Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan
Aspek
keterampilan bahasa yang dikembangkan
1. Membaca
(menangkap isi bacaan)
2. Menulis
(menggunakan kata baru dalam konteks)
3.
Berwawancara
4. Menulis
(menulis karangan atau surat)
5. Membaca
(membaca cerpen kemudian membicarakan hal-hal yang menarik)
Apabila
subtopik yang dipilih adalah kebersihan lingkungan maka pengembangannya menjadi
program belajar dapat berwujud, misalnya, seperti berikut ini.
- Membaca bacaan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
- Menyusun dan menjawab pertanyaaan tentang isi bacaan
- Mencari kata sulit, sinonim, dan lawan kata.
- Menggunakan kata sulit dalam kalimat
- Melakukan pengamatan tentang masalah kebersihan di lingkungan setempat
- Mencatat hasil pengamatan
- Membuat daftar pertanyaan tentang masalah kebersihan lingkungan
- Berwawancara dengan penduduk setempat tentang kebersihan lingkungan
- Mencatat dan membuat laporan hasil wawancara
- Menulis karangan singkat tentang masalah kebersihan lingkungan
- menulis surat pembaca atau surat kepada Kepala Desa mengenai kebersihan
- Membaca cerpen dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dalam cerpen itu. Misalnya tentang pelukisan atau suasana.
Contoh 2
Tema
: Teknologi
Subtema
: Beberapa anak tema yang dapat dipilih
1. Teknologi
untuk kepentingan sehari-hari
2. Teknologi
dalam rumah tangga
3. Teknologi
di pedesaan
4. Manfaat
teknologi untuk meningkatkan produksi
Aspek
keterampilan bahasa yang dikembangkan
1. Menyimak
penjelasan dan menangkap maksudnya
2. Mengamati
3. Mencatat
sesuatu yang diamati
4.
Menjelaskan cara kerja atau atau cara menggunakan sesuatu alat
5. Menulis
karangan
Apabila yang
dipilih teknologi dalam rumah tangga maka pengembangan model
pembelajarannya dapat berwujud sebagai berikut.
- Menyimak penjelasan apa yang dimaksud dengan teknologi dan manfaatnya bagi manusia.
- Menceritakan kembali secara lisan hasil simakannya.
- Mencatat manfaat tiap macam teknologi.
- Menjelaskan apa akibatnya jika tidak ada teknologi.
- Menjelaskan bagaimana cara kerja dan cara menggunakan alat rumah tangga dan merawatnya (tertulis).
- Membuat karangan fiksi, misalnya apa yang terjadi apabila teknologi tidak berkembang seperti sekarang.
PUSTAKA
RUJUKAN
Arends, R.
1997. Classroom Instruction Management. New York: The Mc Graw-Hill
Company.
Badudu, J.S.
1996. Pintar Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama. Jakarta: Balai Pustaka.
Hastuti,
Sri. 1996/1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III.
Hidayat,
Kosadi, dkk. 2000. Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar
Mengajar Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.
Karli, Hilda
dan Yuliariatiningsih, Margaretha Sri. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Model-model Pembelajaran.
Sapani, H.
Suardi, dkk. 1997/1998. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III
Suparman,
Atwi. 1993. Desain Intruksional. Jakarta: PAU untuk Peningkatan dan
Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti.
Syafi’i,
Imam. 1994. Terampil Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: Balai Pustaka.
Syamsudin,
Hifna. 1999. ”Teori Belajar dalam Buku Teks”, Bahan Pelatihan
Penulisan Buku Teks yang diselenggarakan atas Kerjasama
SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas Negeri Semarang tanggal 22 Nopember – 24
Desember 1999.
Trianto. 2007.
Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
34 comments:
Assalamu'alaikum wr.wb. Saya Isna Dwi Setianngsih ingin bertanya kepada M. Hariri Waldy. Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatif, maka metode mana yang digunakan untuk pengajaran? Terima kasih.
Selamat petang menjelang malam. Saya Imanuella Lestari Sherlyana meminjam akun Isna Dwi Setianingsih. Saya ingin bertanya kepada M. Hariri Waldy. Apakah perbedaan strategi metode teknik dan model pembelajaran? Terima kasih.
