Thursday, April 28, 2016

Diskusi kelas 2

Kepada Semua mahasiswa kelas 2 D, jawablah pertanyaan berikut:
jelaskan hal-hal berikut menggunakan bahasa Anda sendiri...



a.        Quantum learning,
b.       Kooperatif learning,
c.        kolaboratif learning,
d.       Contextual teaching learning, 

kirimkan segera, sesiapa yang memberikan jawaban dg segera akan diberi penilaian yang terbaik..

tolong jawabannya dientri di kolom comment..

61 comments:

Unknown said...

Quantum Learning adalah strategi atau cara dalam pemahaman proses belajar dan mempertajam daya ingat sehingga proses belajar dapat terasa senang dan bermanfaat.

Unknown said...

Assalamualaikum... Saya lolita kumala drsi dari kelas 2D
Quantum learning adalah petunjuk dan strategi proses belajar yang mempertajam pemahaman. Serta sebagai interaksi-interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Cooperative learning adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa atau kegiayan belajar mengajar secara kelompok.
3 kolaboratif learning adalah pembelajaran yang mana siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri.dan partisipasi aktif para siswa dan meminimalisasi perbedaan antara individu.
4. Contextual teaching learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan dunia nyata.

Unknown said...

Assalamualaikum wr wb.
Saya Dea Aulia kelas 2D

Quantum learning adalah strategi dan seluruh proses belajar yang mampu menahan daya ingat yang kuat dan proses belajar yang menyenangkan.

Kooperatif learning adalah konsep yang lebih luas, meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Kolaboratif learning adalah pembelajaran yang ditekankan pada pembangunan makna siswa dari proses sosial seperti belajar kelompok dan terlibat aktif didalam nya.

Contextual teaching learning sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata dan mengaitkan pembelajar dalam kehidupan berkeluarga.

Irmalisa elvia said...

Assamualaikum wr wb
Saya irmalisa elvia akan menjawab pertanyaan diatas

Kolaboratif learning - proses belajar yang menekankan pada proses pembangunan makna melalui interaksi sosial

Kooperatif learning - kegiatan belajar mengajar secara berkelompok yang dipimpin/diarahkan oleh guru

Quantum learning - proses belajar yang dapat mempertajam daya ingat, serta membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat

Contextual Teaching Learning adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Unknown said...

NAMA : MIKHAEL LAUDA
NPM : 1563111555

MENURUT SAYA
1. Quantum learning adalah proses belajar dengan memberikan sugesti-sugesti terhadap siswa/i dan suasana yang nyaman agar dapat menyerap pembelajaran yang diberikan

2. Cooperative learning adalah pembelajaran yang dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil, dimana dengan tujuan untuk membuat siswa/i bekerja sama dan berbagi pengalaman

3. Kolaboratif learning adalah teori ini lebih mendalam dari teori Cooperatif, dimana terdapat teori interaksional yang memandang belajar sebagai suatu proses membangun makna melalui proses interaksi sosial

4. Contextual teaching learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Unknown said...

Assalamu'alaikum... saya Aulia Devi Kirana dari kelas 2d akan menjawab pertanyaan diatas.
Quantum learning adalah petunjuk atau strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, menjadikan belajar sebagai suatu proses yg menyenangkan dan bermanfaat.
kooperatif learning adalah kegiatan belajar dengan cara kelompok-kelompok.
kolaboratif learning adalah penekanan pada pembangunan makna oleh siswa dari proses sosial yang Bertumpu pada konteks belajar.
contekstual learning adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Irmalisa elvia said...

Assalamualaikum wr.wb
Saya EFRIYANA OKLANDARI akan menjawab pertanyaan di atas.
a. Quantum learning
adalah seperangkat petunjuk, strategi dan metode atau falsafah belajar yang terbukti efektif disekolah, dan membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan.

b.Kooperatif learning
adalah suatu pembelajaran kelompok dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal.

c.Kolaboratif leraning
adalah satu istilah untuk suatu jenis pendekatan pendidikan yang meliputi penggabungan karya atau usaha intelektual siswa, atau siswa bersama dengan guru.

d.Contextual teaching learning
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.

Irmalisa elvia said...

Assalamualaikum wr wb
INDAH SARI DEVI
156310804

Quantum leraning adalah strategi dan belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran. pembelajaran kolaboratif adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. 

Isna Dwi Setianingsih said...