Assalamualaikum wr wb
Saya irmalisa dari kelompok 4 ingin bertanya kepada sodara faizal
Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar , berikan contoh apa saja motif motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar
Terimakasih
Assalamualaikum.wr.wb.
Saya lolita kumala desi ingin bertanya kepada m. Hariri waldi apakah perbedaan antara strategi dan tekhnik pembelajaran??
Terima kasi
Assalamualaikum :)
Saya aruna yuni sari dari kelompok 2 ingin bertanya kepada faizal dewan iswandi "Bagaimana pemilihan media pembelajaran yang tepat agar dapat memunculkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ? "
Terima kasih 😊😊
Assalamualaikum wr.wb
Saya Dea Aulia dari kelompok 4 akan bertanya kepada Faizal Dewan Iswandi kelompok 6.
Apa itu bahasa otentik dan tolong berikan contoh bahasa otentik !
Asalamualaikum wr.wb saya Gita Alfionita ingin bertanya kepada saudara Ilham Ramadhan ,bagaimana cara penerapan metode SAS (struktural analitik sintetik) mohon penjelasannya berserta contoh ,terimakasih
Assalamualaikum wr wb
Saya Efriyana Oklandari dari kelompok 4 ingin bertanya kepada ilham ramadhan
"Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi dalam proses pembelajaran atau di kelas. Berikan contohnya seperti apa?"
Terimakasih
saya akan menjawab pertanyaan dari lolita kumala desi
perbedaannya ialah....
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
eknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Arti lain mengatakan bahwa Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran
untuk saudari imanuella pertanyaan anda juga sudah saya jawab , pertanyaan anda sama dengan pertanyaan dari lolita kumala desi
terima kasih
Assalamualaikum saya ferra dyasty marziola dari kelas 2d ingin bertanya kepada kelompok 6 yaitu faizal dewan iswandi . Dari materi yang saudara buat dikatakan bahwa guru di tuntut untuk ajarkan bahasa bukan belajar bahasa, jika tidak anda yang mengajarkan maka dari siapa lagi siswa/siswi menerima pembeljaran bahsa tersebut? Bagaimana tanggapan anda mengenai ini.
saya akan menjawab pertanyaan dari isna dwi
Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
menurut saya pendekatan komunikatif sama dengan metode komunikatif
Assalamualaikum Wr.Wb
Saya DIAN WULANDARI ingin bertanya kepada Harliansyah
Jelaskan secara singkat mengenai lima komponen umum strategi pembelajaran
Assalamualaikum saya bella novia riski akan bertanya kepada saudra cri sandi mengenai materi yang anda sampaikan. dilihat dari segi manakah seorang guru berhasil dalam menyampaikan teknik pembelajaran secara optimal?. Tolong anda jelaskan
Assalamualaikum, saya akan menjawab pertanyaan dari irmalisa elfia
contoh motif yang mendorong siswa dalam belajar iyalah:
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
2. Jadikan siswa peserta aktif
Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa
3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.
4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.
5. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.
dll.
Assalamualaikum, saya akan menjawab pertanyaan dari aruna yuni sari
"Bagaimana pemilihan media pembelajaran yang tepat agar dapat memunculkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ? "
perhatikan kriteria dalam memilih media pembelajaran yang benar, seperti :
1.Topik menarik bagi siswa
2.Materi dalam media penting bagi siswa
3.Relevan dengan kurikulum yang berlaku
4.Materinya autentik dan faktual
5.Fakta atau konsepnya benar
6.Format sistematis dan logis
7.Objektif berorientasi kepada kebutuhan siswa
8.Narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat kualitas
9.Bahasa, ilustrasi, simbol komunikatif
10.Sudah teruji daya dukungnya
Kesimpulannya adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat bukan berarti harus media yang mahal dan modern akan tetapi yang lebih penting adalah efektifitas dan manfaat dari media tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.