Assalamu'alaikum wr.wb. Selamat siang. Saya Isna Dwi Setianingsih kelas 2D.
1. Quantum learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yan1g dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat” (Bobbi DePorter & Mike Hernacki, 2011:16 ). Model pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna dan juga menekankan pada tingkat kesenangan dari peserta didik atau siswa yang mampu menahan daya ingat yang kuat.

2. Kooperatif learning adalah kegiatan proses belajar mengajar secara berkelompok yang dipimpin atau diarahkan oleh guru(pendidik).

3. Kolaboratif learning adalah pembelajaran yang ditekankan pada pembangunan sosial saling mencari pemahaman, penyelesaian, atau arti, atau membentuk suatu hasil yang optimal.

4. Contextual Teaching Learning adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi dan pemahaman dengan situasi wujud yang nyata dalam kehidupan.

Terima kasih.

Unknown said...

NAMA : ARISWANTO
NPM : 156311206

MENURUT SAYA
1. Quantum learning adalah memberikan sugesti kepada para siswa didalam kelas sehingga memberi situasi nyaman dalam belajar.

2. Cooperative learning adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil, dengan tujuan mengajarkan para siswa berkerja sama dan berbagi pengalaman.

3. Kolaboratif learning adalah pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif para siswa dan membelakangkan perbedaan-perbedaan.

4. Contextual teaching learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Unknown said...

Selamat sore, saya Imanuella Lestari Sherlyana dari kelas 2 D, akan menjawab pertanyaan diatas.
1. Quantum Learning
Seperangkat strategi belajar yang menggabungkan kegiatan secara seimbang antara belajar dan bermain sehingga menjadi proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
2. Kooperatif Learning
Strategi pembelajaran dalam kelompok kecil yang dimana peserta didik bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal, saling memotivasi diri, dan diarahkan oleh guru.
3. Kolaboratif Learning
Pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa-siswa dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan menekankan pada pembangunan sosialnya untuk mencari pemahaman masing-masing.
4. Kontekstual Teaching Learing
Konsep pembelajaran yang kreatif, titik berat ada pada guru karna guru harus memberi dorongan dan motivasi pada siswa.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

NAMA : M.HARIRI WALDI
NPM : 156311308

MENURUT SAYA
1. Quantum learning adalah menggunakan sugesti didalam kelas sehingga memberi situasi nyaman dalam belajar kepada para siswa.

2. Cooperative learning adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil, dengan tujuan mengajarkan para siswa berkerja sama dan berbagi pengalaman.

3. Kolaboratif learning adalah pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif para siswa dan membelakangkan perbedaan-perbedaan yang ada.

4. Contextual teaching learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb ... saya ARUNA YUNI SARI dari kelas 2D akan menjawab pertanyaan tersebut

1. Quantum learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, menjadikan belajar sebagai suatu proses yg menyenangkan dan bermanfaat.
2. Kooperatif learning adalah kegiatan belajar dengan cara berkelompok

3. Kolaboratif learning adalah proses belajar yang menekankan pada proses pembangunan makna melalui interaksi sosial

4. Contekstual learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb
saya ferra dyasty marziola akan menjawab pertanyaan diatas

1. Quantum learning adalah sebuah proses belajar dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat murid dengam mudah

2. Kooperatif adalah, konsep yang di pelajari lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok danproses sosial dalam belajar yang di arahkan atau di pimpin seorang guru

3.sedangkan kolaboratif adalah, tanggung jawab pribadi seseorang dan sikap menghormati sesama.

4. Contextual teaching learning adalah, konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang di ajarkan dan situasi dunia nyata siswa.




Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb
saya ferra dyasty marziola akan menjawab pertanyaan diatas

1. Quantum learning adalah sebuah proses belajar dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat murid dengam mudah

2. Kooperatif adalah, konsep yang di pelajari lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok danproses sosial dalam belajar yang di arahkan atau di pimpin seorang guru

3.sedangkan kolaboratif adalah, tanggung jawab pribadi seseorang dan sikap menghormati sesama.

4. Contextual teaching learning adalah, konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang di ajarkan dan situasi dunia nyata siswa.




Unknown said...

Asalamualaikum saya iin nurviani dari 2D . Mnurut saya A.Quantum learning adlh kiat. Petunjuk.strategi Dan sluruh proses belajar yang dapat mmpertajam Pemahaman Dan daya ingat,Serta mmbuat proses belajar yang mnyenangkan Dan bermanfaat
B.kooperatif Learning adalah suatu proses belajar kelompok yang di arahkan oleh guru
C.kolaboratif learning adlh suatu yg di tekankan Dr pembangunan sosial
D.contextual teaching learning adlh pembelajaran yg bertujuan utk memotivasi

Unknown said...

ok...

selanjutnya...jelaskan karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran berikut ini:

a. Quantum learning,
b. Kooperatif learning,
c. kolaboratif learning,
d. Contextual teaching learning
e. E-learning,
f. Problem based learning,
g. Project based learning,
h. Inquiry,
i. Discovery learning,
j. Discussion class,
k. Direct instruction,
l. PQ4R,
m. Rechipropcal teaching

Irmalisa elvia said...

Assamualaikum wr wb
Saya irmalisa elvia akan menjawab pertanyaan diatas

Kolaboratif learning - proses belajar yang menekankan pada proses pembangunan makna melalui interaksi sosial

Kooperatif learning - kegiatan belajar mengajar secara berkelompok yang dipimpin/diarahkan oleh guru

Quantum learning - proses belajar yang dapat mempertajam daya ingat, serta membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat

Contextual Teaching Learning adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb
saya DIAN WULANDARI 2D, ,menurut saya
A. QUANTUM LEARNING : strategi dan seluruh proses belajar yang dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan.

B. KOORPERATIF LEARNING : sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial

C. KOLABORATIF LEARNING : pembelajaran yang memudahkan para siswa bekerjasama, saling membina, belajar dan berubah bersama, serta maju bersama pula.

D. CONTEXTUAL TEACHING : sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

gita alfionita said...

Asalamualaikum wr.wb saya Gita Alfionita kelas 2D,akan menjawab pertanyaan diatas.menurut saya
1.Quantum Learning adalah seluruh proses belajar yang dapat menambah pemahaman dan daya ingat serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat .

2.Kooperatif learning merupakan suatu pembelajaran suatu kelompok dengan tujuan saling memotivasi satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran secara maksimal.

3.collaboratif learning adalah suatu proses belajar kelompok yang setiap anggota nya menyumbangkan informasi/ide/pendapat secara bersama agar saling meningkatkan kemampuan dan pemahaman.

4.Contextual teaching and learing adalah seluaruh proses pendidikan /pembelajaran yang bertujuan siswa untuk menolong siswa agar dapat memahami makna didalam materi. Terimakasih

Unknown said...

assalammualaikum wr.wb.
saya faizal dewan iswandi ingin menjawab pertanyaan di atas

quantum learning adalah strategi dalam belajar yang dapat mempertajam daya ingat dan membuat proses belajar bermanfaat dan menyenangkan.

kooperatif learning adalah pembelajaran dengan cara membentuk kelompok 2-5 orang agar tercapainya tujuan pembelajaran.

kolaboratif learning adalah proses belajar membentuk kelompok yang setiap anggotanya menyumbangkan ide atau gagasan untuk bersama sama meningkatkan pengetahuan setiap anggota.

CTL(contextual teaching and learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi belajar dengan situasi di dunia nyata, agar siswa dapat membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan di kehidupan sehari-hari.

Unknown said...

Asalamualaikum saya iin nurviani dari 2D . Mnurut saya A.Quantum learning adlh kiat. Petunjuk.strategi Dan sluruh proses belajar yang dapat mmpertajam Pemahaman Dan daya ingat,Serta mmbuat proses belajar yang mnyenangkan Dan bermanfaat
B.kooperatif Learning adalah suatu proses belajar kelompok yang di arahkan oleh guru
C.kolaboratif learning adlh suatu yg di tekankan Dr pembangunan sosial
D.contextual teaching learning adlh pembelajaran yg bertujuan utk memotivasi

Unknown said...

NAMA : CRI SANDI
NPM : 156310908

Assalamualaikum WR WB Mam,

MENURUT SAYA
1. Quantum learning adalah pengajaran yang dapat suasana belajar menjadi menyenangkan dan mengubah bakat alamiah siswa lebih bermanfaat

2. Cooperative learning adalah pembelajaran kelompok peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi

3. Kolaboratif learning adalah teori yang lebih mendalam dari kooperatif learning, dimana terdapat teori interaksional yang memandang untuk interaksi sosial

4. Contextual teaching learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat

Unknown said...

assalammualaikum wr.wb.
saya faizal dewan iswandi ingin menjawab pertanyaan di atas

quantum learning adalah strategi dalam belajar yang dapat mempertajam daya ingat dan membuat proses belajar bermanfaat dan menyenangkan.

kooperatif learning adalah pembelajaran dengan cara membentuk kelompok 2-5 orang agar tercapainya tujuan pembelajaran.

kolaboratif learning adalah proses belajar membentuk kelompok yang setiap anggotanya menyumbangkan ide atau gagasan untuk bersama sama meningkatkan pengetahuan setiap anggota.