Assalamualaikum wr wb
Saya indah sari devi dari kelompok 4 ingin bertanya kepada harliansyah dari kelompok 6
Apa yang dimaksud dengan pendekatan struktural ? Dan berikan contohnya
Assalamualaikum, saya akan menjawab pertanyaan dari dea aulia
sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan
Walaikumsalam wr.wb
Baikalah saya CRI SANDI akan menjawab pertanya saudari Bella novia riski.
Pribahasa mengatakan "pengalaman adalah guru terbaik"hal ini di akui oleh lembaga pendidikan kreteria guru berpengalaman dia telah mengajar lebih dari 10 tahun ,dengan demikian guru harus memahami seluk beluk sekolah .strata pendidikan bukan jaminan utama dalam keberhasilan dalam mengajar,akan tetapi pengalaman yang menentukan nya ,contohnya guru dapat memecahkan masalah ,dapat memilih metode yang tepat ,memotivasi siswa dan mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Terimakasih🍒
Saya Dea Aulia sudah mengerti dengan jawaban saudara Faizal. Terima kasih atas jawabannya ☺
Assalamualaikum wr. wb
Saya Gebby Shintia Dewi dari kelompok 3 ingin bertanya kepada saudara M.Hariri Waldy. Bagaimana pemilihan media pembelajaran yang tepat agar dapat memunculkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ?
Terimakasih
Assalamualaikum wr.wb
Saya Erza Muhammad ikhsan akan bertanya kepada saudara Harliansyah kelompok 6.
Jelaskan keterkaitan antara prinsip,pendekatan,metode,teknik,strategi,dan model pembelajaran dalam peng- aplikasiannya pada proses belajar mengajar di dalam kelas.
Terima kasih
Assalamualaikum wr.wb
Saya Amir Fahrizal dari kelompok 5 ingin bertanya kepada Cri sandi , Tolong jelaskan menagapa pendekatan melahirkan sebuah metode ?
Terima kasih ^^
Assalamualaikum wr wb saya akan menjawab pertanyaan dari ferra dyasty
maksud dari kalimat 'guru di tuntut untuk ajarkan bahasa bukan belajar bahasa' adalah guru ketika di dalam kelas bukan belajar bahasa tapi mengajarkan bahasa, karena jika di dalam kelas guru belajar bahasa berarti sama aja gurunya seperti siswa, sama sama belum mengerti. jadi ngapain ada guru ngajar di kelas kalau gurunya belum mengerti. bukannya guru sudah lebih dulu mengetahui dari pada siswanya. makanya kami buat kata 'guru di tuntut untuk ajarkan bahasa bukan belajar bahasa'.
bukan berarti tidak ada guru di kelas.
Saya hariri waldy akan menjawab pertanyaan anda :)
Pemilihan media pembelajaran dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan siswa kita , instrumen yang membantu dalam hal meningkatkan keaktifan harus lah mengikuti perkembangan zaman karena siswa akan malas jika media yang di gunakan itu sudah lawas...
Sekian dan terima kasih sudah bertanya kepada saya mrs.excellent :)
Asslamu'alaikum. Saya Aulia Devi Kirana in gin Bertanya kepada saudara Cri Sandi. Apa yg dimaksud dengan pendekatan umum Dan khusus tolong jelaskan. Terimakasih
udah ah udah malam
maaf kelompok 6, kenapa pertanyaan saya belum di jawab? ngantuk saya nunggunya
Adminnya lagi di luar
Assalamualaikum wt. Wr .
Saya lolita akan merespon Pertanyaan dri ari. Jd contoh teknik dan strategi itu. Dapatkah anda berikan.
assalamualaikum wr.wb.
saya fadilah yasmin dari kelompok 1 ingin bertanya pada hariri waldy..
prinsip,metode ,atau teknik pembelajaran yg bagaimanakah yg efektif dalam belajar dan mengajar sehari-hari menurut pendapat anda seiring dengan zaman teknologi?
terima kasih.
assalamualaikum wr.wb. saya dahlia novita sari dari kelompok satu ingin bertanya pada ilham ramadhan
bagaimana cara mengadaptasikan antara cara belajar audio , kinestetik, visual dengan menggunakan teknik,metode, strategi pembelajaran dalam materi pembahasan anda ?
terima kasih
Post a Comment