CTL(contextual teaching and learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi belajar dengan situasi di dunia nyata, agar siswa dapat membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan di kehidupan sehari-hari.

Unknown said...

NAMA : MIKHAEL LAUDA
NPM : 156311155

KARAKTERISTIK DARI TEORI QUANTUM LEARNING ADALAH :
1. Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif

2. Quantum Learning lebih bersifat humanistis, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya.

3. Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis

4. Quantum Learning berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

5. Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING :
1. Tumbuhkan
Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan belajar.

2. Alami
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.

3. Namai
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah “masukan”.

4. Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.

5. Ulangi
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

6. Rayakan
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Unknown said...

Assalamualaikum.wr.wb
Saya lolita kumala desi
156311127
B. Karakteristik cooperative learning yaitu: 1. Adanya tujuan kelompok
2. Adanya tanggung jawab perseorangan
3. Adanya kesempatan yang sama untuk menuju sukses
4. Adanya persaingan kelompok
5. Adanya penugasan khusus
6. Adanya proses penyeauaian diri terhadap kepentingan pribadi.


B.langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model kooperatif.
1.Tahap 1 menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
2.Tahap 2 menyajikan informasi
3.Tahap 3 mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar
4.Tahap 4 membingbing siswa untuk belajar kelompok
5. Tahap 5 melakukan evaluasi
6. Tahap 6 memberikan penghargaan
Berbeda dengan model-model pembelajaran yang lain, model ini lebih menekankan pada proses kerja sama dalam bentuk kelompok

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb

Saya GEBBY SHINTIA DEWI
2D
156310496

Menurut saya :

1. Quantum learning adalah suatu proses belajar untuk mengubah belajar agar dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.

2. Cooperatif learning adalah strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau melalui kelompok kecil untuk bekerja sama dalam membentuk kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

3. Kolaboratif learning adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar yang berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama

4. Contextual Teaching : sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan dunia nyata

Unknown said...

lolita...dalam coperative learning itu terdapat beberapa model pembelajaran..?

sebutkan!...jelaskan!

Unknown said...

mikel...upload video pembelajaran quantum...!

Irmalisa elvia said...

Assalamualaikum wr.wb
Saya EFRIYANA OKLANDARI akan menjawab tentang KOLABORATIF LEARNING.

Karakteristik kolaboratif learning yaitu:
- Belajar dengan teman
- Tatap muka antar teman
- Mendengarkan diantara anggota
- Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
- Belajar dalam kelompok kecil
- Produktif berbicara atau mengemukakan pendapat
- Siswa membuat keputusan
- Siswa aktif

langkah-langkah kolaboratif learning yaitu:
- Penyampaian tujuan dan memotivasi mahasiswa
- Penyajian informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan
- Pengorganisasian mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
- Membimbing kelompok bekerja dan belajar
- Asesmen tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
- Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu.

Unknown said...

Nama :Amir Fahrizal
Npm :156311202

A. Quantum Learning

Quantum learning merupakan proses belajar yang menyenangkan guna mempermudah pemahaman dan mempertajam daya ingat.

B. Kooperative Learning

Cooperative Learning merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dan guru sebagai pemimpin atau pengarahnya.

C. Kolaborative Learning

Kolaborative Learning merupakan konsep pebelajaran tentang sikap bertanggung jawab dan sikap menghormati orang lain.

D. Contextual Teaching Learning

Contextual Teaching Learning merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengkaitkan bahan ajar dengan dunia nyata.

Unknown said...

Saya Dea aulia kelas 2D akan menjawab pertanyaan tentang karakteristik dan langkah2 pembelajaran E-learning.
Karakteristik:
1.Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2.Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3.Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
4.Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar pada e-learning yaitu :
1. Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
2.Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator – indicator yang telah ditetapkan.
3.Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan aplikasi komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajari serta diberikan latihan – latihan sesuai dengan kaidah evaluasi pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa.
4.Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs – situs belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya.
5.Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs e – learning yang telah dibuat.

Unknown said...

A. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Karateristik atau ciri-ciri pembelajaran cooperative dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tenpat unuk mencapai sesuatu. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siwa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Mempunyai 3 fungsi :
a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan, bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
b. Fungsi manajemen sebagai organisasi, bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan efektif.
c. Fungsi manajemen sebagai control, bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan criteria keberhasilan baik melalui bentuk tes atau nontes.
3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan cooperative ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan perlu ditekankan pada pembelajaran kooperatif agar mencapai hasil yang optimal.
4. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.



B. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Tingkah Laku Guru:
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase-2 Menyajikan informasi
Tingkah Laku Guru:
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Blog dengan ID 33471 Tidak ada
Fase-5 Evaluasi
Tingkah Laku Guru:
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6 Memberikan penghargaan
Tingkah Laku Guru:
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Unknown said...

Assalamualaikum Wr. Wb
saya DIAN WULANDARI 2D

1. Langkah Persiapan
* Menentukan tujuan pembelajaran
* Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar)
* Memilih materi pelajaran.
* Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)

2. Pelaksanaan


a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.

b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.

c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.

d. Data Processing (Pengolahan Data)
pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya.

e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing.

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi

KARAKTERISTIK DISCOVERY LEARNING :
a. mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasikan pengetahuan.
b. berpusat pada siswa.
c. kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

Unknown said...

NAMA : ARISWANTO
NPM : 156311206

Karakteristik atau ciri – ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pemebelajaran.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen kooperatif mempunyai tiga fungsi yaitu : (a) fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan, (b) fungsi manajemen sebagai organisasi, (c) fungsi manajemen sebagai kontrol

3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang diinginkan.

4. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Saya lolita kumala desi akan menjawab pertanyaan ma'am adapaun model pembelajaranan cooperatif learning Prinsip model pembelajaran kooperatif yaitu
1) saling ketergantungan positif;yang mana dalam dalam suatu kelompok saling membutuhkan satu sama lain dalam hal yg baik. 2) tanggung jawab perseorangan; yang mana dalam stiap kelompok memiliki tanggung jawab perindividu dalam permasalahan kelompoknya
3) tatap muka;yang mana antar kelompok saling bertatap muka dalam menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan antar kelompok.
4) komunikasi antar anggota; komunikasi antar anggota disini sangat penting untuk meminimalisasikan perbedaan individu
dan 5) evaluasi proses kelompok, yaitu sesuatu akhir yang dilakukan untuk mencapai hasil.

Unknown said...

Assalamualaikum Wr. Wb
Saya INDAH SARI DEVI 2D

Karakteristik E-learning :
1. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) yang kemudian disimpan didalan komputer, sehingga dapat untuk diakses oleh doesen serta mahasiswa kapan saja dan dimanapun.
2. Memanfaatkan suatu jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, serta hal-hal yang berkaitan dengan suatu administrasi pendidikan dapat dilihat pada tiap-tiap komputer.
3. Memanfaatkan suatu jasa teknologi elektronik.
4. Memanfaatkan suatu keunggulan komputer (digital media serta juga komputer networks)

LANGKAH-LANGKAH E-LEARNING :
1. mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan
2. menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan
3. pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Unknown said...

assalamualaikum wr.wb
saya FAIZAL DEWAN ISWANDI akan menjawab pertanyaan ke dua

KARAKTERISTIK KOOPERATIF LEARNING
-pembelajaran secara team
-kemampuan untuk bekerja sama
-keterampilan bekerja sama

LANGKAH-LANGKAH KOOPERATIF LEARNING
-membentuk kelompok
-memberi topik kepada setiap kelompok
-setiap kelompok mulai berdiskusi
-menjelaskan hasil diskusi kepada kelompok lain
-memberi pertanyaan kepada kelompok penyaji
-kelompok penyaji akan menjawab setiap pertanyaan
-dan guru mengkoreksi dan memberi hasil.

Unknown said...

Selamat sore, saya Imanuella Lestari dari 2 D akan menjawab pertanyaan diatas
Penjelasan karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran dalam :
- Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba
sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
- Quantum Learning lebih bersifat humanistis, manusia selaku pembelajar menjadi pusat
perhatiannya.
- Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis, nuansa konstruktivisme dalam Quantum
Learning relatif kuat.
- Quantum Learning berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan
mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik
dan mental) sebagai konteks pembelajaran.
- Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan
sekadar transaksi makna. Karena itu, Quantum Learning memberikan tekanan pada pentingnya
interaksi, frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna.
- Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf
keberhasilan tinggi. Menurut Quantum Learning, proses pembelajaran harus berlangsung/
cepat dengan keberhasilan tinggi.
- Quantum Learning sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan
keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
- Quantum Learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
- Quantum Learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
- Quantum Learning memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis,
keterampilan hidup, dan prestasi fisikal atau material.
- Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran. Tanpa nilai dan keyakinan tertentu, proses pembelajaran kurang bermakna.
- Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan
ketertiban.
- Quantum Learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat pembelajaran bisa berlangsung lebih
nyaman dan hasilnya lebih optimal.

Irmalisa elvia said...

Assalamu'alaikum
nama: Aulia Devi kirana
Npm 156310855
karakteristik dari contextual teaching learning:

1. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna,
2. Melakukan pekerjaan yang berarti,
3. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri,
4. Bekerja sama,
5. Berpikir kritis dan kreatif,
6. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang,
7. Mencapai standar yang tinggi, dan
8. Menggunakan penilaian otentik.

langkah-langkah dari contextual teaching learning:
a. Dalam Pembelajaran Kontekstual pembelajaran merupa kan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge). Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
b. Pembelajaran yang kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu dapat diperoleh dengan cara deduktif. Artinya, pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) berarti pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, melainkan untuk dipahami dan diyakini.
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge). Artinya, pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Unknown said...

Assalamualaikum
Saya ferra dyasty marziola akan menjawab pertanyaan diatas.

karakteristik strategi belajar kooperatif adalah,
(a) siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis
(b) anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi
(c) jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin
(d) sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Sedangkan langkah-langkah pembelajrannya:
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Tingkah Laku Guru:
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase-2 Menyajikan informasi
Tingkah Laku Guru:
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase-5 Evaluasi
Tingkah Laku Guru:
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6 Memberikan penghargaan
Tingkah Laku Guru:
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Unknown said...

Berikut ini lanjutan dari langkah-langkah pembelajaran Quantum Learning.

Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Lerning dengan cara:
1) Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki 2001: 49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi.

2) Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.

3) Memupuk sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.

4) Bebaskan gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.

5) Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbolsimbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.

6) Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.

7) Jadikan anak lebih kreatif
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

8) Melatih kekuatan memori anak
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.

Unknown said...

assalamualaikum wr. wb
saya ARUNA YUNI SARI saya akan menjawab pertanyaan dari soal yang diatas

karakteristik dan langkah-langkah dari :
a. Quantum learning : Berpangkal pada psikologi kognitif, Bersifat humanistik, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian, Bersifat konstruktivistis, artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran, Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi, Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan proses pembelajaran, Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran, Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material, Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar, Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar, Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bias berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.

langkah-langkahnya : motivasi, penataan lingkungan belajar, memupuk sikap juara, bebaskan gaya belajarnya, membiasakan mencatat dan membaca, jadikan anak lebih kreatif dan melatih kekuatan memori anak

Unknown said...

Nama :Amir Fahrizal
Npm :156311202

E-learning

A. Karakteristik

Karakteristik e-learning, antara lain sebagai berikut :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

B.Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar pada e-learning yaitu :
1. Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
2. Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
3. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan aplikasi komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaidah evaluasi pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa.
4. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya.
5. Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs E-learning yang telah dibuat.

Unknown said...

Nama :Amir Fahrizal
Npm :156311202

E-learning

A. Karakteristik

Karakteristik e-learning, antara lain sebagai berikut :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

B.Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar pada e-learning yaitu :
1. Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
2. Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
3. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan aplikasi komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaidah evaluasi pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa.
4. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya.
5. Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs E-learning yang telah dibuat.

Isna Dwi Setianingsih said...

Assalamu'alaikum wr.wb. Selamat siang. Saya Isna Dwi Setianingsih kelas 2D.
a. Quantum learning
Selanjutnya, Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2011:30) mengungkapkan mengenai karakterisitik dari pembelajaran kuantum (quantum learning) yaitu sebagai berikut.
1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis.
3. Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis, dan atau maturasionistis.
4. Pembelajaran kuantum berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengkolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.
5. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
6. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
8. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
9. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis.
10. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
11. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
12. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
13. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.


Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Lerning dengan cara:
1. Kekuatan Ambak
2. Penataan lingkungan belajar
3. Memupuk sikap juara
4. Bebaskan gaya belajarnya
5. Membiasakan mencatat
6. Membiasakan membaca
7. Jadikan anak lebih kreatif
8. Melatih kekuatan memori anak

Unknown said...

Assalamualaikum
Saya zhera suci febriyanti 2D.
Karakteristik quantum learning yaitu:
1.Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
2. Quantum Learning lebih bersifat humanistis, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan sebagainya dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal.
3. Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis, nuansa konstruktivisme dalam Quantum Learning relatif kuat. Malah dapat dikatakan di sini bahwa Quantum Learning merupakan salah satu cerminan filsafat konstruktivisme kognitif, bukan konstruktivisme sosial.
4. Quantum Learning berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Atau lebih tepat dikatakan di sini bahwa Quantum Learning tidak memisahkan dan tidak membedakan antara apa yang di dalam dan apa yang di luar. Dalam pandangan Quantum Learning, lingkungan fisikal, mental dan kemampuan .


Adapun langkah-langkah quantum learning yaitu:
1. Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki 2001: 49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi.
2. Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.
3. Memupuk sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.
4.Bebaskan gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
5.Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbolsimbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.

gita alfionita said...

Asalamualaikum wr.wb saya Gita Alfionita 2D,156310652
QUANTUM LEARNING.

Karakteristik:
1.Quantum learning berpangkal pada psikologi kognitif
2.Quantum learning lebih bersifat humanistis
3.bersifat konstraktivistis
4.berupaya memadukan,menginergikan dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selalu pembelajaran dengan lingkungan sebagai konteks pembelajaran.
5.sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
6.memastikan perhatian pada interaksi yang membantu dan bermakna bukan sekedar transaksi makna.
7.sangat menekankan kealamihan dan kewajaran proses pembelajaran /keadaan yang dibuatbuat
8.memastikan perhatian pada pembentukan keterampilan hidup dan prestasi fisikal dan material.
9.mengutamakan keberagaman dan kebiasaan bukan keseragaman dan ketertiban
10.mengintegrasikan totalitas tubuh dan fikiran dalam proses pembelajaran.

LANGKAH-LANGKAH:
1.kekuatan motivasi
2.penataan lingkungan
3.menumpuk sikap juara
4.bebaskan gaya belajarnya
5.membiasakan mencatat
6.membiasakan membaca
7.jadikan anak lebih kreatif.
8.melatih kekuatan memori anak.
Terimakasihhhhh.

Unknown said...

NAMA : M.HARIRI WALDY
KELAS : 2D
NPM : 156311308
karakteristik dan langkah-langkah E.LEARNING
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
1.Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2.Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3.Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
4.Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Langkah-langkah untuk mengimplementasikan e-learning sebagai berikut:
1.Strategi pengembangan e-learning
2.Penyiapan SDM
3.Pemilihan dan Impelementasi teknologi e-learning
4.Pengelolaan
5.Peluncuran sistem

Unknown said...

kepada mahasiswa 2 D agar mengupload video pembelajarannya...

Unknown said...

Assalamualaikum wr wb
IIN NURVIANI
156311065
karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran :

a. Quantum learning

Karakteristik :
1.Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
2.Quantum Learning lebih bersifat humanistis, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan sebagainya dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal.
3.Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis, nuansa konstruktivisme dalam Quantum Learning relatif kuat. Malah dapat dikatakan di sini bahwa Quantum Learning merupakan salah satu cerminan filsafat konstruktivisme kognitif, bukan konstruktivisme sosial.
4.Quantum Learning berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran
5.Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. Dapat dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kata kunci dan konsep sentral dalam Quantum Learning. Karena itu, Quantum Learning memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna
6.Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Di sini pemercepatan pembelajaran diandaikan sebagai lompatan kuantum. Pendeknya, menurut Quantum Learning, proses pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi.
7.Quantum Learning sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan.
8.Quantum Learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai.
9.Quantum Learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis.
10.Quantum Learning memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi fisikal atau material.
11.Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. Tanpa nilai dan keyakinan tertentu, proses pembelajaran kurang bermakna.
12.Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. Keberagaman dan kebebasan dapat dikatakan sebagai kata kunci selain interaksi. Di sinilah perlunya diakui keragaman gaya belajar siswa atau pembelajar, dikembangkannya aktivitas-aktivitas pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran. Pada sisi lain perlu disingkirkan penyeragaman gaya belajar pembelajar, aktivitas pembelajaran di kelas, dan penggunaan kiat dan metode pembelajaran.
13.Quantum Learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat pembelajaran bisa berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal.

Langkah-langkah :
1.Kekuatan Ambak
2.Penataan lingkungan belajar
3.Memupuk sikap juara
4.Bebaskan gaya belajarnya
5.Membiasakan mencatat
6.Membiasakan membaca
7.Jadikan anak lebih kreatif
8.Melatih kekuatan memori anak

Irmalisa elvia said...

Assamualaikum wr wb
Saya irmalisa elvia kelas 2D

Karakeristik quantum learning :
- Quantum Learning lebih bersifat humanistis, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya
- berupaya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran
- memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna
- sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi
- sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
- sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran
- memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
- memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi fisikal atau material.
- menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
- mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
- mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
- berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.

Langkah - langkah quantum learning
- Kekuatan Ambak
- Penataan lingkungan belajar
- Memupuk sikap juara
- Bebaskan gaya belajarnya
- Membiasakan mencatat
- Membiasakan membaca
- Jadikan anak lebih kreatif
- Melatih kekuatan memori anak

Unknown said...

dahlia novita sari
156310510
2d

1. Quantum learning atau Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu quantum learning. “Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yan1g dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat”

2. koperatf learning atau Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

3. Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah guna mencapai tujuan tertentu. Inti dari belajar kolaboratif yatu adanya kerja sama antara dua orang siswa atau lebih, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.

4. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan.

Unknown said...

Asalamualaikum wr.wb saya CRI SANDI kelas 2D .
COLABORATIVE LEARNING

KARAKTERISTIK;
1.pembelajaran secara tim yaitu pembejaran kooperativ yang dilakukan dengan tim untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.berdasarkan pada manajement kooperativ
a.fungsi manajement sebagai perencanaan
b.fungsi manajement sebagai organisasi
3. kemauan untuk bekerja sama
4.keterampilan bekerja sama

LANGKAH-LANGKAH COLABORATIVE LEARNING

a. Belajar itu aktif dan konstruktif: Untuk mempelajari bahan pelajaran, siswa harus terlibat secara aktif dengan bahan itu. Siswa perlu mengintegrasikan bahan baru ini dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Siswa membangun makna atau mencipta sesuatu yang baru yang terkait dengan bahan pelajaran. b. Belajar itu bergantung konteks: Kegiatan pembelajaran menghadapkan siswa pada tugas atau masalah menantang yang terkait dengan konteks yang sudah dikenal siswa. Siswa terlibat langsung dalam penyelesaian tugas atau pemecahan masalah itu. c. Siswa itu beraneka latar belakang: Para siswa mempunyai perbedaan dalam banyak hal, seperti latarbelakang, gaya belajar, pengalaman, dan aspirasi. Perbedaan-perbedaan itu diakui dan diterima dalam kegiatan kerjasama, dan bahkan diperlukan untuk meningkatkan mutu pencapaian hasil bersama dalam proses belajar. d. Belajar itu bersifat sosial: Proses belajar merupakan proses interaksi sosial yang di dalamnya siswa membangun makna yang diterima bersama.

TERIMAKASI.

Unknown said...

GEBBY SHINTIA DEWI
2D
156310496

Link Video tentang Kooperatif Learning https://www.youtube.com/watch?v=QAjN5YkABLQ

Unknown said...

Assalamualaikum Wr.Wb
saya DIAN WULANDARI 2D

link video Discovery Learning

https://www.youtube.com/watch?v=z8ZXvdlihzY

Unknown said...

dahlia novita sari
156310510
2d

link video quantum learning https://www.youtube.com/watch?v=y83q_ODleKg&spfreload=5

Unknown said...

Assalammualikum.wr.wb
Hurriyatul Ainah
Kelas 2d
156310606

1. Quantum learning adalah strategi mengajar seorang guru yang bertujuan untuk mempertajam pemahaman dan daya ingat dan berguna untuk menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, serta mampu menciptakan suasana menyenangkan serta tidak membosankan namun tetap efektif dan efisien. Serta memberikan motivasi diri.
2. Kooperatif learning adalah strategi mengajar dalam bentuk interaksi banyak arah ataupun kelompok yang saling bertukar pikiran dan saling memberi motivasi.
3. Kolaboratif learning adalah strategi mengajar yang berfokus pada proses pembangunan melalui interaksi sosial.
4. Contextual learning adalah konsep dalam pembelajaran yang mengkaitkan materi dengan dunia nyata atau lingkungan yang menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan sehari hari.